Gaya Kepemimpinan Politik Gubernur Jokowi
4.4.1 Gaya Kepemimpinan Politik Gubernur Jokowi
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI) merupakan suatu bentuk pemerintahan dalam rangka penyelenggaraan negara yang memiliki unsur dan nilai- nilai demokratis dalam tata kelolanya. Dalam hal ini, Pemprov DKI Jakarta termasuk dalam suatu bentuk pemerintahan daerah yang memiliki kewenangan dalam menjalankan tugas dan fungsi pemerintahan. Hal ini sebagai bentuk
pengelolaan dalam tata kelola masayarakat.
Kewenangan dan fungsi pemerintahan daerah (Pemprov DKI) dilakukan berdasarkan atas hukum yang kuat sebagai salah satu bentuk bukti otoritas dalam melakukan penyelenggaraan pemerintahan. Hal ini diatur dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dan Undang-Undang No. 29 Tahun 2007 tentang Pemerintah Provinsi Daerah Khusus IbuKota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia. Status sebagai IbuKota Negara Kesatuan Republik Indonesia tentu mempunyai hal- hal khus us dalam pemerintahannya. Dalam Hal ini, kekhususan tersebut mempunyai penetapan dan
pelaksanaan kebijakan dalam bidang :
1. Tata Ruang, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup
2. Pengendalian Penduduk dan Permukiman
3. Transportasi
4. Industri dan Perdagangan
5. dan Pariwisata Dalam suatu penyelengaraan pemerintah, tentunya terdapat suatu susunan
dalam rangka pembagian dan pengkhususan tugas dan kerja dalam pengelolaan tata masyarakat. Dalam hal ini, Pemprov DKI Jakarta merupakan satuan kerja daerah yang memiliki otonomi tingkat provinsi. Hal ini dilaksanakan menurut asas otonomi, asas dekonsentrasi, asas tugas pembantuan, dan kekhususan sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Perangkat daerah Pemprov DKI Jakarta dipimpin oleh seorang gubernur dan dibantu oleh wakil gubernur yang dipilih melalui mekanisme politik secara langsung melalui pemilihan umum kepala daerah. Hal ini dilakukan sebagai bentuk demokratisasi yang mengharuskan partisipasi masyarakat secara langsung untuk ambil bagian dalam menentukan pimpinan atau kepala daerahnya. Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga memiliki kewenangan yang didekonsentrasikan melalui pembagian Kota Administrasi yang terdiri dari lima bagian. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2010 tentang koordinasi penyelenggaraan pemerintahan antara pemerintah daerah provinsi dengan pemerintah daerah kabupaten/kota di wilayah provinsi yang bersangkutan. Pembagian tersebut terdiri dari Kota Administrasi Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Kedudukan Walikota sebagai Perangkat daerah Pemprov DKI Jakarta dipimpin oleh seorang gubernur dan dibantu oleh wakil gubernur yang dipilih melalui mekanisme politik secara langsung melalui pemilihan umum kepala daerah. Hal ini dilakukan sebagai bentuk demokratisasi yang mengharuskan partisipasi masyarakat secara langsung untuk ambil bagian dalam menentukan pimpinan atau kepala daerahnya. Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga memiliki kewenangan yang didekonsentrasikan melalui pembagian Kota Administrasi yang terdiri dari lima bagian. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2010 tentang koordinasi penyelenggaraan pemerintahan antara pemerintah daerah provinsi dengan pemerintah daerah kabupaten/kota di wilayah provinsi yang bersangkutan. Pembagian tersebut terdiri dari Kota Administrasi Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Kedudukan Walikota sebagai
Kepemimpinan Gubernur Jokowi sebagai Gubernur Provinsi DKI Jakarta merupakan salah satu penentu sukses dalam keberhasilan penyelenggaraan pemerintah. Dalam hal ini, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kepemimpinan Gubernur Jokowi akan dilakukan menggunakan teori kepemimpinan dan teori-teori yang terkait dengan kepemimpinan. Penelitian yang berjudul “Kepemimpinan Politik Gubernur Jokowi dalam Relokasi Pedagang Kaki Lima di Pasar Tanah Abang Jakarta Tahun 2013”, peneliti menggunakan teori kepemimpinan dan kepemimpinan politik, serta konsep strategi pengembangan organisasi dan sosial kemasyarakatan. Mengacu pada teori dan konsep tersebut, maka peneliti dapat mengetahui gaya kepemimpinan politik Gubernur Jokowi serta mengetahui strategi Gubernur Jokowi dalam relokasi pedagang kaki lima di Pasar Tanah Abang Jakarta.
Penelitian yang dilakukan di Provinsi DKI Jakarta dalam lingkup Kota Administrasi Jakarta Pusat mengenai relokasi PKL di Pasar Tanah Abang. Dalam hal ini, kepemimpinan Gubernur Jokowi dalam relokasi PKL menerapkan cara- cara kepemimpinan yang menggabungkan beberapa tipe-tipe kepemimpinan. Tipe kepemimpinan tersebut antara lain tipe kepemimpinan demokratis, partisipatif, dan otokratik. Penggabungan dari tipe-tipe kepemimpinan tersebut termasuk dala m gaya kepemimpinan situasional atau gaya kepemimpinan kontingensi.
Relokasi PKL di Pasar Tanah Abang melibatkan beberapa elemen-elemen terkait. Dalam hal ini, elemen tersebut antara lain pihak pemerintah dan masyarakat. Untuk mencapai kesuksesan program, Gubernur Jokowi kerap melihat situasi dan kondisi yang ada dalam elemen-elemen tersebut. Pasalnya hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mensinergiskan hubungan antara kepentingan pemerintah dan masyarakat. Dengan adanya sinergi hubungan antara pemerintah dan masyarakat, tentunya akan menghasilkan program kerja yang tercapai dengan baik.
Gaya kepemimpinan kontingensi yang diterapkan oleh Gubernur Jokowi menjadi landasan dasar dalam kepemimpinan politiknya sebagai bentuk upaya pencapaian program kerja. Dalam hal ini, mengenai pencapaian program kerja relokasi PKL Pasar Tanah Abang. Selain itu, gaya kepemimpinan kontingensi ini berguna untuk melihat dan memahami kondisi nyata yang ada dalam elemen- elemen yang terkait. Sehingga hal ini akan memudahkan Gubernur Jokowi dalam mengambil tindakan yang jelas sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Penggunaan gaya kepemimpinan kontingensi Gubernur Jokowi diterapkan dalam ruang lingkup pemerintah dan masyarakat. Gaya ini diterapkan karena memang perlu untuk membangun suatu pemerintahan yang baik diperlukan unsur- unsur terkait untuk mendukung program kerja relokasi PKL Pasar Tanah Abang. Gaya kepemimpinan kontingensi yang diterapkannya dalam relokasi PKL Pasar Tanah Abang lebih condong dengan menggunakan model kepemimpinan kontingensi dari Fiedlr (1967). Dalam hal ini, model kontingensi tersebut beranggapan bahwa kontribusi pemimpin terhadap efektifitas kinerja kelompok Penggunaan gaya kepemimpinan kontingensi Gubernur Jokowi diterapkan dalam ruang lingkup pemerintah dan masyarakat. Gaya ini diterapkan karena memang perlu untuk membangun suatu pemerintahan yang baik diperlukan unsur- unsur terkait untuk mendukung program kerja relokasi PKL Pasar Tanah Abang. Gaya kepemimpinan kontingensi yang diterapkannya dalam relokasi PKL Pasar Tanah Abang lebih condong dengan menggunakan model kepemimpinan kontingensi dari Fiedlr (1967). Dalam hal ini, model kontingensi tersebut beranggapan bahwa kontribusi pemimpin terhadap efektifitas kinerja kelompok
kepemimpinan kontingensi yang diterapkan Gubernur Jokowi yaitu dengan menggabungkan beberapa tipe-tipe dalam kepemimpinan. Tipe-tipe yang diterapkan dalam elemen pemerintah antara lain tipe demokratis, tipe partisipatif, dan otokratik.
