Selanjutnya jawaban tentang variabel implementasi kebijakan pemerintah kemudian dikategorikan, yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.8. Sebanyak
28,5 responden mengetahui tentang kebijakan pemerintah tentang pembuangan sampah di DAS Deli Medan, 31,9 responden ragu-ragu mendapatkan informasi
kebijakan pemerintah tentang pembuangan sampah di DAS Deli Medan, dan 39,6 responden tidak mengetahui kebijakan pemerintah tentang pembuangan sampah di
DAS Deli Medan
Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Implementasi
Kebijakan Pemerintah No.
Implementasi Kebijakan Pemerintah
Jumlah
1. Sangat mendukung
36 31,9
2. Mendukung
41 39,6
3. Tidak mendukung
23 28,5
Jumlah 100
100
4.6.1. Hasil Wawancara Pengaruh Implementasi Kebijakan Pemerintah
terhadap Perilaku Ibu Membuang Sampah yang Berpotensi Menyebabkan Banjir
Hasil wawancana peneliti dengan salah satu anggota dewan, yaitu penyebab banjir di awal tahun 2011 dikarenakan lebih terfokusnya kepada banjir kiriman dari
daerah lain, di samping curah hujan yang tinggi di Medan, yang dikarenakan kenaikan debit air yang disebabkan pertama terlalu dangkalnya air sungai. kedua,
kurang pengawasan karena kurangnya pengawasan karena banyak penduduk yang tinggal di Daerah Aliran Sungai DAS Deli Medan. Ketiga, tanggul-tanggul yang
sudah tidak dapat lagi menampung ketinggian air seperti di utara tanggul Sungai Deli
Universitas Sumatera Utara
sudah rusak dan kondisinya mengkhawatirkan. Keempat, kurangnya penghijauan di bantaran Sungai Deli.
Penggunaan jalur hijau di daerah aliran sungai DAS tanpa memandang tata ruang marak di Kota Medan. Akibatnya, tidak adanya tempat resapan air lagi yang
sesuai. Penyebab terjadinya banjir selama ini ada beberapa faktor, diantaranya adanya penyempitan dan pendangkalan sungai. Ini diakibatkan adanya pemakaian jalur hijau
di DAS yang tidak lagi memandang tata ruang sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Pemko Medan seharusnya tidak memberikan izin terhadap para pengembang yang dinilai telah melanggar peraturan dan perundang-undangan terutama yang
memakai jalur hijau di DAS seperti apartemen Cambridge di Jalan S Parman, Delta di Jalan Juanda, bekas lahan restoran Lembur Kuring Polonia Medan, apartemen
Royal Condommunium di Jalan Palang Merah dan Perumahan Oma Deli Islam di Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan Tuntungan. Kedepannya, Pemko
Medan untuk tidak memberikan izin-izin kepada para pengembang properti, terutama yang lahannya sangat berdekatan dengan jalur hijau di DAS. Jangan ada lagi
penggunaan lahan di bibir sungai. Pemko Medan sudah mendesak agar Perda No 8 Tahun 2003 dapat
direalisasikan, karena di dalam perda tersebut sudah diatur semua, seperti sanksi denda 5 juta rupiah dan ada juga sanksi kurungan selama 6 bulan.
Pemerintahan Kota Medan harus cepat bertindak dengan mendesak dinas terkait guna menghindari banjir kota. Karena penyebab banjir kota Medan selama ini
Universitas Sumatera Utara
70 persen sumbangan dari sampah masyarakat Medan sendiri. Jadi kalau Pemko Medan dapat menerapkan Perda ini, otomatis kita dapat mengurangi anggaran
pengerukan drainase yang berbiaya miliaran rupiah yang disebabkan banyaknya sampah diselokan kota Medan, kenapa Perda ini belum juga terlaksana, pemerintah
juga sangat menyayanginya. Permasalahan sampah yang ada di kota Medan dan belum terlaksana penerapan Perda dengan baik, karena masih rendahnya kesadaran
dari masyarakat Medan. Ada undang-undang sekian meter dari sungai harus dibuat hijau. Jadi kalau
pemerintah mau mematuhi UU ruang terbuka 30 persen, saran utama memanfaatkan ruang terbuka hijau dari sepanjang sungai. Di Medan justru ada tanah yang berpotensi
untuk dihijau malah dibangun segala bentuk bangunan sudah tidak menghiraukan dampak.
Perlu komitmen memahami apa yang akan dikerjakan, memahami masalah dan punya komitmen untuk mengerjakan agar semua bisa berjalan dengan baik sesuai
dengan peraturan-peraturan yang telah dibuat pemerintah, sosialisasi kepada masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat.
4.7. Perilaku Ibu dalam Membuang Sampah yang Berpotensi Menyebabkan Banjir
Perilaku ibu yang diukur dalam penelitian ini terkait dengan perilaku membuang sampah yang berpotensi menyebabkan banjir. Hasil penelitian
menunjukkan sebanyak 64 responden 67,4 membuang sampah di sungai, sedangkan 36 orang 32,6 membuang sampah di tempat sampah; sebanyak 64
Universitas Sumatera Utara
orang 67,4 tidak memisahkan sampah organik dan non organik, sedangkan 36 orang 32,6 memisahkan sampah organik dan non organik.
