• Berdasarkan penelitian Sutarno dan Sukardi 2008 tentang, “peningkatan kuat tekan paving block dengan memanfaatkan abu batu bara limbah
industry”, dengan perbandingan semen : pasir, 1:7, benda uji bata berukuran 20,96 x 10,55 x 7,85 dihasilkan kuat tekan maximum 35,374
Mpa pada variasi 30 dari berat semen. • Berdasarkan penelitian Endah safitri dan Djumari 2009 tentang “kajian
teknis dan ekonomis pemanfaatan limbah batu bara pada produksi paving block”, dengan perbandingan semen : pasir, 1 : 5, benda uji bata berukuran
20 x 10 x 6 dihasilkan kuat tekan maximum 15,90 Mpa pada variasi 30 . • Penelitian El Gharif ,dkk tentang “ pengaruh penggunaan berbagai
variasi panjang serat polyethylene konsentrasi 1,6 pada sifat paving block dengan abu batu dan silica fume “ dengan perbandingan semen :
pasir : fas, 1 : 4 : 0,75, kuat tekan paving meningkat 43 umur 28 hari. Pada penelitian ini dihasilkan kuat tekan maximum 19,2 Mpa dan
peningktatan kuat tekannya 42,23 dari paving block normal. Terjadinya perbedaan kuat tekan dari hasil penelitian terdahulu dipengaruhi oleh besarnya
pressing pemadatan paving, jenis, dimensi benda uji dan perbandingan campuran semen : pasir : fas benda uji.
4.2 Ketahanan Kejut Paving Block
Universitas Sumatera Utara
Ketahanan terhadap beban kejut benda uji campuran paving block dengan berbagai variasi jumlah serat polyethylene terephtalate, memberikan hasil
seperti tabel 4.2. Ketahanan kejut merupakan sebagai rasio antara beban pada saat benda uji patah dengan beban pada saat retak pertama.
Impact Resistance dinyatakan sebagai jumlah pukulan blows yang diperlukan untuk membuat benda uji tersebut pecah failure. Akan tetapi
jumlah pukulan itu dapat juga dikonversikan terhadap jumlah energy joule.
Tabel 4.2 Ketahanan Kejut Rata -rata Paving Block
No Variasi
Rata-rata Jumlah Pukulan
Ketahanan Kejut Penambahan
Retak Pecah
Retak Hancur
Serat PET Joule
Joule
1 7
8 268.181
297.980 2
0.25 16
20 645.620
784.680 3
0.5 22
28 874.071
1122.388 4
0.75 19
25 754.88
983.330 5
1 13
17 516.497
685.351
Universitas Sumatera Utara
Grafik 4.2 Ketahanan Kejut Rata-rata Untuk Variasi Campuran PET
Dari hasil pengujian ketahaanan kejut impact resistance, diperoleh ketahanan kejut maksimum pada variasi 0.5 dengan kuat kejutnya sebesar
874.071 Joule pada kondisi retak pertama first crack dan 1122.388 Joule pada kondisi pecah failure . Atau diperlukan 22 pukulan untuk mencapai kondisi
retak pertama dan 28 pukulan untuk kondisi pecah failure. Ketahanan kejut minimum berada pada paving normal dengan kuat kejutnya sebesar 268.181 Joule
pada kondisi retak pertama, dan 297.980 Joule pada kondisi pecah. Atau diperlukan 7 pukulan untuk mencapai kondisi retak pertama dan 8 pukulan untuk
failure. Namun, terjadi penurunan pada variasi 1 dimana kuat kejutnya pada kondisi retak pertama 516.497 Joule dan 685.35 Joule pada kondisi failure.
Universitas Sumatera Utara
Perbandingan hasil peenlitian dengan penelitian sebelumnya : Berdasarkan penelitian terdahulu tentang “Eco Plafie Paving Economic
Plastic Fiber Sebagai Produk Perkerasan Jalan Berkonsep Ramah Lingkungan”, Arum dwi cahyani dkk, 2012 dihasilkan bahwa kuat kejut paving normal
sebesar 270 joule dan eco plafie paving 945 joule pada kondisi failure. Atau, 3.5 kali lebih kuat dari paving normal.
Pada penelitian ini dihasilkan kuat kejut nya 297,9801 joule untuk paving normal dan 1122.388 joule untuk paving dengan serat plastik, atau 3,78 kali lebih
besar dari paving normal .Terjadinya perbedaan nilai kuat kejut jika dibandingkan penelitian arumi, disebabkan karena pada penelitian ini serat plastik disimpul
sepanjang 4 cm. Dimana pada saat diuji impak serat plastik tersebut memiliki kuat tarik yang tinggi yang mengakibatkan kemampuan serat tersebut menahan beban
kejut semakin kuat sampai kondisi failure. Jadi dapat disimpulkan, serat plastik yang disimpul lebih kuat dari serat plastik tanpa disimpul karena kuat tarik yang
tinggi.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Serapan Air