Tipe demokratik yang diterapkan oleh Gubernur Jokowi yaitu dengan membangun komunikasi aktif antara pimpinan dan bawahan yang terkait dengan program kerja. Dalam hal ini, untuk mendukung maksimalisasi kerja yang baik Gubernur Jokowi mengadakan rapat untuk mengatur dan mengkoordinasikan bawahannya dengan secara demokratis. Cara-cara yang digunakannya selalu mengedapankan komunikasi dua arah antara pimpinan dengan bawahannya. Gubernur Jokowi kerap kali mendapat masukan dari bawahannya terkait program kerja relokasi PKL Pasar Tanah Abang. Hal ini dilakukan sebagai bentuk tipe kepemimpinan demokratis yang diterapkan Gubernur Jokowi dalam elemen pemerintah.
Rapat koordinasi kerja yang dilakukan oleh Gubernur Jokowi yaitu dengan melibatkan instansi- instansi yang me mpunyai kewenangan dalam program kerja tersebut. Dalam hal ini, instansi tersebut adalah Walikota Administrasi Jakarta Pusat dan Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat. Dikarenakan lokasinya yang berada dalam lingkup Jakarta Pusat, maka program kerja relokasi PKL Pasar
51. Rivai Veithzal, “Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi”, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Tanah Abang dilaksanakan oleh Walikota Jakarta Pusat beserta bawahannya dan pendampingan langsung oleh Gubernur Jokowi.
Pembahasan dalam rapat koordinasi kerja yang dilakukan oleh Gubernur Jokowi beserta bawahannya menerapkan diskusi yang demokratis. Dalam hal ini, Gubernur Jokowi melakukan komunikasi dua arah yang mempunyai orientasi terhadap keberhasilan program kerja. Dengan menerapkan kepemimpinan demokratis, Gubernur Jokowi memberikan hak dan kebebasan bawahannya untuk menyampaikan pendapat atau aspirasinya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penempatan posisi Gubernur Jokowi sebagai koordinator dalam relokasi PKL Pasar Tanah Abang. Selain itu, sasaran Gubernur Jokowi menerapkan tipe kepemimpinan demokratik yaitu kepada bawahannya yang dinilai memahami dan mengetahui secara detail aktor-aktor mana saja yang mempunyai pengaruh di Pasar Tanah Abang. Dengan mengetahui secara detail maka Gubernur Jokowi beserta Pemprov DKI Jakarta dapat dengan mudah dalam melakukan pendekatan ke PKL dan mayarakat Pasar Tanah Abang.
Tipe kepemimpinan demokratik yang diterapkan Gubernur Jokowi tidak hanya dilakukan dalam ranah pemerintah, tetapi juga terhadap PKL dan masyarakat di Pasar Tanah Abang. Dalam hal ini, Gubernur Jokowi kerap melakukan diskusi-diskusi langsung dengan PKL dan masyarakat. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mendapat perhatian dari para PKL dan masyarakat guna mencapai keberhasilan program kerja Pemprov DKI Jakarta. Program kerja dalam relokasi PKL Pasar Tanah Abang bertujuan untuk menertibkan PKL dan mengurai kemacetan yang selama ini melegenda di Pasar Tanah Abang. Selain
itu, hasil dari kepemimpinan demokratis yang diterapkan Gubernur Jokowi dalam ranah pemerintah, ditemukan kesimpulan yang menggambarkan secara jelas aktor-aktor yang me njadi pemimpin dan penghimpun PKL dan masyarakat Pasar Tanah Abang. Dalam hal ini, jika sudah diketemukan tokoh-tokoh yang menjadi ‘panglima’ di Pasar Tanah Abang, maka akan dapat dengan mudah untuk melakukan sosialisasi program kerja. Selain itu, Gubernur Jokowi juga dapat mengetahui akar permasalahan yang selama ini menjadi penyebab utama kacaunya tata kelola PKL Pasar Tanah Abang. Hal ini terlihat dari kepemimpinan Jokowi dalam merelokasi PKL Pasar Tanah Abang pada pertengahan tahun 2013 silam. Dalam upaya tersebut, Gubernur Jokowi mengerahkan dan mengkoordinasikan jajarannya dengan baik. Selain itu, Gubernur Jokowi kerap melakukan koordinasi kerja langsung terhadap jajaran beserta pihak-pihak yang mempunyai kepentingan di Pasar Tanah Abang Jakarta. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Walikota Jakarta Pusat H. Saefullah mengenai kepemimpinan Gubernur Jokowi. H. Saefullah menjelaskan bahwa :
“Pak Jokowi dalam memimpin jajarannya kerap kali menerapkan berbagai macam cara kepemimpinan. Cara-cara yang kerap kali dilakukan oleh beliau yaitu antara lain dilakukan secara tegas, otoriter, dan demokratik. Cara-cara tersebut dilakukan sebagai langkah yang jelas dalam mengatur dan mengkoordinasikan jajarannya. Beliau seringkali melihat situasi dan kondisi yang ada di jajarannya ataupun yang ada di masyarakat sebagai pertimbangan dalam melakukan program kerjanya.”
Menurut H. Saefullah, cara-cara penggabungan pola kepemimpinan secara otokratik, dan demokratik mempunyai dampak dalam meraih tingkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat. Tidak hanya itu saja, menurut H. Saefullah Menurut H. Saefullah, cara-cara penggabungan pola kepemimpinan secara otokratik, dan demokratik mempunyai dampak dalam meraih tingkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat. Tidak hanya itu saja, menurut H. Saefullah
Kepemimpinan Gubernur Jokowi dalam melakukan koordinasi kerja yang baik dan terarah tidak hanya dinilai oleh sebagian kecil dalam jajarannya. Hal ini juga disampaikan oleh hampir seluruh jajarannya. Seperti pendapat yang disampaikan oleh Muhammad Hatta yang berpendapat bahwa :
“Kepemimpinan Pak Jokowi dilakukan secara terbuka, demokratis, dan siap menerima kritik. Hampir dalam setiap rapat kerja yang dipimpin oleh Pak Jokowi selalu mengedapankan dialog dan proses musyawarah dalam mengambil keputusan. Tidak hanya itu saja, beliau seringkali terjun langsung melihat kondisi riil yang ada di internal dan yang ada di masyarakat dengan melakukan kunjungan kerja langsung (blusukan). Sehingga setiap elemen dalam pelaksanaan Perda dilibatkan dalam suatu forum terbuka. Hal ini dilakukan untuk mengajak pemerintah dan masyarakat untuk turut serta mencari solusi demi kebaikan bersama.”
Mohammad Hatta berpendapat bahwa dengan cara yang terbuka dan demokratis masyarakat akan merasa dirinya diperhatikan oleh pemerintah. Sehingga hal ini akan menimbulkan kesan bahwa apa yang menjadi aspirasi masyarakat selalu diutamakan dan dijalankan dengan baik. Selain itu, dengan adanya pola seperti ini kebijakan yang diterapkan terkesan atas kehendak bersama demi tercapainya kepentingan komunal kearah yang lebih baik. Gubernur Mohammad Hatta berpendapat bahwa dengan cara yang terbuka dan demokratis masyarakat akan merasa dirinya diperhatikan oleh pemerintah. Sehingga hal ini akan menimbulkan kesan bahwa apa yang menjadi aspirasi masyarakat selalu diutamakan dan dijalankan dengan baik. Selain itu, dengan adanya pola seperti ini kebijakan yang diterapkan terkesan atas kehendak bersama demi tercapainya kepentingan komunal kearah yang lebih baik. Gubernur
“Si Jokowi itu kan bukan orang asli Jakarte, tapi si Jokowi berhasil dalam merangkul kite semua nih masyarakat Pasar Tanah Abang untuk same-same ngerobah Tanah Abang jadi lebih baek. Kalo saye liat sih ye si Jokowi ini salah satu pemimpin yang mau untuk tau dan mencari tau apa saja yang sekiranya dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya di Tanah Abang ini. Jokowi sering terjun langsung kelapangan untuk sekedar tegur sapa, bersilaturahmi, ngobrol- ngobrol bareng kite semue warge masyarakat Pasar Tanah Abang. Seringkali si Jokowi tiba-tiba dateng tanpa pengawalan protokol kerumeh saye, bertanya tentang bagaimane sebaiknya ini penertiban dilakukan. ”
Gubernur Jokowi dalam upaya untuk menata Pasar Tanah Abang kerap kali menggunakan pendekatan persuasif kepada masyarakat. Selain itu, dengan adanya ruang-ruang terbuka untuk membangun dialog dengan masyarakat Gubernur Jokowi mengedepankan sisi demokratis dalam kepemimpinannya. Maka dari itu, tidak heran Gubernur Jokowi selalu mendapat tempat di hati masayarakat khususnya warga masyarakat di Pasar Tanah Abang. Hal yang senada juga disampaikan oleh Jabungka Situmorang. Sebagai Kasie Satpol PP Beliau kerap kali ikut mendampingi Gubernur Jokowi ketika blusukan ke tengah- tengah masyarakat. Beliau berpendapat bahwa :
“Bapak Gubernur sering melakukan blusukan ke tengah-tengah masyarakat. Hal ini dilakukan sebagai upaya pendekatan yang intens kepada masyarakat dan PKL di Pasar Tanah Abang.
