Sitepoe 2000 berpendapat bahwa rokok bukanlah sebagai penyebab suatu penyakit, namun dapat memicu suatu jenis penyakit yang dapat
mengakibatkan kematian. Penyakit-penyakit yang terpicu karena merokok antara lain adalah sebagai berikut :
a. Merokok dan saluran pernapasan : merokok merupakan penyebab utama penyakit paru-paru, baik bersifat kronis dan obstruktif, misalnya
bronkitis dan emfisema. Sekitar 85 dari penderita ini disebabkan oleh rokok.
b. Merokok dan darah : karbon monoksida akan menyingkirkan hemoglobin yang akan digunakan untuk mengangkut oksigen ke
jaringan. Pengikatan O
2
oleh karbon monoksida lebih kuat 200-300 kali mengikat hemoglobin. Dengan demikian, kemampuan hemoglobin
akan merosot. c. Merokok dan sistem kardiovaskular : nikotin dari rokok itu dapat
menyebabkan denyut jantung tidak teratur. Karbon monoksida di dalam darah mengubah pembuluh darah itu agar lebih gampang
dimasuki oleh kolesterol dan lemak, sehingga pembuluh darah mengalami penyempitan.
Derajat berat merokok dapat dinilai dengan menggunakan indeks Brinkman IB, yaitu perkalian jumlah rata-rata batang rokok yang dihisap dalam
sehari dikalikan lama merokok dalam tahun: a. Ringan : 0-200
b. Sedang : 201-600 c. Berat : 600
Beberapa zat kimia dalam rokok yang berbahaya bagi kesehatan bersifat kumulatif ditimbun, suatu saat dosis racunnya akan mencapai titik toksis
sehingga akan mulai kelihatan gejala yang ditimbulkan Budiasih, 2002.
2.2.5. Pengukuran kebugaran jasmani
Pengukuran daya tahan kardiorespirasi dapat dilakukan di laboratorium dan di lapangan. Untuk tes lapangan biasanya berupa uji tampilan performance
test, sedangkan untuk tes laboratorium berupa uji latih exercise test. Tiga macam bentuk uji latih untuk mengukur dan menilai kebugaran jasmani dari segi
kemampuan fungsi jantung dan pernafasan yaitu : uji naik turun bangku Steps Test, uji dengan ergometer sepeda Ergocycle Test, dan uji dengan jentera
Treadmill Test [Rusip, 2006; Cahyati, 2004] . A. Uji naik turun bangku Step Test
Step test yang digunakan oleh penulis berupa Mc Ardle Step Test ataupun yang dikenal dengan Queen’s College Step Test yang prosedurnya berupa:
1. Alat yang digunakan a. stopwatch, formulir tes
b. metronome, untuk mengatur irama langkah c. bangku tes yang tingginya adalah 41,3 cm
2. Pelaksanaan a. Partsipan melakukan latihan irama langkah naik turun bangku terlebih
dahulu sebelum tes b. Suhu kamar 23
˚- 25˚C c. Pada saat tanda “mulai” diberikan, partisipan menempatkan salah satu
kakinya di atas bangku tepat pada suatu detikan metronom yang sekaligus merupakan tanda permulaan test. Pada detikan metronome kedua,
partisipan menempatkan kedua kakinya penuh di atas bangku sehingga partisipan berdiri tegak di atas bangku. Pada detikan ketiga, partisipan
turun dan menurunkan dulu kakinya yang pertama kali naik tadi. Pada detikan keempat, kakinya yang kedua diturunkan pula, sehingga partisipan
sekarang berdiri lagi tegak di atas lantai. Demikian seterusnya sambil mengikuti irama metronome yang telah terpasang pada frekuensi 96 x per
menit untuk pria dan frekuensi 88 x per menit untuk wanita atau kecepatan naik turun 24 x per menit untuk pria dan 22 x per menit untuk wanita
d. Lamanya naik turun bangku 3 menit e. Apabila partisipan keluar dari irama, maka diberikan peringatan agar
kembali mengikuti irama metronome f. Setelah tes selesai, subjek diminta untuk berhenti, kemudian denyut nadi
arteri radialis dihitung selama 15 detik g. Jumlah nadi selama 15 detik tersebut kemudian dikalikan 4 untuk
mendapat jumlah nadi per menit.
3. Perhitungan Besar VO
2
max diketahui dengan rumus Ashok, 2008: Untuk laki-laki: VO
2
max = 111,33 – 0,42 x HR Untuk perempuan: VO
2
max = 65,81 – 0,1847 x HR HR = Heart rate
4. Interpretasi
Tabel 2.1. Klasifikasi VO
2max
berdasarkan Pulsasi Nadi Radialis kalimenit Jenis
kelamin Sangat
Baik Baik
Cukup Kurang
Sangat Kurang
Laki-laki 121
121-148 149-156
157-162 162
Perempuan 129
129-158 159-166
167-170 170
Sumber: Davis, 2000
Tabel 2.2. Klasifikasi Nilai VO
2max
Jenis kelamin
Sangat Baik
Baik Cukup
Kurang Sangat
Kurang
Laki-laki 46,5
42,5- 46,4
36,5-42,4 33-36,4
33
Perempuan 37
33-36,9 29-32,9
23,6-28,9 23,6
Sumber: Heywood, 1998 5. Indikasi Penghentian Mc Ardle Step Test, antara lain :
a. Permintaan dari subjek untuk berhenti. b. Kegagalan sistem monitor.
c. Terdapat tanda-tanda gangguan kardiovaskular, seperti: nyeri dada angina yang progresif, takikardia ventrikel, aritmia jantung ataupun
bradikardia yang tidak sesuai dan tidak dapat dijelaskan. d. Kepala terasa ringan, bingung, ataksia, pucat, sianosis, mual atau adanya
tanda-tanda dari insufisiensi sirkulasi perifer yang serius. B. Uji dengan Ergometer Sepeda Ergocycle Test
Ergocycle Test yaitu tes mengayuh sepeda ergometer yang dipergunakan untuk menilai tingkat kebugaran jasmani berdasarkan kemampuan aerobik
kemampuan menghirup oksigen seseorang. Pelaksanaan tes ini dibedakan menjadi dua model pembebanan, yaitu pembebanan submaksimal dan
pembebanan maksimal. C. Uji dengan Jentera Treadmill Test
Treadmill Test tes dengan jentera adalah tes kebugaran jasmani dengan menggunakan jentera yang dapat diatur kecepatan dan kemiringannya. Tes ini
bertujuan untuk mengukur kapasitas aerobik maksimal seseorang VO
2
max untuk meggambarkan derajat kebugaran jasmani.