Fleksibilitas Ruang
5. Fleksibilitas Ruang
Fleksibilitas ruang maksudnya adalah kemampuan suatu ruang untuk dapat menyesuaikan diri terhadap aktivitas yang berlangsung didalamnya. Fleksibilitas penggunaan ruang adalah suatu sifat kemungkinan dapat digunakannya sebuah ruang untuk bermacam-macam sifat dan kegiatan, dan dapat dilakukannya pengubahan susunan ruang sesuai dengan kebutuhan tanpa mengubah tatanan bangunan.
Kriteria pertimbangan fleksibilitas adalah:
a. Segi teknik, yaitu kecepatan perubahan, kepraktisan, resiko rusak kecil, tidak banyak aturan, memenuhi persyaratan ruang.
b. Segi ekonomis, yaitu murah dari segi biaya pembuatan dan pemeliharaan. Ada tiga konsep fleksibilitas, yaitu :
a. Ekspansibilitas adalah konsep fleksibilitas yang penerapannya pada ruang atau bangunan yaitu bahwa ruang dan bangunan yang dimaksud dapat menampung pertumbuhan melalui perluasan.
b. Untuk Konsep konvertibilitas, ruang atau bangunan dapat memungkinkan adanya perubahan tata atur pada satu ruang.
c. Untuk konsep versatibilitas, ruang atau bangunan dapat bersifat multi fungsi.
Fleksibelnya suatu ruang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
a. Pembagian ruang Pembagian ruang yang tepat dapat membantu seberapa banyak ruangan dapat menampung suatu kegiatan yang bermacam - macam. Penggunaan dinding geser merupakan salah satu cara yang dapat
(Sumber : www.arsiteka.com , artikel Fleksibilitas Ruang dan Massa, tanggal 7 November 2008)
commit to user
dilakukan agar ruang dapat fleksibel menampung kegiatan yang bermacam – macam atau menampung kegiatan dengan kapasitas yang berbeda pada waktu – waktu tertentu.
b. Pemilihan stuktur bangunan Pemilihan struktur bangunan yang tepat dapat mempengaruhi
seberapa fleksibelnya suatu bangunan. Misalnya untuk kasus bangunan yang penggunaan ruangannya berbentang lebar membutuhkan suatu pemilihan struktur bentang lebar yang sesuai untuk menampung aktivitas penggunaan ruang tersebut.
c. Ketinggian ruang Ketinggian ruang ditentukan oleh jenis kegiatan di dalamnya yang
membutuhkan adanya kriteria ketinggian ruang tertentu.
d. Pemilihan Furniture Pemilihan furniture mempengaruhi seberapa fleksibel ruangan di
dalamnya. Pemilihan furniture yang tepat dan seminimal mungkin diusahakan tidak menggunakan furniture yang built in dapat membuat suatu ruang lebih bersifat fleksibel jika dibutuhkan ruang yang mrmiliki aktivitas yang bermacam – macam di dalamnya.
e. Sirkulasi Sirkulasi juga mempengaruhi fleksibilitas suatu ruang atau ruang –
ruang di dalam bangunan. Dimana dengan pengaturan sirkulasi antar ruang atau dalam ruang yang baik, maka akan lebih menambah tingkat efisiensi dan kefleksibelan dalam bangunan tersebut.
Contoh bangunan yang menerapkan fleksibilitas ruang : • Jakarta Convention Center (JCC)
JCC merupakan Pusat Konvensi di Ibukota yang sering dijadikan tempat diselenggarakannya kegiatan -kegiatan berskala nasional maupun
commit to user
internasional, seperti konferensi PBB, pertemuan Negara – Negara APEC, pertemuan Negara – Negara GNB. Selain itu sering dijadikan tempat diselenggarakannya acara penganugerahan, pementasan seni, konsermusik, dan berbagai pameran.
Beberapa fasilitas yang dimiliki JCC antara lain : - Plennary Halldengan kapasitas 5000 kursi. - Assembly Hall seluas 3.921 m² yang dapat dibagi menjadi tiga ruang –
ruang kecil. - Dua Exhibition Halls (Hall A seluas 3.060 m², Hall B seluas 5.850 m²).
13 Flexible Meeting Rooms dengan ukuran yang berbeda-beda.
- Main Lobbyseluas 5.500m
yang bersifat multifungsi.
Ket :
Ruang Pameran Ruang Pertemuan
Gambar II. 4 Denah Jakarta Convention Center
(Sumber : www.jcc.co.id)
commit to user
Jakarta Convention Center terdiri atas beberapa hall besar dengan kapasitas yang cukup besar. Plenary Hall yang berbentuk lingkaran, dapat memuat sampai dengan 5000 tempat duduk, merupakan hall utama. Konsep ruang yang fleksibel, memungkinkan fungsi Plenary Hall untuk diubah sesuai dengan kebutuhan, baik untuk kegiatan konvensi maupun pameran.
Assembly Hall memiliki luas ruang 3.921m2 dapat dibagai menjadi tiga ruangan yang lebih kecil sesuai dengan kebutuhan. Selain itu terdapat dua ruang pameran besar, yaitu Exhibition Hall A dan Exhibition Hall B, dengan luas total 9.585m2, beberapa ruang pertemuan sedang maupun kecil, dan lobby utama dengan luas 5.500m2, yang dapat digunakan untuk keperluan- keperluan tertentu sesuai dengan kebutuhan acara.
Ket :
Ruang Pameran Ruang Pertemuan
Gambar II. 5
Denah Ruang Pertemuan Jakarta Convention Center
(Sumber : www.jcc.co.id)
Gambar II. 6 Interior Jakarta Convention Center
(Sumber : www.jcc.co.id)
commit to user
dengan 5000 orang, mulai dari kegitan konferensi yang bersifat formal, sampai dengan konser musik yang hingar bingar. Dilengkapi dengan peralatan audio video yang canggih termasuk 64 kamera video, dan sistem penerjemah yang dapat mengakomodasi sampai dengan 8 bahasa. Assembly Hall dapat menampung 2500 orang untuk pertemuan dengan tempat duduk, dan 4500 orang untuk acara dengan berdiri. Ruangnya yang fleksibel memungkinkan berbagai kegiatan untuk dilakukan. Mulai dari gala dinner, ruang kelas, fashion show, launching produk, sampai malam penganugerahan.