Memang seperti itu gaya Pak Gubernur tiba-tiba sudah ada di Pasar Tanah Abang tanpa konfirmasi terlebih dahulu kepada saya.. Bapak Gubernur juga sering melakukan dialog-dialog terbuka kepada masyarakat. Kerap kali Beliau bertanya kepada warga masyarakat sekalian dan PKL sebaiknya harus bagaimana. Dengan seksama Beliau mendengarkan dan menampung masukan- masukan untuk selanjutnya diproses lebih lanjut dengan jajarannya.”
Sosialisasi yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta, dilakukan dengan diskusi antara Gubernur Jokowi dan tokoh masyarakat PKL Pasar Tanah Abang. Hal ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas apa saja yang menjadi kebutuhan PKL Pasar Tanah Abang agar mau untuk direlokasi. Selain itu, dengan melakukan pendekatan secara persuasif Gubernur Jokowi memposisikan Pemprov DKI Jakarta sebagai pelayan masyarakat. Artinya dalam hal ini Pemprov DKI Jakarta berupaya untuk mengembalikan tugas dan fungsi aparatur negara dalam tata kelola masyarakat. Selain itu juga untuk memperbaiki citra pemerintah di masyarakat sebagai salah satu upaya untuk melakukan tata kelola pemerintahan yang baik. Keberlanjutan dari upaya relokasi PKL dilaksanakan atas dasar pertimbangan yang sudah didapatkan dari hasil diskusi dan dialog secara internal ataupun eksterna l Pemprov DKI Jakarta. Dalam hal ini, dengan mengedepankan sisi demokratis kepemimpinan Gubernur Jokowi, Pemprov DKI Jakarta mendapatkan suatu solusi yang tepat untuk permasalahan PKL. Selain itu, dengan membangun komunikasi dua arah antara Pemprov dan PKL beserta masyarakat Pasar Tanah Abang tercipta suatu hubungan yang sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Nano Sunarto
mengenai kepemimpinan Gubernur Jokowi yaitu :
“Berbeda dengan kepemimpinan sebelum Pak Jokowi, jarang sekali mau untuk terjun di tengah-tengah masyarakat. Terkadang sehabis rapat kerja koordinasi Beliau tidak kembali ke kantor dinas di Balaikota, melainkan berkunjung ke masyarakat untuk minimal ya bersilaturahmi dengan masyarakat dan PKL. Ruang-ruang dialog interaktif pun seringkali Beliau adakan untuk mencari tahu apa yang sebaiknya diberikan kepada masyarakat. Ya contohnya dengan merelokasi PKL untuk dipindahkan ke Blok G Pasar Tanah Abang. Beliau tidak ingin hanya sebatas menertibkan melainkan juga memberikan solusi nyata untuk keberlangsungan hajat hidup PKL yang direlokasi.”
Tipe kepemimpinan partisipatif digunakan oleh Gubernur Jokowi terhadap elemen pemerintah dan masyarakat. Dalam hal ini, tipe partisipatif digunakan dalam ranah pemerintah yaitu dengan partisipasi langsung Gubernur Jokowi dalam mensukseskan program kerja pemerintah Artinya disini Gubernur Jokowi terjun langsung melihat permasalahan yang ada dalam tubuh pemerintah. Seperti adanya rapat-rapat kerja koordinasi, kunjungan langsung ke elemen yang terkait yaitu Walikota Jakarta Pusat, dan kunjungan langsung ke masyarakat. Dengan adanya kepemimpinan partisipatif dari Gubernur Jokowi membuat suatu keputusan dilaksanakan secara bersama dengan mengedepankan kaidah-kaidah komunikasi dua arah. Selain itu, dengan adanya kepemimpinan partisipatif yang diterapkan Gubernur Jokowi memudahkan langkah program kerja pemerintah untuk mensukseskan relokasi PKL Pasar Tanah Abang.
Tipe kepemimpinan partisipatif yang diterapkan oleh Gubernur Jokowi tidak hanya diterapkan dalam elemen pemerintah, melainkan juga terhadap PKL dan masyarakat Pasar Tanah Abang. Dalam hal ini, Gubernur Jokowi berpartisipasi langsung dalam sosialisasi dan pengambilan keputusan sebagai
langkah untuk mengambil tindakan yang secara merata. Pola kepemimpinan yang mengedepankan komunikasi dua arah ini melibatkan elemen-elemen yang terkait dalam relokasi PKL Pasar Tanah Abang. Komunikasi yang diterapkan dengan melakukan sosialisasi langsung dan diskusi terbuka terhadap PKL dan masyarakat Pasar Tanah Abang. Dalam tipe ini terdapat beberapa pertimbangan yang harus dilakukan dalam menertibkan relokasi PKL Pasar Tanah Abang. Pertimbangan tersebut didapat antara lain dengan memposisikan Gubernur Jokowi untuk menjadi pendengar dan tempat keluh kesah PKL dan masyarakat Pasar Tanah Abang. Hasil dari kepemimpinan partisipatif yaitu diketemukannya permasalahan- permasalahan utama yang terjadi di Pasar Tanah Abang. Salah satunya adalah mengenai manajemen pengelolaan yang belum maksimal dari periode kepemimpinan sebelum Gubernur Jokowi menjabat. Serta mengenai kurangnya intensitas pemerintah dalam hal penataan dan penertiban yang seharusnya menjadi tugas pemerintah selaku pemegang wewenang dalam penyelenggaraan negara. Gubernur Jokowi dalam upaya untuk menata Pasar Tanah Abang kerap kali menggunakan pendekatan persuasif kepada masyarakat. Selain itu, dengan adanya ruang-ruang terbuka untuk membangun dialog dengan masyarakat Gubernur Jokowi mengedepankan sisi demokratis dalam kepemimpinannya. Maka dari itu, tidak heran Gubernur Jokowi selalu mendapat tempat di hati masayarakat khususnya warga masyarakat di Pasar Tanah Abang. Hal yang senada juga disampaikan oleh Jabungka Situmorang. Sebagai Kasie Satpol PP Beliau kerap kali ikut mendampingi Gubernur Jokowi ketika blusukan ke tengah-tengah masyarakat. Beliau berpendapat bahwa :
“Bapak Gubernur sering melakukan blusukan ke tengah-tengah masyarakat. Hal ini dilakukan sebagai upaya pendekatan yang intens kepada masyarakat dan PKL di Pasar Tanah Abang. Memang seperti itu gaya Pak Gubernur tiba-tiba sudah ada di Pasar Tanah Abang tanpa konfirmasi terlebih dahulu kepada saya.. Bapak Gubernur juga sering melakukan dialog-dialog terbuka kepada masyarakat. Kerap kali Beliau bertanya kepada warga masyarakat sekalian dan PKL sebaiknya harus bagaimana. Dengan seksama Beliau mendengarkan dan menampung masukan- masukan untuk selanjutnya diproses lebih lanjut dengan jajarannya.”
Kepemimpinan partisipatif yang diterapkan Gubernur Jokowi mempunyai sasaran untuk mendapat perhatian yang baik dari publik. Dalam hal ini, Gubernur Jokowi mencoba untuk mendengar langsung apa yang menjadi kebutuhan dasar dalam melakukan program kerja relokasi PKL Pasar Tanah Abang. Hasil dari diterapkannya kepemimpinan tipe partisipatif terdapat temuan hal- hal yang dapat mendukung berlangsungnya program kerja tersebut. Temuan tersebut antara lain dengan menyediakan tempat ganti untuk berjualan para PKL di Blok G, merubah rute angkutan kota dan membebaskan biaya sewa kios selama 6 bulan kedepan. Selain itu dengan adanya ketentuan ini, Gubernur Jokowi juga menjaga keberlangsungan dari usaha kecil menengah yang menjadi salah satu penggerak roda perekonomian di Jakarta, khususnya Pasar Tanah Abang.
