Tingkat Kesejahteraan Keluarga di Desa Perumnas Simalingkar

4.6.2 Tingkat Kesejahteraan Keluarga di Desa Perumnas Simalingkar

Pada tabel 11 berikut ini akan digambarkan tingkat kesejahteraan keluarga : Tabel 11 Tingkat kesejahteraan keluarga : No. TINGKAT KESEJAHTERAAN JUMLAH Keluarga 1. 2. 3. 4. 5. Keluarga Prasejahtera Keluarga Sejahtera 1 Keluarga Sejahtera 2 Keluarga Sejahtera 3 Keluarga Sejahtera 3 Plus 1317 90 112 135 43 Jumlah Kepala Keluarga 1696 Sumber Kantor Kepala Desa Perumnas Simalingkar, 2012 Berdasarkan tabel 11 dapat dilihat bahwa masih banyaknya masyarakat pra sejahtera yaitu keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu atau lebih dari 5 kebutuhan dasarnya basic needs sebagai keluarga sejahtera I, seperti kebutuhan akan pengajaran agama, pangan, papan, sandang dan kesehatan. Indikator Keluarga Sejahtera pada dasarnya berangkat dari pokok pikiran yang terkandung didalam undang-undang no. 10 Tahun 1992 disertai asumsi bahwa kesejahteraan merupakan variabel komposit yang terdiri dari berbagai indikator yang spesifik dan operasional. Karena indikator yang yang dipilih akan digunakan oleh kader di desa, yang pada umumnya tingkat pendidikannya relatif rendah, untuk mengukur derajat kesejahteraan para anggotanya dan sekaligus sebagai pegangan untuk melakukan melakukan intervensi, maka indikator tersebut selain harus memiliki validitas yang tinggi, juga dirancang sedemikian rupa, sehingga cukup sederhana dan secara operasional dapat di pahami dan Universitas Sumatera Utara dilakukan oleh masyarakat di desa.http:www.bkkbn-jatim.go.idbkkbn-jatimhtmlindi kasi .htm. Diakses pada tanggal 10 Maret 2013. Atas dasar pemikiran tersebut, maka indikator dan kriteria keluarga sejahtera yang ditetapkan adalah sebagai berikut : a. Keluarga Pra Sejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu atau lebih dari 5 kebutuhan dasarnya basic needs Sebagai keluarga Sejahtera I, seperti kebutuhan akan pengajaran agama, pangan, papan, sandang dan kesehatan. b. Keluarga Sejahtera Tahap I adalah keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal yaitu :  Melaksanakan ibadah menurut agama oleh masing-masing anggota keluarga.  Pada umumnya seluruh anggota keluarga makan 2 dua kali sehari atau lebih.  Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah bekerjasekolah dan bepergian.  Bagian yang terluas dari lantai rumah bukan dari tanah  Bila anak sakit atau pasangan usia subur ingin ber KB dibawa kesaranapetugas kesehatan. c. Keluarga Sejahtera tahap II adalah keluarga-keluarga yang disamping telah dapat memenuhi kriteria keluarga sejahtera I, harus pula memenuhi syarat sosial psykologis yaitu :  Anggota Keluarga melaksanakan ibadah secara teratur.  Paling kurang, sekali seminggu keluarga menyediakan dagingikantelur sebagai lauk pauk.  Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru per tahun.  Luas lantai rumah paling kurang delapan meter persegi tiap penghuni rumah. Universitas Sumatera Utara  Seluruh anggota keluarga dalam 3 bulan terakhir dalam keadaan sehat.  Paling kurang 1 satu orang anggota keluarga yang berumur 15 tahun keatas mempunyai penghasilan tetap  Seluruh anggota keluarga yang berumur 10-60 tahun bisa membaca tulisan latin.  Seluruh anak berusia 5 - 15 tahun bersekolah pada saat ini.  Bila anak hidup 2 atau lebih, keluarga yang masih pasangan usia subur memakai kontrasepsi kecuali sedang hamil. d. Keluarga Sejahtera Tahap III adalah keluarga - keluarga yang disamping telah dapat memenuhi kriteria keluarga sejahtera tahap II, harus pula memenuhi syarat pengembangan keluarga yaitu :  Mempunyai upaya untuk meningkatkan pengetahuan agama.  Sebagian dari penghasilan keluarga dapat disisihkan untuk tabungan keluarga untuk tabungan keluarga.  Biasanya makan bersama paling kurang sekali sehari dan kesempatan itu dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar anggota keluarga.  Ikut serta dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya.  Mengadakan rekreasi bersama diluar rumah paling kurang 1 kali6 bulan.  Dapat memperoleh berita dari surat kabarTVmajalah.  Anggota keluarga mampu menggunakan sarana transportasi yang sesuai dengan kondisi daerah setempat. e. Keluarga Sejahtera Tahap III Plus adalah keluarga - keluarga yang disamping telah dapat memenuhi kriteria keluarga sejahtera tahap III , harus pula memenuhi syarat kriteria pengembangan keluarganya yaitu : Universitas Sumatera Utara  Secara teratur atau pada waktu tertentu dengan sukarela memberikan sumbangan bagi kegiatan sosial masyarakat dalam bentuk materiil.  Kepala Keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai pengurus perkumpulanyayasaninstitusi masyarakat. Universitas Sumatera Utara

BAB V ANALISIS DATA

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di lapangan melalui teknik wawancara mendalam dengan informan, peneliti berhasil mengumpulkan informasi mengenai remaja pengguna narkoba yakni sebanyak 10 informan dengan komposisi 6 orang informan kunci dan 4 orang informan tambahan. Melalui wawancara dengan informan kunci, diperoleh data mengenai sebab – sebab merebaknya pengguna narkoba di kalangan remaja khususnya remaja di Desa Perumnas Simalingkar. Berdasarkan hasil penelitian melalui wawancara mendalam dan observasi langsung ke lapangan itu juga diperoleh berbagai data-data untuk dapat di analisis melalui pendekatan kualitatif. Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas dari data yang telah terkumpul, penulis coba membagi dalam beberapa bagian poin-poin terkait permasalahan yang ingin diuraikan dengan memasukkan petikan wawancara dari informan serta narasi penulis tentang data-data tersebut.

5.1 Awal Remaja Mengkonsumsi Narkoba

Berkembangnya pengguna narkoba dikalangan remaja khususnya di desa Perumnas Simalingkar bukanlah sesuatu yang baru-baru ini terjadi. Sejak tahun 2000-an, narkoba sudah menjadi sesuatu hal yang tidak asing ditengah-tengah masyarakat Perumnas Simalingkar. Sangat mudahnya mendapatkan narkoba menjadi pemicu untuk mengkonsumsi narkoba ditambah lagi pola pergaulan dari generasi ke generasi yang menjadikan narkoba sebagai gaya hidup. Dimulai dengan iseng-iseng dan coba-coba, akhirnya terjerumus ke jurang penyalahgunaan narkoba. Yanto merupakan salah seorang remaja pengguna narkoba yang Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Masyarakat Desa Perumnas Simalingkar Tentang Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Desa Perumnas Simalingkar, