serat nylon dimasukkan. Setelah bahan tercampur semua, aduk kembali selama minimal 1.5 menit. Konsentrasi penelitian ini adalah menggunakan serat plastik
atau serat nylon polyethylene pada paving block.
2.7 PET Polyethylene Terephthalate
Polyethylene Terephthalate plastik PET atau PETE adalah polimer jernih dan kuat dengan sifat-sifat penahan gas dan kelembaban. Kemampuan plastik
PET untuk menampung karbon dioksida karbonasi membuatnya sangat ideal untuk digunakan sebagai botol-botol minuman ringan bersoda terkarbonasi.
Gambar 2.6 Rumus Molekul PET
Selain itu plastik PET juga sering digunakan sebagai botol air minum kemasan. Pada kemasan botol air minum terdapat symbol logo di bagian bawah botol
seperti dibawah ini:
Gambar 2.7 Logo PET
Tanda ini merupakan logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya terus ada tulisan PETE atau PET Polyethylene Terephtalate di bawah segitiga.
Universitas Sumatera Utara
Dipakai untuk botol plastik, berwarna jenih transparan tembus pandang contohnya botol air mineral, botol jus dan hampir semua botol minuman lainnya.
Perlu ditekankan untuk botol jenis PET atau PETE dipakai HANYA SEKALI SAJA, karena bila terlalu sering dipakai terlebih sering digunakan untuk
menyimpan air hangat maupun panas dapat mengakibatkan lapisan polimer pada botol akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik yang dalam jangka
panjang dapat menyebabkan kanker. Bagi para pekerja yang berhubungan dengan pengolahan PET ataupun
daur ulang plastik PET harus waspada karena didalam membuat PET terdapat bahan yang disebutantimoni tiroksida, bahan Antimoni Tiroksida yang dapat
masuk kedalam tubuh melalui system pernafasan yaitu akibat menghirup debu yang mengandung senyawa ini. Dalam jangka waktu lama akan mengakibatkan
iritasi kulit dan saluran pernafasan.. Di dunia mayoritas bahan plastik PET untuk serat sintesis sekitar 60, di tekstil PET biasa digunakan dengan polyester,
bahan dasar botol kemasan 30 .
2.8 Ketahanan Kejut Impact Resistance
Universitas Sumatera Utara
Ada berbagai tipe pembebanan yang terjadi pada struktur bangunan. Pembebanan dapat dibagi kedalam dua kategori yakni : beban mati dan aplikasi
beban secara tiba –tiba. Atau secara umum dikelompokkan kedalam beban statis dan beban dinamis. Untuk beban statis sejauh ini tidak ada masalah dalam
menentukan beban tekannya, akan tetapi beban dinamis tergantung terhadap waktu.
Beban dinamis dapat dikelompokkan kedalam dua kategori yakni : siklus tunggal single cycle dan banyak siklus multicycle .Siklus tunggal beban
dinamis contohnya beban kejut terhadap elemen struktur. Sedangkan, banyak siklus tepatnya pada gempa bumi. Siklus tunggal single cycle beban dinamis
dapat dikatakan beban impak impact loading . Untuk lebih lanjutnya, beban impak terbagi dua yakni : beban impak pada satu
titik dan beban impact merata. Sebuah struktur yang terkena benda rudal akan mengalami beban impak titik tunggal sedangkan, struktur yang terkena ledakan
akan mengalami beban impak merata. Meningkakan ketahanan kejut atau kemampuan menyerap energy dari beban
dinamis merupakan salah satu test untuk mengukur perkuatan beton berserat. Ada beberapa test yang digunakan untuk mengukur ketahanan kejut beton fiber.Test
ini tergantung terhadap mekanisme beban kejut dan parameter yang digunakan selama test kejut.
Yang paling sederhana pada uji kejut adalah drop weight test atau uji jatuh beban secara bebas dan berulang. ACI 544 dan ASTM – D 1557 sudah
Universitas Sumatera Utara
merekomendasikan bahwa uji kejut ini dengan menjatukan palu hammer seberat 4,5 kg secara bebas dari ketinggian 18 inch 46 cm pada bola baja pejal
berdiameter 2,5 inch 6,3 cm, yang diletakkan pada benda uji silinder diameter 15 cm. Palu dijatuhkan berulang kali dan diamati kondisi retak pertama kali
sampai failure. Uji kejut ini menghasilkan jumlah pukulan yang diperlukan untuk
menyebabkan benda uji failure. Jumlah ini berfungsi sebagai perkiraan kualitatif dari energy yang diserap oleh benda uji hingga hancur failure. Metode ini dapat
digunakan untuk membandingkan manfaat relative dari campuran serat beton yang berbeda dan untuk menunjukkan peningkatan kinerja dari beton fiber
dibandingkan dengan beton konvensional. Hal ini juga dapat diadaptasi untuk menunjukkan resistansi dampak relative dari ketebalan material yang berbeda.
Jumlah pukulan yang merupakan ketahanan kejutnya dapat dikonversikan terhadap jumlah energy atau, berapa total energy yang diserap hingga benda uji
tersebut hancur. Ketika palu dengan massa m
h
dinaikkan ke ketinggian h diatas benda uji, palu tersebut memiliki energy potensial Ep . Energy potensial adalah
energy yang dimiliki oleh benda yang akan bergerak atau karena kedudukannya yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi. Oleh karena palu dijatuhkan berulang maka
jumlah energy potensial yang diterima oleh benda uji tersebut : EP = m
h
x g x h ………………… 2.1 Dimana : EP = energy potensial joule
m
h
= berat palu kg g = percepatan gravitasi ms
2
Universitas Sumatera Utara
h = ketinggian m ketika palu dijatuhkan dari ketinggian h terhadap benda uji, energy
potensial palu tersebut berubah menjadi energy kinetik EK dengan kecepatan v. Energy kinetik adalah enery yang dimiliki oleh benda yang sedang bergerak.
Energy kinetik dinyatakan dengan : EK = ½ x m
h
x v
2
……………..2.2 Dimana :
EK = energy kinetik joule
m
h
= berat palu kg
v = kecepatan palu ms Sebelum palu menyentuh benda uji kecepatannya dapat dihitung dengan konsep
gerak jatuh bebas yakni : ………………….2.3
Dimana : v = kecepatan ms g = gravitasi ms
2
h = ketinggian m Perubahan energy potensial menjadi energy kinetik disebut energy
mekanik EM . EM = EP + EK……………………………………2.4
Universitas Sumatera Utara
………………2.5
……2.6
……………………………. 2.7 Ketika palu memukul benda uji, perpindahan momentum secara tiba – tiba
terjadi dari palu ke benda uji. Hasilnya momentum palu berkurang dan mengakibatkan energy kinetik palu hilang. Jadi dapat disimpulkan benda uji
tersebut menerima dua kali energy potensial hingga pecah dan energy mekanik EM merupakan ketahanan kejut dari paving block.
2.9 Penelitian Sejenis Yang Pernah Dilakukan