Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.4 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Permasalahan pedagang kaki lima (PKL) tidak hanya terjadi di Ibukota, melainkan juga terjadi di kota-kota besar lainnya. Dalam hal ini, tidak juga hanya terjadi di Indonesia saja tetapi juga terjadi di negara-negara berkembang lainnya. Peliknya permasalahan PKL tentu tidak terlepas dari peran pemerintah dan masyarakatnya. Hal ini disebabkan karena pemerintah selaku pemegang otoritas dalam penyelenggaraan negara mempunyai kewajiban dalam mengatur tata kelola masyarakat. Peran masyarakat juga cukup besar dalam melestarikan kegiatan PKL. Dalam hal ini, masyarakat juga sering ambil bagian dalam melestarikan kegiatan PKL tersebut. Pasalnya, banyak masyarakat yang juga menjadi langganan ataupun sekedar berbelanja di PKL Pasar Tanah Abang.

Dalam suatu penyelenggaraan pemerintah tentunya terdapat elemen- elemen yang membantu keberlangsungan program kerjanya. Dalam hal ini, Dalam suatu penyelenggaraan pemerintah tentunya terdapat elemen- elemen yang membantu keberlangsungan program kerjanya. Dalam hal ini,

Berbicara mengenai satuan perangkat kerja tentu terdiri dari suatu struktur yang dipimpin oleh pimpinan kerja atau organisasi. Dalam hal ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merupakan satuan kerja yang terfokus dalam penanganan tata kelola masyarakat di DKI Jakarta. Dengan kata lain, kewenangan tata kelola masyarakat di DKI Jakarta dipegang oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta beserta dengan jajaran tingkat kebawahnya. Gubernur selaku pimpinan dalam satuan kerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempunyai kewenangan dalam mengkoordinasi jajaran terkait untuk tata kelola masyarakat. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 19

Tahun 2010 yang berbunyi sebagai berikut : 50

“Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 : Pemerintah daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas- luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.”

“Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2010 : Koordinasi penyelenggaraan pemerintahan antara pemerint ah daerah provinsi dengan pemerintah daerah kabupaten/kota di wilayah provinsi yang bersangkutan.”

Sesuai dengan acuan Undang-Undang tersebut maka Gubernur selaku pimpinan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang berdasarkan atas hukum mempunyai kewenangan untuk mengatur dan mengurus daerahnya sendiri. Dalam hal ini, kewenangan dalam melakukan tata kelola daerah dan masyarakat dilakukan berdasarkan kepentingan bersama untuk rakyat. Hal ini dilakukan sebagai upaya demi tercapainya pemerintahan yang baik.

Pemprov DKI Jakarta merupakan satuan perangkat kerja yang memiliki struktur dan bidang yang mempunyai keahlian masing- masing. Dalam hal ini, Gubernur selaku pemimpin dalam struktur organisasi merupakan salah satu penentu sukses berjalannya program pemerintah. Hal ini dikarenakan jabatan Gubernur mempunyai wewenang yang kuat secara hukum dan normatif untuk mengatur jajarannya atau perangkatnya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dipimpin oleh Gubernur Joko Widodo atau yang biasa dikenal dengan nama Jokowi. Dalam melakukan program kerjanya, Gubernur dibantu oleh jajaran beserta perangkatnya. Gubernur Jokowi merupakan Gubernur baru yang mulai menjabat semenjak tahun 2012 di DKI Jakarta. Joko Widodo menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dipilih melalui Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dipimpin oleh Gubernur Joko Widodo atau yang biasa dikenal dengan nama Jokowi. Dalam melakukan program kerjanya, Gubernur dibantu oleh jajaran beserta perangkatnya. Gubernur Jokowi merupakan Gubernur baru yang mulai menjabat semenjak tahun 2012 di DKI Jakarta. Joko Widodo menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dipilih melalui

Sebelum menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi merupakan Walikota Surakarta periode 2005-2010 dan 2010-2015. Karir politik Jokowi dimulai ketika beliau dicalonkan sebagai Walikota Solo tahun 2005 pada Pilkada Solo melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Dalam hal ini, nama Jokowi mulai terdengar dalam hiruk pikuk kepemimpinan politik RI yang saat itu merindukan figur alternatif. Hal tersebut terlihat ketika Jokowi sukses dalam merelokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka. Selain itu, Jokowi juga memberi syarat investor untuk memikirkan kepentingan publik yang dilakukan melalui komunikasi secara langsung dan terbuka.

Prestasi Jokowi lainnya yang menonjol adalah melakukan rebranding kota Solo. Dalam hal ini, Solo yang semula buruk penataannya dan kerap kisruh antara masyarakat yang akan ditertibkan, kini menjadi lebih tertata. Kemudian prestasi lainnya yaitu dengan menjadi bagian dari Organisasi Kota Warisan Dunia tahun 2006 dan Solo menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia.

