Penjam inan M utu

Bab 3: Penjam inan M utu

Pendidikan V okasi di I nggr is

Aprillyana Dw i Utami

Pendidikan adalah investasi yang sangat erat hubung- annya dengan human capital (Becker, 1994). Sat u hal yang sangat pent ing dalam m eningkat kan pendidikan vokasi adalah penjam inan mutu. M enurut Vlãsceanu, et al., (2007) jam inan pendidikan adalah ist ilah yang m engacu pada proses evaluasi yang t erus m enerus dalam hal penilaian, pem ant auan, penjam inan, pem e- liharaan dan perbaikan kualit as sist em pendidikan, inst it usi at au program . Sist em penjam inan m ut u bisa dilakukan secara internal (praktik intra-inst itusi) dan ekst ernal (dengan lem baga lainnya). Kegiat an pen- jam inan m ut u bergant ung pada adanya m ekanism e kelem bagaan.

M enurut Bat em an dan Coles (2013) proses pen- jam inan m ut u t erkait dengan kerangka kualif ikasi nasional at au sekt oral. Kerangka kualifikasi nasional dikait kan dengan proses penjam inan m ut u karena m ereka m enet apkan st andar unt uk akredit asi kualifi- kasi yang dapat dilakukan dan juga m em berikan ukur- an st andar unt uk sist em penilaian yang dirancang dan diuji. Bab 2 telah m em bahas m engenai kerangka yang

24 Sistem Pendidikan Vokasi di Inggris

dipakai oleh negara-negara bagian Inggris. Kerangka-kerangka ini m em - bant u m encapai koherensi dan kepercayaan yang lebih besar dalam sist em kualifikasi nasional.

Em pat kunci proses dasar dalam penjam inan m ut u unt uk pendidikan dan pelat ihan (Bat em an et al., 2012), adalah:

1. Akreditasi Kualifikasi

Akredit asi adalah proses dim ana kualifikasi m endapat kan pengakuan nasional dan di m ana kom pleksitas sert a volum e pem elajaran disahkan sesuai dengan jenis kualifikasi. Standar pencapaian (sepert i kom petensi, pendidikan, atau pekerjaan) m erupakan dasar kualifikasi. Ini juga term asuk at uran penyelesaian untuk kualifikasi. Pilihannya term asuk penyedia layan- an publik yang m engambil “ opsi” tersebut m encakup penyedia layanan publik yang memimpin dalam m enet apkan standar pencapaian, atau satu lembaga yang bert anggung jaw ab at as pengem bangan dan pengesahan st andar pencapaian, at au beberapa agensi indust ri yang bertanggung jaw ab unt uk m engembangkan dan mendukung standar pencapaian ini.

2. Pendaftaran Penyedia Pendidikan dan Pelatihan

Pendaft aran adalah proses di m ana penyedia pendidikan dan pelat ihan diset ujui unt uk m em berikan kualifikasi, m isalnya m em iliki keuangan,

f asilit as, pengajaran dan bahan pem elajaran, dan st af t erlat ih unt uk m enyam paikan program yang akan m engarahkan sisw a m endapat kan kualifikasi. Ini juga bisa mencakup penyedia layanan yang meningkatkan kualit as penyediaan pendidikan m ereka m elalui penilaian m andiri. St rategi pem ant auan kepat uhan m eliput i audit / evaluasi, pem ant auan t erus- m enerus, denda dan publikasi hasil yang dicapai oleh penyedia layanan. Pendaf t aran dapat dilakukan m elalui pr oses int er nal, at au ot or it as regist rasi m endaft arkan sem ua penyedia layanan at au beberapa penyedia layanan, at au m em berikan kat egori pendaft aran.

3. Pengaw asan Sistem Penilaian dan Pemberian Kualifikasi

Cara ini unt uk m em ast ikan bahw a pem belajaran yang dit ent ukan dalam kualifikasi t elah diperoleh oleh seorang sisw a yang akan m endapat kan

Aprillyana Dw i Utami 25

kualifikasi. Kegiatan ini m ungkin bersifat peraturan dan m encakup st rategi audit dan pem ant auan, nam un m ungkin juga m encakup st rat egi lain sepert i proses verifikasi / validasi / m oderasi yang berfokus pada apakah penilaian yang t epat t elah dilakukan m engenai t ingkat pencapaian yang dibut uhkan unt uk m em berikan kualifikasi. Pilihan m eliput i penilaian ber- basis penyedia yang dit injau dan t erjam in kualit asnya m elalui proses int ernal dan dapat t erm asuk t injauan oleh m oderat or ekst ernal, at au cont oh penilaian dit injau oleh agen ekst ernal, dan jika perlu hasilnya di- sesuaikan, atau hasil penilaian dikeluarkan oleh pihak luar agen.

4. Peraturan Penerbitan Sertifikat

M odel sert ifikasi berkisar dari pem berian badan at au agen unt uk pener- bit an kualifikasi yang t erkait dengan penyedia layanan.

UNESCO (2015) m erekom endasikan penet apan sist em penjam inan m ut u pendidikan vokasi berdasarkan part isipasi sem ua pem angku kepen- t ingan t erkait . Sist em penjam inan m ut u harus m encakup t ujuan dan standar yang jelas dan terukur, pedom an unt uk im plem entasi, dan m eka- nism e um pan balik dan hasil evaluasi yang dapat diakses secara luas.

Adapun pihak-pihak yang t erlibat dalam fungsi penjam inan m ut u pendidikan adalah sebagai berikut : • Agen akredit asi. Badan ini bisa berupa agen t unggal at au m ult ipel,

sepert i badan pengat uran st andar indust ri, at au lem baga at au sist em nasional yang luas.

• Penyedia layanan dan agen penyalur. Badan ini m em iliki t anggung

jaw ab unt uk pendaft aran dan audit at au evaluasi penyedia layanan. Dalam beberapa kasus, t anggung jaw ab audit at au evaluasi dilim pah- kan ke lem baga lain.

• Lem baga kualif ikasi dan badan pem berian penghargaan. Badan-

badan ini t erm asuk ot orit as kualifikasi nasional yang m em iliki w ew e- nang unt uk m elakukan akredit asi dan pem berian penghargaan dan / at au kualifikasi kualit as. Dalam beberapa kasus, m isalnya di Inggris, Wales dan Irlandia Ut ara, organisasi pem beri penghargaan diat ur sendiri dalam penggunaan kualifikasi nasional ut am a m ereka.

• Badan perizinan dan badan profesional. Badan perizinan bisa berupa

inst ansi pem erint ah, indust ri at au badan profesional.

26 Sistem Pendidikan Vokasi di Inggris

• Penyedia akredit asi dan / at au pem beri penghargaan. Penyedia dapat

m em iliki st at us akredit asi dan / at au pem berian hak m elalui undang- undang at au m elalui delegasi dari agensi lain.

• Badan-badan kualit as ekst ernal sepert i yang bert anggung jaw ab at as

st andar ISO (Bat em an et al., 2012: 9). Pem erintah Inggris m elakukan kegiatan penjam inan m ut u pendidikan

vokasiunt uk m em ast ikan bahw a kualit as pendidikan vokasi di Inggris dapat diandalkan di seluruh dunia (Brit ish Council dan UKTI, 2012).

Negara Inggris m enginvest asikan lebih dari £150 jut a set iap t ahun unt uk m eningkat kan pendidikan vokasi di perguruan t inggi dan organisasi lainnya, m elalui lem baga peningkat an m ut u yang didukung oleh pem erin- t ah. Organisasi peningkat an m ut u di Inggris bert anggung jaw ab unt uk m engem bangkan dan m enyediakan sum ber daya yang m em bant u inst it usi unt uk m eningkat kan kualit as layanan m ereka kepada pesert a didik. M ereka bekerja dengan m it ra di sektor ini unt uk m endapat kan kom isi produk dan layanan, m engident if ikasi dan berbagi prakt ik yang baik di seluruh sist em , dan m enyediakan program dukungan yang di- sesuaikan (Brit ish Council dan UKTI, 2012).

Penjam inan m ut u dalam sist em pendidikan Inggris didasarkan pada t radisi inspeksi dan pertanggungjawaban kepada pem angku kepent ingan sepert i pem erintah, pesert a didik, agen inspeksi, pem beri donor, dan lainnya (lihat bagan 1). Hal ini untuk memast ikan bahwa set iap penyedia layanan memast ikan layanan yang diberikan kepada peserta didik adalah layanan yang berkualitas. Penyedia pelat ihan didorong unt uk mengirim - kan laporan penilaian sendiri ke badan pendanaan m ereka setiap tahun. Laporan ini didasarkan pada penilaian diri yang t erperinci tent ang kualit as pengajaran dan pem belajaran, dan juga m em berikan inform asi mengenai t ingkat pencapaian kualif ikasi yang dicapai oleh pesert a didik m ereka dibandingkan dengan rat a-rat a nasional yang dit erbit kan. Penyusunan laporan melibatkan sem ua orang dalam sebuah organisasi, term asuk pe- sert a didik. Penilaian diri m encakup observasi dan evaluasi guru di tempat kerja dan sering dikait kan dengan gaji terkait kinerja. Laporan penilaian diri digunakan sebagai alat perencanaan oleh badan pendanaan diadakan (British Council dan UKTI, 2012). Selain itu inspeksi ekst ernal juga dilakukan oleh agen inspeksi yang independen.

Aprillyana Dw i Utami 27

s ri g

g In

d si

ik id

dn

s ta

li

au

a in m ja

s se ro

28 Sistem Pendidikan Vokasi di Inggris

Di Inggris, ada lim a organisasi yang bert anggung jaw ab unt uk m e- m eriksa dan m engat ur pendidikan vokasi; (1)Agen Penjam inan M ut u (Qualit y Assurance Agency (QAA))yang m em iliki cakupan nasional unt uk t ingkat an pendidikan t inggi, (2) Kant or St andar Pendidikan di Inggris (Of f ice f or St andards in Educat ion (OFSTED)) yang m em iliki cakupan nasional unt uk t ingkatan sekolah dasar dan m enengah, (3) Inspektorat Pendidikan dan Pelat ihan di Irlandia Utara (The Educat ion and Training Inspectorate in Northern Ireland ), (4) Inspektorat Pendidikan Yang M ulia di Skot landia (Her M ajest y’s Inspectorate ofEducat ion in Scot land), dan (5) Inspektorat Pendidikan dan Pelatihan Yang M ulia di Wales (Her M ajest y’s Inspectorate for Educat ion and Training Wales ). Tiga organisasi terakhir memiliki cakupan negara bagian.

Kelim a badan ini bersif at independen dan m em berikan lapor an kepada Parlem en. Badan-badan ini m engevaluasi pengajaran, pem bel- ajaran dan penilaian, serta akom odasi, peralatan dan m anajem en. Inst i- t usi Pendidikan dinilai berdasarkan berbagai krit eria dan hasil inspeksi tersedia bagi pihak yang berkepent ingan dan m asyarakat um um secara online . Inst it usi yang dianggap t idak m em enuhi standar diberikan m asuk- an perbaikan dan m enerim a inspeksi yang lebih sering sam pai m em enuhi st andar yang dipersyarat kan.

Sebagai cont oh dalam pelaksanaan penjam inan m ut u pendidikan vokasi, OFSTED m em pert im bangkan em pat area unt uk sem ua inst it usi (Brit ish Council, 2017), yait u

a. Efekt ivit as keseluruhan.

b. Hasil unt uk pesert a didik.

c. Kualit as pengajaran, pem belajaran dan penilaian.

d. Efekt ivitas kepem im pinan dan m anajem en.

Hasil inspeksi lalu dikat egorikan m enjadi em pat kat egori, yait u:

a. Luar biasa: Prakt ik yang baik.

b. Bagus: M em but uhkan perbaikan di beberapa t em pat .

c. M em but uhkan perbaikan: M em but uhkan perbaikan di sebagian besar bagian.

d. Tidak m em adai: M em but uhkan intervensi.