Kepemimpinan partisipatif yang diterapkan Gubernur Jokowi ini juga menjaring pihak-pihak yang mempunyai pengaruh kuat di Pasar Tanah Abang. Dalam hal ini, pihak-pihak tersebut mempunyai peran dalam membantu keberlangsungan, kelancaran, dan keberlanjutan program relokasi Pasar Tanah Abang. Gubernur Jokowi tidak hanya sebatas memindahkan para PKL saja tetapi juga memberikan ruang-ruang pengganti untuk tetap menjaga keberlangsungan Kepemimpinan partisipatif yang diterapkan Gubernur Jokowi ini juga menjaring pihak-pihak yang mempunyai pengaruh kuat di Pasar Tanah Abang. Dalam hal ini, pihak-pihak tersebut mempunyai peran dalam membantu keberlangsungan, kelancaran, dan keberlanjutan program relokasi Pasar Tanah Abang. Gubernur Jokowi tidak hanya sebatas memindahkan para PKL saja tetapi juga memberikan ruang-ruang pengganti untuk tetap menjaga keberlangsungan
Penertiban PKL Pasar Tanah Abang memerlukan adanya keseriusan yang jelas dari pemerintah. Dalam hal ini, masyarakat dan PKL Pasar Tanah Abang juga mempunyai peran serta yang tinggi dalam keberlangsungan program kerja relokasi PKL. Gubernur Jokowi selaku pemimpin dalam Pemprov DKI Jakarta harus mampu dalam memanajemen potensi-potensi yang terlibat dalam program kerja ini. Salah satu bentuk dari upaya yang dilakukan oleh Gubernur Jokowi yaitu menerapkan tipe kepemimpinan otokratik dalam jajarannya. Gubernur Jokowi kerap kali melakukan tindakan-tindakan yang dinilai otokratik dalam pelaksanaan program kerja ini. Salah satu bentuk yang diterapkan adalah mengenai kedisiplinan pegawai pemerintah untuk turut serta berupaya semaksimal mungkin demi tercapainya program relokasi PKL Pasar Tanah Abang. Hal ini dilakukan dengan cara memberikan sanksi yang tegas terhadap bawahan Gubernur Jokowi yang dinilai lalai dalam menjalankan tugas. Hal ini berguna sebagai efek jera dan malu jika terdapat pegawai pemerintah yang lalai dalam menjalankan fungsi dan perannya sebagai aparatur negara.
Tipe kepemimpinan otokratik yang diterapkan Gubernur Jokowi dilakukan dengan selalu meningkatkan kedisiplinan kerja pegawai pemerintah. Dalam hal ini, Gubernur Jokowi tidak pernah segan-segan untuk menegur langsung bawahannya yang dinilai lalai. Selain itu, kepemimpinan ini diterapkan untuk meningkatkan maksimalisasi kerja pegawai pemerintah yang selama ini dinilai
pasif dalam melihat kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Gubernur Jokowi juga kerap kali mengingatkan kepada bawahannya untuk selalu membuka mata terhadap permasalahan yang ada. Terutama mengenai relokasi PKL Pasar Tanah Abang. Selain mengedepankan sisi demokratis, Gubernur Jokowi cenderung untuk otokratik dalam kepemimpinannya. Dalam hal ini, untuk mewujudkan upaya pembenahan dan penertiban PKL di Pasar Tanah Abang, Gubernur Jokowi bersikap otoriter dengan tujuan untuk memutuskan apa yang sebaiknya diterapkan. Pola ini digunakan sebagai bentuk konkrit penetapan suatu keputusan yang telah disepakati secara bersama. Hal yang senada juga disampaikan oleh H. Saefullah selaku Walikota Jakarta Pusat sebagai berikut :
“Dalam setiap rapat-rapat koordinasi kinerja Beliau seringkali mengambil keputusan yang secara bulat, tidak plin-plan. Seperti pada upaya relokasi waktu itu, walaupun kerap menuai protes dari berbagai pihak Beliau tetap bersikukuh untuk melakukan penertiban dan penataan PKL Pasar Tanah Abang. Pasalnya keberadaan PKL itu kan jelas mengganggu ketertiban masyarakat dan melanggar ketetapan pemerintah. Penggunaan atas lahan- lahan illegal tersebut kan jelas melanggar peraturan dan ketetapan yang sudah disepakati sebelumnya. Beliau bersikap otoriter seperti ini ya supaya ada hasil yang bisa diberikan ke masyarakat.”
Kepemimpinan Gubernur Jokowi dalam relokasi PKL di Pasar Tanah Abang merupakan kepemimpinan yang berbeda dibandingkan dengan Gubernur sebelumnya. Dalam hal ini, dengan kepemimpinan tersebut Pemprov DKI Jakarta dan Walikota Administrasi Jakarta Pusat berhasil untuk mengurai kemacetan yang terjadi di Pasar Tanah Abang. Padahal sebelumnya belum pernah ada yang berhasil dalam menata dan menertibkan PKL di Pasar Tanah Abang. Salah satu kesulitan utama yang dihadapi oleh Pemprov DKI Jakarta dan Walikota
Administrasi Jakarta Pusat, yaitu kurangnya ketegasan pemimpin sebelumnya. Padahal PKL yang mendiami ruas-ruas jalan Pasar Tanah Abang telah melanggar Peraturan Daerah DKI Jakarta No. 8 Tahun 2007 tentang ketertiban umum. Hal yang senada juga disampaikan oleh Jabungka Situmorang yang berpendapat bahwa :
“Keberadaan PKL itu kan memang jelas melanggar hukum. Karena jelas-jelas telah menggunakan ruang-ruang publik untuk kepentingan kelompok atau pribadi. Sehingga dampak yang ditimbulkan adalah merusak keindahan kota, kemacetan, banjir dan premanisme. Kepemimpinan Pak Gubernur yang sekarang kan berbeda, beliau melihat permasalahan tersebut bukan dianggap angin lalu saja, tetapi ada tindakannya.”
Pemprov DKI Jakarta dan Walikota Administrasi Jakarta Pusat dalam melakukan penertiban tidak hanya sebatas mengusir dan melarang PKL untuk berjualan di ruas jalan Pasar Tanah Abang. Dalam hal ini, upaya yang dilakukan yaitu dengan menyediakan lokasi untuk tempat ganti PKL berjualan. Hal ini dilakukan sebagai keberlangsungan roda ekonomi para PKL. Selain itu, sebagai bentuk sustainabilitas atau keberlanjutan dari program upaya relokasi PKL di Pasar Tanah Abang.
Kepemimpinan otokratik yang diterapkan Gubernur Jokowi juga berlaku dalam keputusan-keputusan mengenai pengaturan kedisplinan pegawai pemerintah. Dalam hal ini, Gubernur Jokowi kerap kali melakukan inspeksi mendadak terhadap keberlangsungan program kerja relokasi PKL Pasar Tanah Abang. Hal ini dilakukan sebagai bentuk upaya dalam memaksimalkan kinerja aparatur negara. Selain itu, dengan adanya kepemimpinan Gubernur Jokowi ingin Kepemimpinan otokratik yang diterapkan Gubernur Jokowi juga berlaku dalam keputusan-keputusan mengenai pengaturan kedisplinan pegawai pemerintah. Dalam hal ini, Gubernur Jokowi kerap kali melakukan inspeksi mendadak terhadap keberlangsungan program kerja relokasi PKL Pasar Tanah Abang. Hal ini dilakukan sebagai bentuk upaya dalam memaksimalkan kinerja aparatur negara. Selain itu, dengan adanya kepemimpinan Gubernur Jokowi ingin
Kepentingan dan tujuan yang ingin dicapai oleh Gubernur Jokowi dalam upaya relokasi pedagang kaki lima di Pasar Tanah Abang yaitu untuk menjadikan tata kelola masyarakat yang baik. Dalam hal ini, kepentingan dan tujuan tersebut memiliki orientasi demi kebaikan bersama, sehingga antara masyarakat dan aparatur pemerintah bisa menjadi elemen yang saling bersinergi. Dalam melihat upaya- upaya yang telah dilakukan oleh Gubernur Jokowi ditemukan beberapa hal mengenai kepentingan yang ingin diperoleh oleh Gubernur Jokowi. Seperti yang sampaikan oleh Walikota Jakarta Pusat yaitu :
“Tujuan dari adanya relokasi pedagang kaki lima di Pasar Tanah Abang kan jelas, ya untuk ketertiban masyarakat, kelancaran lalu lintas, mengurangi premanisme, dan kegiatan-kegiatan negatif lainnya yang bisa merusak citra DKI Jakarta, khususnya di Jakarta Pusat. Saya selaku Walikota Jakarta Pusat juga sangat setuju dengan adanya program ini, lihat tuh sekarang Tanah Abang kosong melompong lancar. Waktu dulu kan itu daerah luar biasa macetnya, kriminalitas tinggi, kebersihannya juga tidak teratur. Saya sekarang juga kalau lewat Pasar Tanah Abang ya oke-oke saja, udah lancar sih. Pedagang-pedagang sekarang juga berjualannya jadi lebih enak, ada kiosnya, bersih, bebas sewa selama enam bulan. Kalau dulu kan ya setoran terus itu para PKL sama preman-preman yang tidak jelas asal- usulnya. Harapan Pak Gubernur ya juga sama seperti yang lainnya. Yaitu agar ketertiban yang sudah ada dapat terpelihara dengan baik, toh demi kebaikan bersama.”
