Preseden Penerapan Analogi Pada Desain Bangunan
7. Preseden Penerapan Analogi Pada Desain Bangunan
a. Bergisel Ski Jump (Austria) – Zaha Hadid
Bergisel Ski Jump merupakan bangunan yang berfungsi sebagai tempat olah raga ski jump. Bangunan ini terdiri dari dua bagian yakni menara dan jembatan. Menara sebagai masa utama, terbuat dari beton bertulang dengan bentuk vertikal. Jembatan di dalamnya terdapat ‘spatial green structure’ atau sebuah ruang yang didalamnya terdapat dua buah ram dan cafz. (blog : wordpress.com – all about architecture)
BSJ (Bergisel Ski Jump) memiliki panjang jembatan 90m dan tinggi menara 50m. Menurut teori arsitektur, BSJ termasuk dalam analogi matematis karena massa bangunan ini menggunakan bentuk-bentuk murni dan ‘mathematical precition’. Kontekstualitas bangunan ini sangat diperhatikan, hal ini dapat dilihat dari penyelesaian elemen-elemen yang berkonsep organis dengan menggunakan ‘the manner of nature’ dan warna yang tidak terlalu mencolok. Kesan dari kejauhan, BSJ membentuk bayangan yang tidak biasa.
Gambar II. 36 Bergisel Ski Jump
(Sumber : www.wordpress.com – all about architecture)
Gambar II. 37 Bergisel Ski Jump
(Sumber : www.wordpress.com – all about architecture)
commit to user
b. Ordrupgaard Museum Extension – Zaha Hadid Bangunan seluas 1150 m 2 yang memiliki konsep awal museum dan
garden ini, mengacu pada teori analogi biologis, lebih tepatnya organik. Bangunan ini berkembang dari dalam ke luar dan ingin menampilkan interior ke luar bangunan sebagai sarana menyatukan bangunan dengan alam sekitar. (blog : wordpress.com – all about architecture)
Museum yang terletak di negara Denmark ini, memakai material berupa beton in-situ black lava, baja, dan kaca. Struktur yang digunakan adalah gabungan struktur rangka dan membran.
Gambar II. 38 Ordrupgaard Museum Extension (Sumber : www.wordpress.com – all about architecture)
Gambar II. 39 Material Bangunan Yang Digunakan (Sumber : www.wordpress.com – all about architecture)
commit to user
Kekhasan museum ini adalah tetap dipertahankannya bangunan lama sebagai bangunan utama dan landscape sekitar. Dari segi lighting, terdapat perpaduan pencahayaan alami dan buatan di mana pencahayaan alami lebih kuat; segi penghawaan juga seperti pada pencahayaan, ada yang alami dan buatan. Interior pada bangunan ini memiliki kesan light atau ringan. Hal ini dikarenakan penggunaan elemen pengisi dan pelengkap yang ringan. Penggunan elemen-elemen yang tidak terlalu berat ini dipakai karena pada beberapa bagian fasade terdapat kaca yang ditopang baja-baja disusun grid yang menimbulkan kesan berat. Sehingga untuk memperingan kondisi tersebut, dipakailah elemen-elemen yang terkesan ringan.
c. Central Building (BMW Plant) – Zaha Hadid Central building- BMW Plant terletak di negara Jerman, terdiri dari
ground floor yang sebagian besar diperuntukkan karyawan pabrik, dan lantai pertama yang sebagian besar diperuntukkan karyawan BMW.
Area bangunan seluas 25.000 m 2 dikembangkan dengan pola radial yang diasosiasikan sesuai kondisi perusahaan BMW yang bergerak dinamis. Bangunan ini memiliki satu massa sentral dan tiga massa pendukung dengan rangkaian ruang penghubung. Fasade bangunan dapat
Gambar II. 40
Interior Ordrupgaard Museum Extension (Sumber : www.wordpress.com – all about architecture)
commit to user
dianalogikan sebagai analogi romantik karena menimbulkan kesan eksklusif, kompeten, dan canggih.
Dari strukturnya, bangunan ini merupakan memiliki konsep ruang stereotomik. Rangkaian rangka baja yang diekspos memberikan kesan kokoh namun juga memberi kesan berat pada bangunan. Sebagai penyimbang dan pengurang kesan berat pada bangunan, Hadid menggunakan furniture dan elemen pengisi ruang yang bersifat ringan. Penggunaan warnanya menimbulkan kesan eksklusif terbuka (persuasif) dan dingin. Kemudian dari segi kontekstual, bentuk bangunan sesuai dengan budaya setempat yang modern.
Asumsi yang telah melekat bahwa BMW merupakan sebuah merek mobil terkenal dan tercanggih sehingga Central building BMW dibangun dengan teknologi mutakhir untuk mendukung kredibilitas perusahaan. Interiornya dibuat sedemikian rupa sehingga memberikan kesan high-tech
Gambar II. 41 Exterior BMW Plant
(Sumber : www.wordpress.com – all about architecture)
Gambar II. 42 Interior BMW Plant
(Sumber : www.wordpress.com – all about architecture)
commit to user
yang dinamis, kemudian dari segi lighting, menggunakan pencahayaan alami dan dari segi bahan, menggunakan beton bertulang, baja, dan metal.
d. Casa Mila – Antonio Gaudi
Antonio Gaudi adalah arsitek abad ke-19 yang gemar menggunakan gaya arsitektur Art Noveau yang banyak menggunakan unsur dekorasi dengan gaya gothic yang dikembangkannya sediri dengan pengaruh bentuk-bentuk organik seperti sulur tanaman dan garis-garis bidang yang tidak beraturan.
Gambar II. 43
Interior BMW Plant Yang Disesuaikan Dengan
Karakter Fungsi Bangunan
(Sumber : www.wordpress.com – all about architecture)
Gambar II. 44
Eksterior Casa Milla yang Berbentuk Organik
(Sumber : www.greatbuildings.com)
commit to user
Karya Gaudi menonjol dalam penggunaan ornamentasi serta bentuk bentuk yang menyerupai keadaan alam seperti gua, tebing serta unsur lengkung tanaman dan geometri. Karya Gaudi banyak yang terinspirasi dari gaya arsitektur Moore yang dikembangkan lagi dengan sentuhan gothic dan art noveau. Apabila diperhatikan, bangunan yang didesain Gaudi tidak nampak mirip dengan bangunan-bangunan pada masanya yang berkembang di Barcelona maupun Eropa. Beberapa diataranya menjadi bangunan yang seperti gua diantara bangunan lainnya, dengan lengkung dan lekuk dekoratifnya seperti pada Casa Mila.
e. Parochial Complex - Werner Appelt
Bangunan ini merupakan bangunan ketiga dari Katholik centre yang ada di Vienna. Pada bangunan ini kita dapat melihat bangunan ini memang dengan sengaja didesain dari awal dengan konsep klasik dimana tujuan arsitek yang berusaha menciptakan kesan formal dan religius. Dimana hal tersebut dapat dicapai dengan pengolahan ruang dan tampilan bangunan yang bergaya klasik dan kuno. Dari tampilan depan bangunan yang menggunakan efek dan pengolahan lengkung dalam desain tampilan depan bangunan memperjelas unsur postmodern dalam bangunan ditambah pengolahan masa yang tampak kokoh dengan beton–beton tebal, dimana bukaan hanya mengandalkan jendela yang penempatannya disusun sedemikian rupa sehingga memberikan penerangan yang baik dan cukup terhadap ruangan.
Parocial Complex Gambar II. 45 (Sumber : www.oocities.org)
commit to user
Pada bagian interior dari bangunan kita dapat melihat kesan ruang yang tinggi dan besar yang berusaha mencapai kesan monumental yang memang sangat cocok ditimbulkan oleh bangunan – bangunan yang digunakan untuk acara – acara religius. Dari berbagai segi bangunan ini mempunyai suatu pertanda tersendiri, muali dari tampak luar yang terkesan formil dan religius yang dapat dirasakan dan dibaca dengan pola pemikiran kita. Lalu setelah kita memasuki ruangan akan terkesan berbeda dengan pola pafon yang lengkung dan tinggi akan memberikan suatu kesan akan kebesaran yang kuasa. Bila dibahas lebih dalam lagi konteks bahasa arsitektur akan semakin banyak dan tidak mempunyai batasan yang begitu jelas.
f. Spirit and soul unfold in a Spanish chapel
Perancang ingin menghadirkan suatu kestabilan yang dinamis melalui bentuk yang dihadirkan. Maksud dari kestabilan yang dinamis disini ialah perancang ingin menggugah psikologis dari manusianya. Pada bangunan kapel dibuat miring pada sisi-sisinya, dimaksudkan agar pemakai terguncang dan sadar akan dirinya yang tidak berdaya, dan mengakui akan kebesaran penciptanya. Jadi bahasa dalam arsitektur tidak selalu didasarkan akan ornamentasi pada bangunan, tetapi juga dari bentukan yang ditimbulkan yang dapat merangsang pola pemikiran kata dalam merasakan suatu esensi dari ruang yang ditimbulkan.
Gambar II. 46
Interior Spirit and soul unfold in a Spanish chapel
(Sumber : www.oocities.org)
commit to user