Kepiawaian Jokowi dalam menjadi seorang pemimpin telah teruji kredibilitasnya pada kasus konflik internal Keraton Surakarta. Dalam hal ini, Jokowi berhasil menjadi pihak mediasi dalam penyelesaian konflik internal tersebut. Hal ini dilakukan secara perlahan dan persuasif selama kurun waktu 8 bulan. Kemudian pada tahun 2008, Jokowi menerima penghargaan dari Majalah Tempo sebagai salah satu dari “10 Tokoh 2008”. Selain itu, pada tahun 2011

Jokowi juga menerima penghargaan Bintang Jasa Utama sebagai Kepala Daerah yang sukses mengabdikan dirinya kepada rakyat.

Prestasi dan kepiawaian politiknya sudah menjadi trade mark tersendiri bagi mantan Walikota Solo tersebut. Jokowi yang dahulu adalah seorang pengusaha sekaligus menjabat sebagai Kepala Daerah Tingkat II Surakarta, enggan untuk menerima gaji. Jokowi dapat dikatakan sebagai simbol kepemimpinan baru yang sudah lama dinantikan sebagai alternatif pemimpin oleh masyarakat saat ini. Pasalnya masyarakat sudah cukup muak dengan stagnansi kepemimpinan yang penuh dengan tindakan korupsi dan janji retorika kosong.

Penghargaan-penghargaan terhadap prestasi Jokowi juga tidak hanya datang dari beberapa lingkup lokal saja. Dalam hal ini, beliau juga meraih penghargaan sebagai bentuk apresiasi kerja nyata dari banyak pihak. Salah satunya yaitu penghargaan Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) tahun 2010. Kemudian penghargaan Wahana Tata Nugraha tahun 2011 Kota Solo, penghargaan kota/kabupaten pengembang UMKM terbaik versi Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) atau UNS SME’s Awards 2012. Tidak hanya itu, dari lingkup internasional juga Jokowi mendapat penghargaan sebagai The City Mayors Foundation . Pada penghargaan ini, atas kerja kerasnya Jokowi mendapat urutan ketiga dalam pemilihan walikota terbaik dunia World Mayor Project 2012.

Prestasi-prestasi yang sudah dicapai oleh Jokowi pada periode pertama sebagai Walikota Solo, mendapat banyak antusiasme masyarakat yang tinggi dari warga Solo. Dalam hal ini, kepemimpinan beliau mendapat tempat tersendiri di hati masyarakat Solo. Hingga kemudian Jokowi kembali dipercaya oleh Prestasi-prestasi yang sudah dicapai oleh Jokowi pada periode pertama sebagai Walikota Solo, mendapat banyak antusiasme masyarakat yang tinggi dari warga Solo. Dalam hal ini, kepemimpinan beliau mendapat tempat tersendiri di hati masyarakat Solo. Hingga kemudian Jokowi kembali dipercaya oleh

Pilkada/Pilgub DKI Jakarta yang berlangsung pada pertengahan tahun 2012 silam, Jokowi dipasangkan dengan politisi dari Partai Gerakan Indonesia Raya untuk mendampinginya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Politisi tersebut adalah Basuki Tjahya Purnama atau yang dikenal dengan nama Ahok. Pasangan Jokowi- Ahok kemudian maju untuk bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 silam. Pasangan Jokowi-Ahok kemudian berhasil lolos ke putaran kedua Pilkada DKI Jakarta melawan dan mengalahkan kandidat Fauzi Bowo (Foke)-Ramli sebesar 53% perolehan suara. Hingga kemudian pada bulan Oktober 2012 Pasangan Jokowi-Ahok dilantik sebagai Gubernur dan Wakil

Gubernur DKI Jakarta untuk periode 2012-2017.

Setelah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi melakukan beberapa pembenahan secara internal maupun eksternal. Hal ini terlihat dari gebrakan-gebrakan Jokowi dalam melakukan penyelenggaraan pemerintahan di DKI Jakarta. Salah satu prestasi Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta yaitu berhasilnya Pemprov DKI dalam melakukan relokasi PKL di Pasar Tanah Abang Jakarta.

Upaya relokasi PKL di Pasar Tanah Abang merupakan tugas dan wewenang dari Walikotamadya Jakarta Pusat. Hal ini dikarenakan Pasar Tanah

Abang termasuk dalam teritorial Pemerintah Kota Jakarta Pusat. Kedudukan Gubernur DKI Jakarta berada diatas Walikotamadya yang terdiri dari 5 bagian yaitu : Walikotamadya Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Timur. Dalam hal ini, Pemprov DKI Jakarta dalam melakukan pembenahan terhadap PKL di Pasar Tanah Abang dilakukan secara sistematis dan terprogram dengan baik.