Tabel 2.2. Klasifikasi Nilai VO
2max
Jenis kelamin
Sangat Baik
Baik Cukup
Kurang Sangat
Kurang
Laki-laki 46,5
42,5- 46,4
36,5-42,4 33-36,4
33
Perempuan 37
33-36,9 29-32,9
23,6-28,9 23,6
Sumber: Heywood, 1998 5. Indikasi Penghentian Mc Ardle Step Test, antara lain :
a. Permintaan dari subjek untuk berhenti. b. Kegagalan sistem monitor.
c. Terdapat tanda-tanda gangguan kardiovaskular, seperti: nyeri dada angina yang progresif, takikardia ventrikel, aritmia jantung ataupun
bradikardia yang tidak sesuai dan tidak dapat dijelaskan. d. Kepala terasa ringan, bingung, ataksia, pucat, sianosis, mual atau adanya
tanda-tanda dari insufisiensi sirkulasi perifer yang serius. B. Uji dengan Ergometer Sepeda Ergocycle Test
Ergocycle Test yaitu tes mengayuh sepeda ergometer yang dipergunakan untuk menilai tingkat kebugaran jasmani berdasarkan kemampuan aerobik
kemampuan menghirup oksigen seseorang. Pelaksanaan tes ini dibedakan menjadi dua model pembebanan, yaitu pembebanan submaksimal dan
pembebanan maksimal. C. Uji dengan Jentera Treadmill Test
Treadmill Test tes dengan jentera adalah tes kebugaran jasmani dengan menggunakan jentera yang dapat diatur kecepatan dan kemiringannya. Tes ini
bertujuan untuk mengukur kapasitas aerobik maksimal seseorang VO
2
max untuk meggambarkan derajat kebugaran jasmani.
Tekanan darah arteri rata-rata = curah jantung x resistensi perifer total
2.3. Tekanan Darah 2.3.1. Pengertian Tekanan Darah
Tekanan darah adalah tekanan hidrostatik yang diberikan oleh darah terhadap dinding pembuluh darah Tortora, 2009. Tekanan ini harus diatur secara
ketat karena dua alasan. Pertama, tekanan tersebut harus cukup tinggi untuk menghasilkan gaya dorong yang cukup; tanpa tekanan ini, otak dan jaringan lain
tidak akan menerima aliran darah yang adekuaat seberapapun penyesuaian lokal mengenai resistensi arteriol ke organ-organ tersebut yang dilakukan. Kedua,
tekanan tidak boleh terlalu tinggi, sehingga menimbulkan beban kerja tambahan bagi jantung dan meningkatkan risiko kerusakan pembuluh serta kemungkinan
rupturnya pembuluh-pembuluh halus Sherwood, 2001.
Tekanan darah sistolik adalah tekanan maksimum yang ditimbulkan di arteri sewaktu darah disemprotkan masuk ke dalam arteri selama sistol kontraksi
ventrikel, dan tekanan darah diastolik adalah tekanan minimum di dalam arteri sewaktu darah mengalir ke luar pembuluh di hilir ketika diastol relaksasi
ventrikel. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh volume darah yang ada di sistem
kardiovaskular. Volume darah normal pada orang dewasa adalah sekitar 5 liter. Adanya penurunan pada volume darah, misalnya pada perdarahan, menurunkan
jumlah darah yang dialirkan melalui arteri tiap menit. Penurunan yang sedikit dapat dikompensasi oleh mekanisme homeostatis yang mempertahankan tekanan
darah. Namun, apabila terjadi penurunan volume darah lebih dari 10 dari totalnya, maka akan terjadi penurunan tekanan darah. Sebaliknya, apabila terjadi
peningkatan volume darah, maka akan cenderung menaikkan tekanan darah Tortora, 2009.
Curah Jantung mlmenit = volume sekuncup x denyut jantung
2.3.2. Curah Jantung
Curah jantung adalah volume darah yang dipompa dari ventrikel kiri atau ventrikel kanan ke dalam aorta trunkus pulmonal per menit.