Selanjutnya sebanyak 64 responden 67,4 setiap waktu membuang sampah ke sungai; sebanyak 50 orang 18,7 menggunakan kembali mendaur ulang untuk
mengurangi sampah dapur dari sisa-sisa masakan; sebanyak 64 orang 67,4 langsung membuang kantongan plastik sisa belanja ke sungai, sedangkan 36 orang
32,6 menggunakan kembalimendaur ulang; sekitar 40 orang 23,9 membuang sampah-sampah organik daun sisa belanja ke sungai, sedangkan 40 orang 23,9
membuat menjadi pupuk; sekitar 26 orang 28,2 sering membuang sampah ke sungai, sedangkan 26 orang 28,2 kadang-kadang; sebanyak 27 orang 31,6
sering membuang kantongan plastik ke sungai, sedangkan 54 orang 45,8 sering membuang sisa makanan ke sungai.
Tabel 4.9. Distribusi Responden Berdasarkan Jawaban terhadap Pertanyaan Perilaku Ibu dalam Membuang Sampah Berpotensi yang
Menyebabkan Banjir
No. Pertanyaan Pengetahuan
Jumlah Persentase
1. Tempat membuang sampah :
a. Sungai 64
32,6 b. Bakar
c. Tempat sampah yang diangkut dinas kebersihan 36
67,4 2.
Memisahkan sampah organik dan non organik a. Tidak
64 32,6
b. Kadang- kadang c. Ya
36 67,4
3. Frekuensi membuang sampah ke sungai
a. Setiap pagi 64
32,6 b. Setiap waktu
c. Di malam hari 36
67,4
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9. Lanjutan
4. Cara yang dilakukan untuk mengurangi sampah
dapur dari sisa-sisa masakan a. Langsung membuang sampah ke sungai
32 39,8
b. Membakar 18
13,5 c. Menggunakan kembali mendaur ulang
50 48,7
5. Tindakan terhadap kantongan plastik sisa belanja
a. Langsung buang ke sungai 64
32,6 b. Membakar
c. Menggunakan kembali mendaur ulang 36
67,4 6.
Tindakan terhadap sampah-sampah organik daun sisa belanja
a. Buang ke sungai 40
43,6 b. Membakar
38 42,5
c. Membuat menjadi pupuk 40
23,9 7.
Frekuensi membuang sampah ke sungai a. Tidak tahu tapi sering
26 28,2
b. Bisa berkali-kali 42
54,6 c. Kadang-kadang saja
26 28,2
8. Jenis sampah yang sering dibuang ke sungai
a. Kantongan plastik 27
31,4 b. Daun bungkusan
19 12,6
c. Sisa masakan 54
45,8
Jumlah 100
100,0
Setelah dikategorikan, maka perilaku ibu dalam membuang sampah yang
berpotensi menyebabkan banjir diperoleh hasil dengan kategori baik, sedang dan buruk diperoleh, perilaku ibu dalam membuang sampah dengan kategori baik
sebanyak 36 orang 34,6, sedangkan responden dengan kategori sedang sebanyak 22 orang 12,9, dan kategori buruk sebanyak 42 orang 54.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.0. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Perilaku Ibu dalam Membuang Sampah Berpotensi Menyebabkan Banjir
No Kategori Perilaku
Jumlah
1. Baik
36 34,6
2. Sedang
22 12,9
3. Buruk
42 54,5
Jumlah 100
100,0 4.8. Hasil Uji Bivariat
Untuk mengidentifikasi hubungan variabel predisposisi dan variabel pendukung dengan perilaku ibu membuang sampah yang berpotensi menyebabkan
banjir dilakukan uji bivariat yang hasilnya dapat dilihat sebagai berikut:
4.8.1. Hubungan Faktor Predisposisi dengan Perilaku Ibu Membuang Sampah yang Berpotensi Menyebabkan Banjir
Berdasarkan hasil analisis statistik Chi Square diketahui bahwa terdapat hubungan sikap reponden dengan perilaku ibu membuang sampah yang berpotensi
menyebabkan banjir p=0,0000,005.
Tabel 4.9. Hubungan Faktor Predisposisi dengan Perilaku Ibu Membuang Sampah yang Berpotensi Menyebabkan Banjir
Sikap Perilaku Ibu Membuang Sampah yang
Berpotensi Menyebabkan Banjir
ρ
Buruk Sedang
Baik n
n N
Baik 18
72,0 7
28,0 0,0
0,000 Sedang
24 77,4
7 22,6
0,0 Buruk
0,0 8
18,2 36
81,8
Universitas Sumatera Utara
4.8.2. Hubungan Faktor Pendukung dengan Perilaku Ibu Membuang Sampah yang Berpotensi Menyebabkan Banjir
Berdasarkan hasil analisis statistik Chi Square diketahui bahwa terdapat hubungan Implementasi Kebijakan Pemerintah dengan perilaku ibu membuang
sampah yang berpotensi menyebabkan banjir p=0,0000,005.
Tabel 4.10. Hubungan Faktor Pendukung dengan Perilaku Ibu Membuang Sampah yang Berpotensi Menyebabkan Banjir
Implementasi Kebijakan
Pemerintah Perilaku Ibu Membuang Sampah yang
Berpotensi Menyebabkan Banjir
ρ
Buruk Sedang
Baik n
n N
Tidak mendukung 16
69,6 7
30,4 0,0
0,000 Mendukung
26 63,4
15 36,6
0,0 Sangat
mendukung 0,0
0,0 36
100,0
4.9. Analisis Multivariat