Aprillyana Dw i Utami 29

Jika suat u inst it usi dianggap t idak m em adai, akan diadakan int ervensi dengan penunjukkan kom isaris yang dapat m engam bil alih t ugas dalam m enjalankan organisasi.

Penjaminan M utu Program M agang (apprenticeship)

Sepert i yang sudah di bahas di bab sebelum nya, pr ogr am m agang (apprent iceship) adalah sat u pilihan dalam pendidikan vokasi.Sejak di- m ulainya t ahun 1994, sudah lebih dari sat u jut a pesert a didik m engikut i program m agang (Cuddy dan Leney, 2005). Set elah m enyelesai kan program apprent iceship, pesert a didik m em iliki t iga pilihan lanjut an; (1) program apprent iceshipyang lebih t inggi, (2) pendidikan t inggi, at au (3) bekerja. Pem agangan adalah gabungan antara pelat ihan dan pendidikan berbasis kerja, yang m encakup unsur-unsur dasar berikut :

a. kualif ikasivokasional nasional (Nat ional Vocat ional Qualif icat ions (NVQ)), kualif ikasi spesif ik pekerjaan disam paikan dan dinilai t er- utam a di tem pat kerja;

b. keteram pilan utam a, m isalnyakom unikasi dan TIK pada t ingkat yang sesuai;

c. sert ifikat t eknis, m em berikan pengetahuan yang m endasari t eknis at au area bisnis yang terkait dengan pekerjaan dan disam paikan di sebuah perguruan t inggi.

Penjam in m ut u program apprent iceshipdiaw asi oleh Dew an Ket e- ram pilan Sekt or t erkait (Sect or Skill Council - SSC). SSC adalah organisasi yangdibent uk oleh penerim apesertam agang yang bekerja sam a dengan ikatan pekerja. Em pat t ujuan SSC adalah unt uk (1) m engurangi gap dan kekurangan ket ram pilan (2)m eningkat kan produkt ivitas, (3) m eningkat- kan kesem patan set iap individu dalam bekerja (4) m eningkat kan suplai pem belajaran. SSC bert anggung jawab unt uk m em buat kerangka kerja unt uk program m agang sesuai dengan kebut uhan pem belajaran dan m e- m iliki pengaruh dalam m em buat kebijakan pelat ihan di dalam perusaha- an (HEA, n.d).

30 Sistem Pendidikan Vokasi di Inggris

Kesimpulan dan Pembelajaran

Pemerint ah Inggris t erus berinvestasi dalam penjam inan m ut u pendidikan vokasi unt uk m em enuhi kebut uhan pasar yang beragam m elalui penilaian int ernal m aupun ekst ernal. Kom it m en pem erint ah Inggris dapat dilihat dari inverst asisebesar £150 jut a (set ara Rp.2.7 t riliun) set iap t ahunnya.

Di Indonesia, pem erint ah sebenarnya t erus ber usaha unt uk m e- revit alisasi pendidikan vokasi. Salah sat u st rat egi yang dilakukan adalah akreditasi kelem bagaan (Kem endikbud, 2016). Hal ini berkaitan dengan peta jalan pendidikan vokasi dalam m enyikapi perubahan kondisi dem o- grafi yang berkaitan dengan kom posisi tenaga kerja di Indonesia (Kem en- dikbud dan GIZ SED-TVET, 2016). Bonus dem ografi Indonesia m em buka peluang tersedianya penduduk usia kerja dalam jum lah besar. Jika di- opt im alkan akan m eningkat kan pert um buhan ekonom i yang t inggi dalam jangka panjang (Kem endikbud dan GIZ SED-TVET, 2016). Hal ini harus dim anfaat kan dan disinergikan dengan visi pendidikan vokasi Indonesia 2030, yait u “ Terw ujudnya Pendidikan Kejuruan Indonesia yang m eng- hasilkan lulusan dengan kom petensi yang dibut uhkan dan diakui dunia usaha dan dunia indust ri serta m enguasai keteram pilan abad 21 yang relevan” (Kem endikbud dan GIZ SED-TVET, 2016).