Kecepatan denyut jantung ditentukan oleh pengaruh saraf otonom, sedangkan volume sekuncup ditentukan oleh aliran balik vena dan aktivitas
simpatis. Aliran balik vena venous return mengacu kepada volume darah yang memasuki tiap-tiap atrium per menit Sherwood, 2001.
Sebagian besar gaya pendorong yang ditimbulkan oleh jantung pada darah telah hilang pada saat darah
mencapai sistem vena karena adanya friksi di sepanjang perjalanan darah, terutama ketika darah melalui arteriol yang memiliki resistensi tinggi. Pada saat
darah memasuki sistem vena, tekanan rata-rata hanya sekitar 17 mmHg. Namun, karena tekanan atrium mendekati 0 mmHg, masih terdapat gaya yang kecil tetapi
adekuat untuk mendorong darah mengalir melintasi sistem vena yang memiliki jari-jari besar dan resistensi rendah.
Selain tekanan pendorong yang ditimbulkan oleh kontraksi jantung, terdapat lima faktor lain yang meningkatkan aliran balik vena : vasokonstriksi
vena yang diinduksi oleh saraf simpatis, aktivitas pernapasan, aktivitas otot rangka, efek katup vena, dan efek penghisapan oleh jantung cardiac suction
effect.
2.3.3. Resistensi Perifer Total Resistensi Vaskular Sistemik
Resistensi vaskular adalah ukuran hambatan terhadap aliran darah melalui suatu pembuluh yang ditimbulkan oleh friksi gesekan antara cairan yang
mengalir dan dinding pembuluh yang stasioner Sherwood, 2001. Ada tiga hal yang mempengaruhi resistensi vaskular, yaitu :
a. Viskositas kekentalan darah
Viskositas mengacu kepada friksi yang timbul antara molekul suatu cairan sewaktu mereka bergesekan satu sama lain selama cairan mengalir.
Semakin besar viskositas darah, semakin besar resistensi terhadap aliran. Akibatnya, terjadi peningkatan tekanan darah. Viskositas darah ditentukan
oleh dua faktor: konsentrasi protein plasma dan, yang lebih penting, jumlah sel darah merah yang beredar.
b. Ukuranjari-jari pembuluh darah Karena darah “menggesek” lapisan pembuluh darah sewaktu mengalir,
semakin besar luas permukaan yang berkontak dengan darah, semakin besar resistensi terhadap aliran. Luas permukaan ditentukan oleh
panjangL dan jari-jari r pembuluh. Karena panjang pembuluh di dalam tubuh konstan, penentu utama resistensi terhadap aliran adalah jari-jari
pembuluh. Cairan mengalir lebih deras melalui pembuluh berukuran besar daripada melalui pembuluh yang berukuran lebih kecil, karena di
pembuluh berukuran kecil, darah dengan volume tertentu, berkontak dengan lebih banyak permukaan daripada di pembuluh besar, sehingga
resistensi meningkat. Dengan demikian, semakin kecil ukuran dari lumen pembuluh darah, semakin besar resistensinya terhadap aliran darah.
Resistensi berbanding terbalik dengan jari-jari pembuluh darah. R ≈ 1r
4
c. Panjang pembuluh darah total Resistensi dari aliran darah ketika melewati sebuah pembuluh berbanding
lurus dengan panjang dari pembuluh darah tersebut. Semakin panjang pembuluh darah, semakin besar resistensinya Sherwood, 2001; Tortora,
2009.
2.3.4. Pengukuran tekanan darah
Alat pengukur tekanan darah atau sfigmomanometer ada 3 jenis, yaitu yang menggunakan air raksa, jenis aneroid dan jenis digital. Alat harus sering
diperiksa dan dikalibrasi. Pemeriksaan tekanan darah sebaiknya dilakukan dalam posisi duduk dengan siku lengan menekuk di atas meja dengan posisi telapak
tangan menghadap ke atas dan posisi lengan sebaiknya setinggi jantung.