Rasionalisasi Stratifikasi Risiko Stratifikasi Risiko 1. Penilaian Risiko

2.4. Stratifikasi Risiko 2.4.1. Penilaian Risiko Penilaian risiko harus dimulai dengan penilaian terhadap kecenderungan penyakit jantung koroner PJK. Lima faktor terpenting yang dimulai dari riwayat klinis yang berhubungan dengan kecenderungan adanya PJK, diurutkan berdasarkan kepentingannya adalah, 1. Adanya gejala angina 2. Riwayat PJK sebelumnya 3. Jenis kelamin 4. Usia 5. Diabetes, faktor risiko tradisonal lainnya Saat diagnosis APTSNSTEMI sudah dipastikan, maka kencenderungan akan terjadinya perubahan klinis dapat diramalkan berdasarkan usia, riwayat PJK sebelumnya, pemeriksaan klinis, EKG dan pengukuran petanda jantung.

2.4.2. Rasionalisasi Stratifikasi Risiko

Pasien dengan APTSNSTEMI memiliki peningkatan terhadap risiko kematian, infark berulang, iskemia berulang dengan simptom, aritmia berbahaya, gagal jantung dan stroke. Penilaian prognosis tidak hanya menolong untuk penanganan kegawatan awal dan pengobatannya, tetapi juga membantu penentuan pemakaian fasilitas seperti: 1. Seleksi ruang perawatan CVCU, intermediate ward, atau rawat jalan dan 2. Seleksi pengobatan yang tepat, seperti antagonis GP IIb IIIa dan intervensi koroner Rekomendasi 1. Penentuan adanya kecenderungan iskemia akut karena PJK harus dilakukan pada semua pasien dengan keluhan tidak enak di dada 2. Pasien dengan APTSNSTEMI harus dilakukan stratifikasi risiko yang terfokus pada gejala angina, penemuan pemeriksaan fisik, penemuan EKG dan petanda biokimia akan kerusakan jantung 3. EKG 12 sadapan harus dilakukan segera dalam 10 menit pada pasien dengan keluhan nyeri dada terus menerus dan segera mungkin pada pasien dengan riwayat iskemia akut yang menetap namun menghilang dalam evaluasi selanjutnya. 4. Petanda biokimia dari kerusakan jantung harus dinilai pada semua pasien yang datang dengan nyeri dada karena APTSNSTEMI. Troponin khusus jantung merupakan petanda pilihan, dan jika mungkin, harus dilakukan pada semua pasien. Pemeriksaan CKMB dapat juga dilakukan. Pada pasien dengan hasil negatif saat pengukuran 6 jam, harus dilakukan penilaian ulang pada saat 6-12 jam. Kriteria untuk risiko tinggi dan rendah terhadap kematian atau Infark Miokard Akut IMA Risiko tinggi • Pasien dengan gejala berat 1. Iskemia berulang dengan gejala iskemik yang semakin sering dalam 48 jam atau terus menerus 20 menit nyeri saat istirahat 2. Pasien dengan angina saat istirahat yang tidak hilang dengan nitrat 3. Pasien dengan infark baru sebelumnya 4. Pasien dengan riwayat revaskularisasi sebelumnya PCI,CABG 5. Pasien dengan riwayat pengobatan ASA kurang dari 7 hari • Pasien dengan hemodinamika tak stabil selama periode observasi 1. Edema paru 2. Regurgitasi mitral baru atau perburukan 3. Hipotensi, bradikardi atau takikardi • Pasien dengan kelainan EKG 1. Perubahan segmen ST yang dinamik 0.05 mV, terutama deperesi segment ST 2. Elevasi segment ST yang transient 3. Inverse gelombang T 0.2 mV 4. Gelombang Q patologis 5. Budle branch block, baru atau diperkirakan baru 6. Sustained ventricular tachycardia • Pasien dengan peningkatan kadar Troponin • Pasien dengan disfungsi ventrikel dan fraksi ejeksi yang menurun dengan ekokardiografi 40 Risiko Rendah • Pasien tanpa keluhan nyeri dada berulang dalam periode observasi Pasien tanpa depresi atau elevasi segment ST tetapi menunjukan sedikit gelombang T negatif, gel T mendatar flat atau normal EKG • Pasien tanpa peningkatan kadar troponin atau petanda lain dari kerusakan jantung

2.5. Triase