AQUASAINS (Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan) (Vol 5 No. 1 Tahun 2016) ANALYSIS OF CORAL’S COVER AND CORAL’S MORTALITY INDEX AROUND PAGAI STRAIT, MENTAWAI

AQUASAINS (Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan) (Vol 5 No. 1 Tahun 2016) ANALYSIS OF CORAL’S COVER AND CORAL’S MORTALITY INDEX AROUND PAGAI STRAIT, MENTAWAI

Herdiana Mutmainah 1 · Rani Santa Clara 2

Ringkasan Coral that live in tropical waters rate) and IM 0,451. Acropora sp is the most that sensitive to environment changes, especia-

vulnerable of coral bleaching. lly temperature, salinity, sedimentation and eu- trophication. Pagai Strait at Mentawai is part

Keywords coral, coral’s cover percentage, of the Indian Ocean which lies between Nor-

Mortality Index, coral bleaching, Mentawai th Pagai and South Pagai Island. Pagai Strait

Received : 11 Oktober 2016 island located in the region which is the path

of collision between two plates (Eurasia and Accepted : 27 Nopember 2016 Indo-Australia) and high tectonic activities. So- me Mentawai Tsunami led severely damaged

to most of the Mentawai waters. This study

PENDAHULUAN

aims to determine of Coral Bleaching pheno- menon and the impact of Tsunami, to coral

Pulau Pagai Utara terletak di Samudera Hindia reefs in the Pagai Strait. The method is Li-

pada koordinat 02 o 42’41” LS dan 100 o 05’31” ne Intercept Transect (LIT) and held in Ap-

BT; secara administrasi merupakan bagian da- ril 2016. The study was conducted on Sijao-

ri Kabupaten Kepulauan Mentawai.. Berdasark- jao, Siruso and Tunang Bulag. Observations

an UU No.1 Tahun 2014, Pulau Pagai Utara did on the current, parameters of waters, the

termasuk pulau kecil karena luasnya kurang percent cover of live coral and dead coral, al-

dari 2.000 km 2 . Tsunami pada tahun 2007 dan gae, abiotic and other biota. The result of this

2010 menyebabkan rusaknya sebagian besar research shows that current’s velocity is 0,2 –

pesisir dan ekosistem laut, diantaranya terum- 0,48 m/sec. Some parameters such as tempe-

bu karang.

rature, TDS and salinity out of range of the Terumbu karang merupakan ekosistem yang unik treshold. pH and visibility are still in the ra-

nge. Sijao-jao has the percent of coral cover dan spesifik karena pada umumnya hanya ter- dapat di perairan tropis dan sangat sensitif ter-

20,17% (poor) and IM 0,767; Siruso with coral cover 30,45% (moderate) and IM 0,544; while

hadap perubahan lingkungan perairan teruta- ma suhu, salinitas, sedimentasi dan eutrofikasi

Tunang Bulag has coral cover 25,08% (mode- serta memerlukan kondisi perairan yang alami

(Veron, 1995). Terumbu karang mampu hidup 1 )Loka Penelitian Sumber Daya dan Kerentanan Pesi-

pada kondisi thermal treshold dengan toleran- sir Balitbang KP, KKP, Komp. PPS Bungus, Jl. Raya

C di atas rata-rata suhu/bulan yang jika Padang Painan KM 16, Telp/Fax. 0751-751458. Teluk

si 1-2 o

Bungus. Sumatera Barat. Indonesia melebihi itu maka akan terjadi bleaching mas-

2 )Program Studi Oseanografi, Institut Teknologi Ban- sal (Hoegh-Guldberg, 1999). Bleaching terjadi dung.

C se- E-mail: herdianam@yahoo.com

jika terdapat kenaikan suhu perairan 1-2 o

lama 5-10 minggu (Buchheim, 1998). Naiknya

436 Herdiana Mutmainah 1 , Rani Santa Clara 2

suhu perairan menyebabkan stress dan disease Tabel 1 Kriteria Persen Tutupan Terumbu Karang (meningkatnya bakteri patogen) sehingga me-

% rusak hubungan polip dengan zooxanthellae.

Kategori

0 - 24.9 Lepasnya Zooxanthellae menyebabkan karang

Buruk

25 - 49.9 kehilangan pigmen-pigmen warna untuk pro-

75 - 100 ses fotosintesis dan akhirnya menjadi putih.

Baik sekali

Sumber: Kepmen Lingkungan Hidup No.4 Tahun 2001

Pendapat lain mengatakan bahwa bleaching ada- lah peristiwa terhambatnya pertumbuhan dan

de Line Intercept Transect (LIT) untuk menen- meningkatnya indeks kematian terumbu karang

tukan komunitas bentik berdasarkan life form baik musiman ataupun massal. Diversitas ter-

dalam satuan persen dan mencatat jumlah ben- umbu karang dan dugaan kecepatan arus ju-

tik yang ada di sepanjang garis transek. Ko-

ga mempengaruhi tingkat bleaching (Douglas, munitas karang dicirikan dengan menggunak- 2003). Semakin tinggi diversitas, semakin ren-

an kategori lifeform (bentuk hidup) yang mem- dah potensi bleaching demikian pula dengan

berikan gambaran deskriptif mengenai morfo- arus karena pada arah dan kecepatan terten-

logi komunitas karang. Komponen habitat da- tu, arus dapat menyebabkan pertukaran mas-

sar serta panjang transisi tutupan yang dite- sa air dan nutrien. Salinitas yang kurang da-

mukan sepanjang transek garis (10m x 10m), ri 32-40 ppm (Veron, 1995), badai atau banjir,

dikelompokkan menurut bentuk pertumbuhan- turbiditas yang tinggi (Glynn, 1996) serta sedi-

nya. Kriteria penutupan karang disajikan pa- men dan nutrien mempengaruhi terjadinya ble-

da Tabel 1, sedangankan persamaan yang di- aching. Suhu optimal karang adalah 24-29 o C gunakan untuk menghitung persentase tutupan

dengan bleaching treshold yang spesifik un- karang (English et al., 1994) : tuk spesies yang berbeda-beda (Krupa, 1998). Hasil penelitian di laboratorium menunjukk-