Dalam hal pengat uran dan pem eriksaan pendidikan vokasi di Inggris, ada lim a organisasi yang bert anggung jaw ab yait u agen penjam inan m ut u Qualit y Assur ance Agency (QAA), Of f ice f or St andar ds in Educat ion (OFSTED), The Educat ion and Training Inspectorate in Nort hern Ireland, Her M ajest y’s Inspect orate ofEducat ion in Scot land , dan Her M ajest y’s Inspectorate for Educat ion and Training Wales .Di Indonesia penjam inan m ut u dilakukan dalam sist em akredit asi. Dalam hal ini penjam inan m ut u pendidikan vokasi dilakukan m elalui akredit asi Badan Akredit asi Nasional Seko l ah / M ad r asah (BAN -S/ M ) m er u j u k pad a St an d ar N asi o n al Pendidikan (SNP) (Kem endikbud dan GIZ SED-TVET, 2016).

Dat a t er akhir pada t ahun 2015 m enunjukkan bahw a SM K t er - akredit as A sejum lah 23%, t erakredit asi B 19%, t erakredit asi C 4.5% dan bahkan m asih ada SM K yang t idak t erakredit asi (Kem endikbud dan GIZ SED-TVET, 2016). Selain sist em penjam inan m ut u BAN-S/ M , sat uan pen- didikan juga m encoba unt uk m engim plem ent asikan st andar int er - nast ional penjam inan m ut u ISO 9001: 2008, nam un m em berikan kesan

Aprillyana Dw i Utami 31

m em enuhi m ut u hanya unt uk m endapat kan sert ifikat . Padahal biaya yang diperlukan relat if besar sehingga bisa m enjadi salah sat u beban ke- uangan bagi sat uan pendidikan (Kem endikbud dan GIZ SED-TVET, 2016). Dalam hal ini akan lebih bagus jika ada int ervensi langsung dari lem baga penjam in m ut u pendidikan vokasi sepert i yang dilakukan pem erint ah Inggris jika dirasa sat uan pendidikan t ersebut t idak m em adai. Hal ini berfungsi agar kualitas lulusan yang dihasilkan dapat m em enuhi kebut uh- an pasar dan diakui sert a siap bersaing secara nasional m aupun int er- nasional.

Alur proses penjam inan m ut u pendidikan vokasi di Inggris cukup rum it dalam rangka penilaian int ernal m aupun ekst ernal. Dalam revi- t alisasi pendidikan vokasi di Indonesia yang sedang berjalan, pem erint ah dapat m enjadikan proses penjam inan m ut u pendidikan vokasi di Inggris sebagai ref erensi unt uk m em buat alur proses penjam inan m ut u yang sesuai dengan visi dan m isi pendidikan vokasi Indonesia 2030.

Selanjut nya, m agang m erupakan pelat ihan berbasis kerja di berbagai sektor unt uk m em pelajari berbagai keteram pilan baru dan m endapat kan kualifikasi yang diakui saat m ereka bekerja.Kebijakan m agang per negara m em punyai kebijakan yang ber beda-beda. Ber beda dengan negara Inggrisdi m ana pesert a m agang ada pesert a didik, di Indonesia guru juga diberikan kesem patan m agang. Hal ini dikarenakan kurangnya kualitas guru, dist ribusi guru yang kurang merat a di berbagai wilayah di Indonesia dan belum terpenuhinya guru produkt if (Kemendikbud dan GIZ SED-TVET, 2016). Terakhir, di Inggris dalam perat uran m agang dijelaskan dengan rinci bahw a pesert a didik yang mengikuti magang akan m endapat kan gaji selama proses m agang. Dalam hal ini, pem erint ah Indonesia bisa m enjadikan proses m agang di Inggris sebagai referensi untuk m em buat perjanjian gaji selama proses peserta didik m agang.