Pernyataan dari H. Saefullah selaku Walikota Jakarta Pusat juga hampir sama dengan Jabungka Situmorang selaku Kasie Sudin Satpol PP Jakarta Pusat. Beliau berpendapat yaitu:
“Program relokasi pedagang kaki lima di Pasar Tanah Abang itu kan memang suatu program baru, dan ini salah satu agenda kampanye Pak Gubernur sewaktu mencalonkan jadi Gubernur. Yaitu ingin mengurangi kemacetan di Jakarta, ya salah satu realisasinya dengan relokasi pedagang kaki lima di Pasar Tanah Abang. Menurut saya tujuan dari adanya program ini ya untuk mengurai kemacetan, meminimalisir banjir akibat sampah yang bertebaran, dan memanusiakan para pedagang yang berjualan di pinggir jalan. Selama ini kan para pedagang itu kalau berjualan di trotoar jalan, cukup mengganggu memang kegiatan seperti itu, kendaraan yang melalui jalan Pasar Tanah Abang jadi tersendat, macet. Menurut saya harapan Pak Gubernur dengan adanya relokasi lalu bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lainnya yang mempunyai permasalahan yang sama. Kemudian juga harapan Beliau dengan berjalannya program tersebut dapat dijaga ketertiban yang sudah ada. Jangan ada lagi para pedagang yang berjualan di trotoar, kasihan mereka para pedagang kaki lima.”
Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan penertiban PKL merupakan hasil dari komunikasi 2 arah antara pemerintah dan masyarakat atau PKL Pasar Tanah Abang. Hal ini dilakukan sebagai langkah- langkah strategis dalam merealisasikan program kerja Pemprov DKI Jakarta. Langkah- langkah tersebut merupakan salah satu bentuk strategi yang diterapkan oleh Gubernur Jokowi dalam melakukan tata kelola masyarakat yang baik. Karena hal tersebut memang merupakan wewenang dan kewajiban Pemprov
DKI Jakarta selaku penyelenggara pemerintahan di DKI Jakarta.
Gubernur Jokowi dalam menjalanakan kepemimpinannya dengan menggabungkan beberapa tipe-tipe kepemimpinan yang efektif. Dalam hal ini, upaya tersebut mendapat respon dan hasil yang baik dalam lingkup pemerintah ataupun masyarakat. Penggunaan gaya kepemimpinan situasional yang diterapkan Gubernur Jokowi dapat merangkul setiap elemen yang terkait dengan relokasi PKL Pasar Tanah Abang. Hal ini dapat merangkul dan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan masyarakat sehingga berdampak timbulnya kepercayaan masyarakat terhadap Pemprov DKI Jakarta.
Gubernur Jokowi dalam menggunakan gaya kepemimpinan kontingensi mempunyai tujuan untuk memaksimalkan upaya pemerintah dalam tata kelola masyarakat. Dalam hal ini, upaya yang dilakukan Gubernur Jokowi merupakan salah satu paham dari kepemimpinan politik yaitu mengenai pola perilaku. Hal ini sebagai salah satu bentuk untuk mempengaruhi bawahan dan masyarakat agar memperoleh sebuah tujuan bersama yang ingin dicapai. Tujuan tersebut yaitu ketertiban dari sisi pemerintah dan masyarakat, penegakan fungsi dan tugas aparatur negara, dan tercapainya tata kelola masyarakat yang baik.
Tabel 10. Karakteristik Gaya Kepemimpinan Gubernur Jokowi
Tipe Kepemimpinan Kepemimpinan Gubernur Jokowi
Tipe Demokratik Membuka ruang-ruang diskusi berupa rapat kerja koordinasi dalam tataran pemerintah untuk dapat berperan aktif dalam upaya tata kelola masyarakat yang baik. Selain itu juga dilakukan dalam tataran luar pemerintah yaitu PKL dan masyarakat Pasar Tanah Abang sebagai upaya menjaring aspirasi rakyat demi kesuksesan penertiban relokasi PKL Pasar Tanah Abang.
Tipe Partisipatif Mengkoordinir dan turun langsung ke jajaran dan bawahan dalam proses, pelaksanaan, dan keberlangsungan relokasi PKL Pasar Tanah Abang sebagai bentuk upaya pengembalian fungsi dan tugas aparatur negara. Turun langsung kelapangan untuk mencari tahu dan melihat langsung permasalahan yang ada di PKL Pasar Tanah Abang sehingga dapat mengambil langkah-langkah strategis demi tercapainya kesuksesan program.
Tipe Otokratik Gubernur Jokowi menekankan pentingnya kedisiplinan dalam mengemban tugas dan kewajiban sebagai aparatur negara demi tercapainya kinerja yang baik. Memberikan efek kesadaran bukan paksaan terhadap jajaran dan bawahannya yang dinilai lalai dalam menjalankan tugas. Memberikan dan menekankan kedisiplinan terhadap warga masyarakat dan PKL yang tidak mengindahkan kaidah-kaidah hukum yang berlaku.
4.4.2 Strategi Politik Kepemimpinan Gubernur Jokowi
Upaya relokasi PKL Pasar Tanah Abang pada tahun 2013 silam dapat berjalan dengan terkoordinir, sistematis, dan baik dikarenakan adanya dukungan dari elemen-elemen yang terkait. Elemen-elemen terkait yang tergabung dalam lembaga pemerintah merupakan suatu bentuk organisasi non-profit yang mempunyai tugas dan fungsi sebagai tonggak dalam pelaksanaan program kerja pemerintah. Dalam hal ini, lembaga- lembaga tersebut merupakan badan yang tergabung dalam satuan kerja Pemprov DKI Jakarta yang berkewajiban dalam melakukan tata kelola masyarakat sesuai dengan kaidah hukum yang berlaku. Selain itu, lembaga- lembaga tersebut berguna sebagai elemen perencanaan, pelaksana, dan keberlanjutan program yang sudah ditetapkan.
Kewenangan Gubernur Jokowi selaku pimpinan dari Pemprov DKI Jakarta mencakup pembantuan tugas yang dilaksanakan oleh bawahannya dalam suatu lingkup pemerintah. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2010 tentang Koordinasi penyelenggaraan pemerintahan antara pemerintah daerah provinsi dengan pemerintah daerah kabupaten/kota di wilayah provinsi yang bersangkutan. Dalam hal ini, pendelegasian wewenang terhadap bawahan dalam pemerintah mempunyai dasar hukum yang jelas. Sehingga adanya kepastian unsur kewajiban dalam pelaksanaan tugas yang diatur dalam Undang-Undang melalui Peraturan Pemerintah.