% tutupan karang = Pan jang bentuk hidup (cm) pan jang garis transek x 100 (1)

an coral bleaching disebabkan oleh perubahan suhu yang ekstrim, tingkat radiasi yang ting-

Penilaian suatu kondisi kesehatan dari ekosis- gi, kondisi gelap yang berkepanjangan, logam

tem terumbu karang tidak hanya berpatokan (tembaga dan cadmium) dan bakteri patogen

pada persentase tutupan karang saja, karena ke- (Hoegh-Guldberg, 1999).

mungkinan terjadi dua daerah yang memiliki Predator seperti Acanthaster planci juga me-

persentase tutupan karang sama tingkat hidup- nyebabkan terjadinya bleaching. Bleaching mas-

nya namun mempunyai tingkat kerusakan yang sal dapat terjadi akibat perubahan iklim (kena-

berbeda. Tingkat kerusakan ini terkait dengan ikan suhu dan muka air laut) serta dampak Ba-

besarnya perubahan karang hidup menjadi ka- dai El Nino. Komposisi substrat seperti pasir

rang mati. Rasio kematian karang dapat dike- dan pecahan karang mati akibat Tsunami dite-

tahui melalui indeks mortalitas karang dengan mukan disekitar terumbu karang yang meng-

perhitungan (English et al., 1994) : alami bleaching di Pulau Weh (Purbani et al.,

Indek Mortalitas

(IM) = % penutupan karang mati + karang hidup (2)

% penutupan karang mati

Berdasarkan kondisi tersebut dan bencana Tsu- Nilai indeks mortalitas yang mendekati nol me- nami di Mentawai, 2010 maka penelitian ini

nunjukkan bahwa tidak ada perubahan yang bertujuan untuk mengetahui dampak Tsunami

berarti bagi karang hidup, sedangkan nilai yang dan fenomena Coral Bleaching di perairan se-

mendekati satu menunjukkan bahwa terjadi per- kitar Pulau Pagai Utara hususnya perairan ba-

ubahan berarti dari karang hidup menjadi ka- rat dan timur Selat Pagai.

rang mati. Jika dikelompokkan, maka kategori kondisi IM disajikan pada Tabel 2.

Kondisi fisik dan kimia perairan yang diukur MATERI DAN METODE

dibandingkan terhadap batas ambang yang te- lah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Ling-

Pengamatan terumbu karang di Pagai Utara di- kungan Hidup No. 51 Tahun 2004 Tentang Ba- lakukan pada April 2016 menggunakan meto-

ku Mutu Air Laut untuk Biota Laut (Tabel 3).

Coral’s Cover And Coral’s Mortality Index 437

Tabel 2 Kategori Indeks Mortalitas Terumbu Karang Kategori

Tinggi Sekali

0.75 - 1

Tabel 3 Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut No

Parameter

Biota Laut

1 pH

7.0 - 8.5

2 Suhu ( o C)

Coral : 28 - 30 Mangrove : 28 - 32 Lamun : 28 - 30

3 Salinitas (‰)

Coral : 33 - 34 Mangrove : s.d 34 Lamun : 33 - 34

4 Kekeruhan/Turbidity (NTU)

5 Oksigen Terlarut (mg/L)

6 Kecerahan (m)

Coral : > 5 Mangrove : -

Gambar 2 Peta Sebaran Terumbu Karang di Perairan

Sekitar Selat Pagai Sumber : Modifikasi Citra Landsat 7 TDS (mg/L)

Lamun : >3

Coral : 20

8 (Hasil Analisa, 2016)

Mangrove : 80 Lamun : 20

Dokumen yang terkait

ANALISA BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN PENGANGKUT SAMPAH KOTA MALANG (Studi Kasus : Pengangkutan Sampah dari TPS Kec. Blimbing ke TPA Supiturang, Malang)

24 196 2

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

Analisa studi komparatif tentang penerapan traditional costing concept dengan activity based costing : studi kasus pada Rumah Sakit Prikasih

56 889 147

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Khutbah Washil bin Atho' wa ma fiha minal asalib al-insyaiyah al-thalabiyah : dirasah tahliliyah

3 67 62

Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Peningkatan Produktivitas sekolah : penelitian di SMK al-Amanah Serpong

20 218 83

Analysis On Students'Structure Competence In Complex Sentences : A Case Study at 2nd Year class of SMU TRIGUNA

8 98 53

The correlation between listening skill and pronunciation accuracy : a case study in the firt year of smk vocation higt school pupita bangsa ciputat school year 2005-2006

9 128 37

Partisipasi Politik Perempuan : Studi Kasus Bupati Perempuan Dalam Pemerintahan Dalam Kabupaten Karanganyar

3 106 88

Perilaku komunikasi para pengguna media sosial path di kalangan mahasiswa UNIKOM Kota Bandung : (studi deksriptif mengenai perilaku komunikasi para pengguna media sosial path di kalangan mahasiswa UNIKOM Kota Bandung)

9 116 145