32 Sistem Pendidikan Vokasi di Inggris

Berikut beberapa daft ar lem baga at au inst it usi yang dapat dijadikan rujukan lanjut an unt uk penjam inan m ut u pendidikan vokasi di Inggris:

Layanan Peningkatan Kemampuan Belajar dan Keterampilan (Inggris)

w w w.lsis.org.uk

Pengembangan Keterampilan Skotlandia

w w w.skillsdevelopm ent scot land.co.uk

Kantor Standar Pendidikan di Inggris

w w w.ofqual.gov.uk

Otoritas Kualifikasi Skotlandia

w w w.sqa.org.uk

Inspektorat Pendidikan Yang M ulia di Skotlandia

w w w.hm ie.gov.uk

Inspektorat Pendidikan dan Pelatihan di Irlandia Utara

w w w.et ini.gov.uk

Referensi

Bat em an, A., and Coles, M . (2013). Qualif icat ions Fr am ew orks and Qualit y Assurance of Educat ion and Training. Available at :ht t ps:/ / olc.w orldbank.org/ sit es/ default / f iles/ Qualif icat ions%20fram ew orks %20an d %20q u al i t y %20 assu r an ce%20o f %20ed u cat i o n %20an d %20t raining_f inal.pdf.

Batem an, A., Keat ing, J., Gilis., S., Dyson, C., Burke, G., and Coles, M . (2012). Co ncep t Paper : EAST ASIA SUM M IT Vocat io nal Edu cat i on and Training Qualit y Assurance Fram ew ork, Volum e II.

Becker, G. S. (1994). ‘Hum an capit al revisit ed’, in Becker, G.S, & 1930- Nat ional Bureau of Econom ic Research (Eds). Hum an Capit al: A Th eo r et i ca l a nd Em p ir ical An al ysis w i t h Speci al Ref er ence t o Educat ion. Chicago: Universit y of Chicago Press, pp. 15-28.

Brit ish Council and UKTI. (2012). Put t ing Skills at t he Heart of Global Eco nom i c Success: A Br ief Guid e t o UK Techni cal, Voca t ion al, Educat ion and Training (TVET). London: Brit ish Council and UKTI.

Brit ish Council. (2017). The UK Skills Syst em: An Int roduct ion. Available at : ht t ps:/ / w w w .br it ishco unci l .org/ sit es/ def au lt / f i les/ uk _ski l ls_ syst em _brochure.pdf.

Aprillyana Dw i Utami 33

ECCTIS. (2017). Descript ion of Higher Educat ion in England, Wales and Nort hern Ireland . Available at : ht t p:/ / w w w.ecct is.co.uk/ europass/ docum ent s/ ds_descript ion.pdf.

Cuddy, N., and Leney, T. (2005). Vocat ional Educat ion and Training in t he United Kingdom Short Descript ion. Luxem bourg: Office for Official Publicat ions of t he European Com m unit ies.

Johnes, G. (1993). The Economics of Educat ion. London: M acm illlan. Higher Educat ion Academ y (HEA). (n.d.) SSC report . Available at : ht t p:/ /

w w w.m at erials.ac.uk/ t hem es/ ssc_report .pdf Kem ent er ian Pendidikan dan Kebudayaan (Kem endikbud). (2016). Revit alisasi Pendidikan Vokasi . Jakarta: Kem enterian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kem ent erian Pendidikan dan Kebudayaan (Kem endikbud) dan GIZ SED- TVET. (2016). M em b a n g u n Pen d i d i ka n M en en g a h Kej u r u a n Indonesia Sebuah Pet a Jalan M enuju 2030. Jakart a: Kem ent erian Pendidikan dan Kebudayaan.

UNESCO. (2015). Recommendat ion Concerning Technical and Vocat ional Educat ion and Training (TVET) . Paris: UNESCO. Vlâsceanu, L., Grünberg, L., and Pârlea, D. (2007). Qualit y Assurance and Accredit at ion: A Glossary of Basic Terms and Definit ions. Bucharest : UNESCO.

34 Sistem Pendidikan Vokasi di Inggris

Sri Lestari