Acuan dalam Peraturan Pemerintah yang ditetapkan maka lembaga tersebut mempunyai wewenang yang jelas untuk melakukan tata kelola masyarakat yang baik dan secara maksimal. Dalam hal ini, kewenangan Gubernur Acuan dalam Peraturan Pemerintah yang ditetapkan maka lembaga tersebut mempunyai wewenang yang jelas untuk melakukan tata kelola masyarakat yang baik dan secara maksimal. Dalam hal ini, kewenangan Gubernur
Perlunya pengembangan sebuah lembaga atau organisasi pemerintah mempunyai arti sebagai suatu ilmu pengetahuan perilaku secara sistematis pada tingkatan kelompok, intergroup, dan organisasi secara total untuk membuat
perubahan. 52 Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya manajemen yang baik dari pemimpin yang mempunyai wewenang dalam mengatur kondisi
tersebut. Menurut Thoha, pengembangan organisasi tidaklah hanya sesuatu yang dikerjakan untuk pencapaian keadaan organisasi yang lebih baik, melainkan merupakan suatu jenis proses perubahan, pembaharuan,dan penyempurnaan yang
khusus dalam suatu organisasi. 53
Elemen-elemen yang terdapat dalam Pemprov DKI Jakarta sebagai fokus dalam penelitian ini adalah Walikota Administrasi Jakarta Pusat, Satpol PP Jakarta Pusat, dan Dinas Perhubungan Jakarta Pusat. Lembaga- lembaga tersebut mempunyai peran sentral dalam relokasi PKL Pasar Tanah Abang di Jakarta Tahun 2013 silam. Dalam hal ini, lembaga- lembaga tersebut harus berjalan sesuai
52. Rivai Veit hzal. “ Kepem im pinan dan Perilaku Organisasi” . (Jakart a: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), 460 53. Thoha M ift ah. “ Kepem im pinan dalam M anajem en (Suat u Pendekat an Perilaku)” .
dengan kaidah-kaidah hukum yang berlaku agar tercipta kondisi tata masyarakat yang baik.
Gubernur Jokowi selaku pimpinan dari Pemprov DKI Jakarta selalu mengedepankan kinerja yang baik terhadap bawahannya sebagai aparatur negara dalam menjalankan tugas dan fungsi pemerintahan. Dalam hal ini, untuk mewujudkan kondisi tersebut diperlukan tindakan nyata dan strategi yang efektif dari pimpinan yaitu Gubernur Jokowi. Gaya kepemimpinan kontingensi yang diterapkan oleh Gubernur Jokowi yaitu dengan menggabungkan tipe-tipe kepemimpinan demokratis, partisipatif, dan otokratik. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menjalankan strategi kepada lembaga bawahannya.
Strategi yang dilakukan oleh Gubernur Jokowi dalam program kerja relokasi Pasar Tanah Abang dilakukan dengan melakukan pendekatan dan pembenahan dalam jajaran pemerintah. Dalam hal ini, upaya Gubernur Jokowi selalu menekankan pentingnya pendekatan terhadap masyarakat demi tercapainya program kerja pemerintah yang baik. Gubernur Jokowi kerap kali melakukan koordinasi terhadap bawahannya, yaitu Walikota Administrasi Jakarta Pusat. Hal ini dilakukan sebagai maksimalisasi kerja pemerintah. Selain itu, upaya ini dilakukan untuk mendekatkan hubungan komunikasi terhadap masyarakat dan PKL Pasar Tanah Abang. Kepemimpinan Gubernur Jokowi dalam merelokasi PKL di Pasar Tanah Abang dilakukan secara baik dan terarah. Hal ini tentunya dapat berjalan karena koordinasi kerja yang baik antar elemen yang terkait. Untuk mencapai tujuan bersama demi kemajuan semua pihak, diperlukan strategi- strategi yang tepat. Selain itu, kegunaan dari strategi tersebut merupakan salah Strategi yang dilakukan oleh Gubernur Jokowi dalam program kerja relokasi Pasar Tanah Abang dilakukan dengan melakukan pendekatan dan pembenahan dalam jajaran pemerintah. Dalam hal ini, upaya Gubernur Jokowi selalu menekankan pentingnya pendekatan terhadap masyarakat demi tercapainya program kerja pemerintah yang baik. Gubernur Jokowi kerap kali melakukan koordinasi terhadap bawahannya, yaitu Walikota Administrasi Jakarta Pusat. Hal ini dilakukan sebagai maksimalisasi kerja pemerintah. Selain itu, upaya ini dilakukan untuk mendekatkan hubungan komunikasi terhadap masyarakat dan PKL Pasar Tanah Abang. Kepemimpinan Gubernur Jokowi dalam merelokasi PKL di Pasar Tanah Abang dilakukan secara baik dan terarah. Hal ini tentunya dapat berjalan karena koordinasi kerja yang baik antar elemen yang terkait. Untuk mencapai tujuan bersama demi kemajuan semua pihak, diperlukan strategi- strategi yang tepat. Selain itu, kegunaan dari strategi tersebut merupakan salah
dapat dilaksanakan secara efektif 54 . Berkaitan dengan hal tersebut, Walikota Jakarta Pusat H. Saefullah mengungkapkan bahwa :
”Kalau strategi yang digunakan Pak Gubernur itu ya ada macam- macam, misalkan Pak Gubernur selalu berupaya untuk mengembalikan fungsi aparatur negara untuk kemudian diberdayakan dengan tepat. Seperti halnya memberlakukan sanksi yang tegas terhadap jajaran atau bawahannya. Hal lainnya juga Beliau aktif dalam melibatkan setiap elemen-elemen ya ng terkait dengan hal ini, termasuk dari internal pemerintah. Beliau seringkali mengajak kami untuk mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar kinerja pemerintah bisa berkembang dengan baik. Beliau kerap mengajak dan menghimbau kepada masyarakat agar ikut berperan aktif dalam mengatasi permasalahan ini.”
Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Jabungka Situmorang yaitu :
“Pak Gubernur selalu mengedepankan asas keterbukaan terhadap hampir setiap jajaran dan masyarakat. Selain itu Beliau juga mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi. Kerap kali instansi saya ini Satpol PP diberi mandat untuk menindak lanjuti pegawai- pegawai lainnya yang kurang disiplin. Seperti keterlambatan pegawai, kinerja yang kurang optimal, ataupun sikap melayani yang kurang baik. Beliau selalu menegaskan pentingnya
54. Rivai Veithzal, “Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi”, (Jakarta: PT Raja Grafindo 54. Rivai Veithzal, “Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi”, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Pempov DKI Jakarta dalam menegakan peraturan yang sudah ditetapkan seringkali menemui hambatan dalam proses pelaksanaannya. Dalam hal ini, dengan banyaknya jumlah elemen yang ada di sisi internal maupun eksternal cukup menyulitkan untuk melaksanakan program kerjanya. Hal ini terlihat dari upaya- upaya yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta dalam mengurai kemacetan di Pasar Tanah Abang. Upaya yang dilakukan yaitu dengan merelokasi PKL di Pasar Tanah Abang.
Dengan adanya komunikasi yang baik, masyarakat diposisikan menjadi salah satu ‘rekan’ kerja pemerintah dalam menyukseskan program kerja relokasi ini. Pola komunikasi yang terbuka terhadap masyarakat dan PKL Pasar Tanah Abang memungkinkan terjaringnya aspirasi para masyarakat dan PKL. Hal ini memberikan dampak kepercayaan dari masyarakat terhadap Pemprov DKI Jakarta. Khususnya dalam program kerja relokasi PKL Pasar Tanah Abang.
Kepemimpinan demokratik yang diterapkan membawa hasil terhadap keputusan yang maksimal dalam tata kelola masyarakat. Hal ini dikarenakan terjadinya komunikasi dua arah yang meningkatkan volume diskusi sehingga tercapai keputusan yang merata bagi semua pihak. Selain itu, dengan membiasakan pola ini menimbulkan semangat kerja yang tinggi karena timbulnya Kepemimpinan demokratik yang diterapkan membawa hasil terhadap keputusan yang maksimal dalam tata kelola masyarakat. Hal ini dikarenakan terjadinya komunikasi dua arah yang meningkatkan volume diskusi sehingga tercapai keputusan yang merata bagi semua pihak. Selain itu, dengan membiasakan pola ini menimbulkan semangat kerja yang tinggi karena timbulnya
Berkaitan dengan pelaksanaan kerja, Pemprov DKI Jakarta melalui Walikota Jakarta Pusat melakukan banyak upaya untuk menyelesaikan masalah PKL Pasar Tanah Abang. Bentuk-bentuk dari upaya tersebut salah satunya dilakukan sebagai strategi dalam menyelesaikan dan mencari solusi untuk kepentingan bersama. Gubernur Jokowi juga menerapkan fungsi mediator yaitu seorang pemimpin merupakan wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan
dengan pihak eksternal suatu organisasi 55 . Selain membenahi dari sisi internal, Pemprov DKI Jakarta juga membenahi dari sisi eksternal yaitu kepada
masyarakat. Seperti halnya melakukan observasi di lapangan, dialog interaktif dengan masyarakat dan PKL, dan menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat dan PKL. Hal yang senada seperti yang disampaikan oleh H. Saefullah yaitu :
“Strategi Beliau bukan hanya pembenahan dari sisi internal saja, melainkan juga diluar dari Pemprov DKI dan Pemkot Jakarta Pusat. Seperti misalnya untuk keberlangsungan PKL pasca direlokasi. PKL itu kan harus difikirkan, kita tidak hanya ngusir gitu aja tanpa ada kepastian nasib yang jelas untuk para PKL. Maka dari itu kami seringkali untuk turun kelapangan dan berdialog langsung dengan tokoh-tokoh masyarakat di Pasar Tanah Abang. Dari hasil itu kami sepakati untuk kelanjutan nasib para PKL yang direlokasi dipindahkan berjualannya di Pasar Blok G Tanah Abang. Selain itu juga kami memberikan tawaran-tawaran yang menarik agar mereka semakin ikut berpartisipasi dalam program ini. Salah satunya dengan memberikan sewa gratis selama
55. Rivai Veithzal, “Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi”, (Jakarta: PT Raja Grafindo
6 bulan kedepan. Tanpa dipungut biaya apapun cukup mendaftar ulang di Sudin Koperasi UKM dan Perdagangan. Yang penting harus mempunyai Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).”
Dalam melakukan program kerja relokasi PKL Pasar Tanah Abang, Gubernur Jokowi menginstruksikan elemen-elemen yang berwenang agar lebih memperhatikan kondisi di lapangan. Dalam hal ini, cara yang digunakan untuk mengimplementasikan hal tersebut yaitu melalui sosialisasi program kerja dengan pendekatan persuasif kepada masyarakat khususnya PKL Pasar Tanah Abang. Selain menerapkan fungsi instruksi, komunikator, dan mediator, Gubernur Jokowi juga menerapkan fungsi partisipasi. Dalam hal ini, fungsi partisipasi yaitu mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan pengambilan keputusan maupun dalam melaksanakannya. Partisipasi tidak berarti bebas berbuat semaunya, tetapi dilakukan secara terkendali dan terarah berupa kerja sama dengan tidak mencampuri atau mengambil tugas orang lain Mandat tersebut dimaksudkan sebagai salah satu strategi yang digunakan untuk merealisasi program kerja Pemprov DKI Jakarta. Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan oleh Muhammad Hatta yaitu :
“Pak Gubernur setiap dalam pembahasan koordinasi kerja kerap kali menekankan bahwa untuk membuka mata kepada masyarakat. Maksudnya adalah untuk sering-sering melakukan observasi di lapangan. Dengan ini beliau percaya bahwa dengan turun langsung ke masyarakat akan mendapat tersendiri di hati masyarakat. Beliau tidak hanya sekedar menginstruksikan saja tetapi juga Beliau memberikan semacam contoh untuk kemudian ditiru oleh jajaran dan bawahannya. Bentuknya itu ya Pak Gubernur sering blusukan ke masyarakat.”
Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh Jabungka Situmorang, yaitu sebagai berikut ini :
“Sosialisasi terhadap warga masyarakat dan PKL Pasar Tanah Abang sering kita lakukan sebagai upaya untuk kelancaran program. Sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Pak Gubernur, yaitu pendekatan dengan cara-cara yang baik. Mendatangi langsung bukan untuk mengusir begitu saja, melainkan kita dekati dulu masyarakatnya kemudian kita sampaikan apa yang menjadi tujuan utama yaitu penertiban. Biasanya saya dengan rombongan Pak Walikota dan Pak Gubernur termasuk didalamnya. Pak Gubernur bukan hanya sekedar memerintah saja, tetapi Beliau juga mencontohkan kepada anak buahnya.”
Pendekatan persuasif merupakan salah satu bentuk dari upaya sosialisasi terkait relokasi PKL Pasar Tanah Abang. Hal ini juga termasuk dalam strategi yang digunakan dalam upaya untuk melaksanakan program kerja yang sudah ditetapkan. Dengan adanya strategi tersebut dapat memberikan efek kedekatan antara pemerintah dengan masyarakat. Selain itu, hal ini berguna untuk memperbaiki citra pemerintah di mata masyarakat. Hal yang senada juga disampaikan oleh Muhammad Yusuf Bin Muhi, beliau berpendapat bahwa :
“Kalo dulu jaman sebelum si Jokowi menjabat, belom pernah itu ada aparatur pemerintah yang mau ngurusin beginian. Malah saya yang repot ngurusin ini itu disini. Cara yang dipake juga enak dibandingkan waktu dulu, kalo dulu mah tiba-tiba Satpol PP dateng ngebongkar paksa tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Kasihan kalo inget dulu itu para PKL. Kalo sekarang kan enak dateng kemarih ketemu saye ngomongin baek-baek gimana enaknye . Masyarakat dan PKL disini juga sekarang mandangnye enak, ga kaya waktu dulu kalo liat Satpol PP kaya ngeliat setan. Bawaannye pengen ngerusuh aje . Si Jokowi juga kemarih ga sekali dua kali, ya cukup sering untuk sekedar silaturahmi berdiskusi ape aje yang sekiranya menjadi kebutuhan jikalau PKL dipindahin.”
Dalam melakukan sosialisasi terkait penertiban PKL, Pemprov DKI Jakarta melakukan upaya pendekatan persuasif sebagai strategi dalam melakukan program kerja penertiban. Gubernur Jokowi dalam melakukan observasi lapangan menemukan adanya kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi untuk PKL Pasar Tanah Abang. Salah satu dari kebutuhan tersebut adalah dengan merubah rute beberapa angkutan kota agar melewati Blok G Pasar Tanah Abang. Fungsi pokok kepemimpinan lainnya yang diterapkan oleh Gubernur Jokowi yaitu fungsi delegasi dan pengendalian. Dalam hal ini, fungsi delegasi yang dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat atau menetapkan keputusan baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan. Fungsi
delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan 56 . Orang-orang penerima delegasi itu harus diyakini merupakan pembantu pemimpin yang memiliki kesamaan prinsip,
persepsi, dan aspirasi, kemudian fungsi pengendalian yaitu kepemimpinan yang sukses atau efektif mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Fungsi pengendalian dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan. Penerapan dari fungsi- fungsi tersebut bertujuan untuk memudahkan mobilitas PKL dan pembeli dalam mengakses lokasi Blok G Pasar Tanah Abang. Dengan adanya kebutuhan tersebut maka Gubernur Jokowi menginstruksikan kepada Sudin Hub untuk merubah beberapa rute angkutan kota di Jakarta Pusat. Tidak hanya itu saja, pengawasan ketat pasca relokasi PKL juga dilaksanakan agar terjaganya
56. Rivai Veithzal, “Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi”, (Jakarta: PT Raja Grafindo 56. Rivai Veithzal, “Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi”, (Jakarta: PT Raja Grafindo
“Pak Gubernur menginstruksikan kepada kami Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat untuk merubah beberapa rute angkutan umum agar melewati Pasar Tanah Abang Blok G. Harapan beliau dengan diterapkannya hal ini akan memudahkan masyarakat untuk berbelanja di Pasar Tanah Abang Blok G. Angkutan umum yang dirubah tersebut yaitu angkutan umum Mikrolet 08 jurusan Kota- Tanah Abang, Mikrolet JP 03 dan Mikrolet JP 031 jurusan Roxy- Tanah Abang. Kemudian bus Mayasari Bakti S07 jurusan Pulogadung- Tanah Abang, bus Mayasari Bakti 70 AC Kampung Rambutan-Tanah Abang, bus Mayasari Bakti AC 52 Bekasi-Tanah
Abang dan juga Kopaja 502 Kampung Melayu-Tanah Abang. Angkutan umum tersebut diwajibkan untuk melewati Pasar Tanah Abang Blok G sebagai upaya untuk memudahkan transportasi masyarakat menuju Pasar Tanah Abang Blok G.”
Hal yang senada juga disampaikan oleh pendapat dari tokoh masyarakat Pasar Tanah Abang yang sekaligus juga merupakan perwakilan dari PKL Pasar
Tanah Abang yaitu Muhammad Yusuf Bin Muhi. Beliau berpendapat bahwa :
“Waktu saye dan rekan-rekan lainnye (masyarakat dan PKL) berdialog dengan Jokowi dan Saefullah, saye sampein ape yang menjadi kebutuhan buat kite warge masyarakat dan PKL. Kebutuhannya itu salah satunya adalah mengenai angkot untuk melewati Pasar Tanah Abang Blok G. Ini supaye kebutuhan masyarakat dan PKL dalam transportasi dapat terpenuhi. Selaen itu juga kan untuk memudahkan pembeli atau langganan untuk berbelanja di Pasar Tanah Abang Blok G. Kalo ga ada kendaraan umum kan repot nantinye kesana, kan ga semuanya orang pada “Waktu saye dan rekan-rekan lainnye (masyarakat dan PKL) berdialog dengan Jokowi dan Saefullah, saye sampein ape yang menjadi kebutuhan buat kite warge masyarakat dan PKL. Kebutuhannya itu salah satunya adalah mengenai angkot untuk melewati Pasar Tanah Abang Blok G. Ini supaye kebutuhan masyarakat dan PKL dalam transportasi dapat terpenuhi. Selaen itu juga kan untuk memudahkan pembeli atau langganan untuk berbelanja di Pasar Tanah Abang Blok G. Kalo ga ada kendaraan umum kan repot nantinye kesana, kan ga semuanya orang pada
Seiring dengan meningkatnya intensitas sosialisasi kepada masyarakat, maka semakin banyak ditemukan kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh masyarakat dan PKL kepada Pemprov DKI Jakarta. Kebutuhan tersebut salah satunya adalah mengenai sistem sewa di Pasar Tanah Abang Blok G. Hal ini dilakukan sebagai salah satu strategi dalam megupayakan tercapainya relokasi PKL di Pasar Tanah Abang. Dengan memberikan sewa gratis selama 6 bulan, maka hal ini akan semakin menarik minat para PKL untuk mendukung upaya Pemprov DKI dalam melakukan penertiban PKL di Pasar Tanah Abang. Hal yang senada juga disampaikan oleh H. Saefullah yaitu :
“Strategi lainnya dalam meningkatkan minat para PKL untuk direlokasi yaitu dengan memberikan sewa gratis selama 6 bulan di Pasar Tanah Abang Blok G. Hal ini kami sepakati bersama sebagai salah satu produk dari hasil sosialisasi kepada masyarakat dan PKL Pasar Tanah Abang. Selain itu kan juga ya kita punya pertimbangan kemanusiaan dalam menertibkan PKL ini.”
Hal yang senada juga disampaikan oleh Jabungka Situmorang yang berpendapat bahwa :
“Keputusan kami dalam relokasi PKL Tanah Abang kan didasarkan dari hasil sosialisasi kepada masyarakat. Dalam sosialisasi terebut kami seringkali mendapat pertanyaan apakah harus mengeluarkan biaya nantinya kala u di Blok G Tanah Abang. Mereka maunya sih tidak usah mengeluarkan biaya yang besar. Hanya saja kalau untuk sekedar retribusi harian ya mereka mau. Seperti retribusi kebersihan, listrik, dan perawatan. Kalau untuk kiosnya sih ya kami bebaskan dari biaya. Supaya semakin menarik minat mereka untuk mau direlokasi.”
Hal yang sama juga disampaikan oleh Muhammad Yusuf Bin Muhi selaku tokoh masyarakat dan perwakilan PKL Pasar Tanah Abang, Beliau berpendapat: “Kalo dari para PKL sih maunye ga useh diberatkan lagi pake
biaya sewa. Masalahnye PKL itu pedagang kecil, modalnye juga
ga seberape, kalo dibebankan biaya sewa ya kesian nanti mau makan apa. Waktu itu ketika dialog dengan Jokowi ame si Saefullah kite nyepakatin bahwa PKL setuju dengan adanya biaya retribusi harian goceng (5000 rupiah). Biaye itu digunakan buat retribusi kebersihan, listrik dan perawatan kios.”
Strategi dan upaya yang yang telah dilakukan oleh Gubernur Jokowi untuk merelokasi pedagang kaki lima di Pasar Tanah Abang adalah untuk mengurai kemacetan yang selama ini melegenda di Pasar Tanah Abang. Dalam hal ini, daerah Pasar Tanah Abang kerap kali menjadi sorotan utama mengenai masalah ketertiban, kekumuhan, dan tingkat kriminalitas yang tinggi. Hal ini disebabkan karena menjamurnya pedagang kaki lima yang berjualan di sepanjang jalan Pasar Tanah Abang. Terganggunya akses ruang-ruang publik telah memberikan dampak negatif terhadap citra dan perkembangan Ibukota Jakarta. Selain itu, kepemimpinan Gubernur Jokowi menerapkan kepemimpinan transformasional Burns, yaitu suatu kepemimpinan yang menekankan pada kesadaran para pengikut
dengan mengarahkan kepada cita-cita dan nilai- nilai moral yang lebih tinggi 57 . Pemimpin dalam kepemimpinan ini mencoba menimbulkan kesadaran para
pengikut dengan menyerukan cita-cita yang lebih tinggi dan nilai-nilai moral seperti keadilan, kemerdekaan dan kemanusiaan. Kepemimpinan ini berusaha untuk menekankan pentingnya aspek sosial yang ingin dicapai dengan menekankan pentingnya moralitas dalam suatu wadah organisasi.
57. Rivai Veithzal, “Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi”, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Tabel 11. Strategi Politik Kepemimpinan Gubernur Jokowi
Lembaga Pemprov
Fungsi Pokok DKI Jakarta
Strategi Kepemimpinan
Gubernur Jokowi
Kepemimpinan
Walikota Tidak berkomunikasi satu arah Fungsi Komunikator dan Administrasi
Fungsi Instruksi Jakarta Pusat
saja dalam rapat kerja
kordinasi, memberikan timbal balik dalam setiap diskusi agar tercapai keputusan yang baik, menerima kritik dan masukan dari bawahan. Upaya-upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan disiplin kerja, maksimalisasi peran, dan tata kelola masyarakat yang baik.
Satuan Polisi Meningkatkan mutu kerja Fungsi Mediator Pamong Praja
melalui
kedisplinan yang
Jakarta Pusat
tinggi. Memberikan percontohan, tidak hanya memberi perintah tetapi juga mengayomi. Hal tersebut dilakukan untuk menyukseskan, mengawasi, dan menjaga keberlangsungan program kerja relokasi PKL Pasar Tanah Abang. Sosialisasi langsung dengan masyarakat.
Suku Dinas
Fungsi Delegasi dan Perhubungan
Memberi pengarahan,
pengawasan, dan melaksanakan Fungsi Pengendalian Jakarta Pusat
program kerja pemerintah. Menginstruksikan penerapan rute baru bagi beberapa angkutan kota yang melewati Pasar Tanah Abang untuk melewati Blok G Pasar Tanah Abang. Meningkatkan mutu kerja dari sisi internal Pemprov DKI Jakarta.
Sosok kepemimpinan memang menjadi motor utama dalam penggerak setiap kegiatan organisasi atau lembaga. Sosok kepemimpinan juga mempengaruhi keberhasilan dari suatu program kerja yang diterapkan. Dalam hal ini, kepemimpinan mempunyai fungsi- fungsi sentral yaitu sebagai pengarah, pengawas, pengkoordinir dan pemegang kewenangan disetiap suatu organisasi atau lembaga. Jabatan Gubernur merupakan jabatan yang penting dalam lingkup pemerintahan provinsi. Pasalnya kedudukan Gubernur sebagai orang nomor satu dalam penyelenggaraan pemerintah tingkat provinsi mempunyai kewengan yang kuat yang diatur dalam Undang-Undang. Selain itu, Gubernur mempunyai kewajiban dalam memberikan arahan dan motivasi yang terbaik demi tercapainya tata kelola masyarakat yang baik. Suatu kepemimpinan tentu tidak terlepas dari dari sebuah kepentingan baik itu kepentingan untuk diri pribadi maupun kepentingan untuk segelintir kelompok atau golongannya. Akan tetapi kepemimpinan tersebut berguna untuk tercapainya kebaikan bersama antar pihak.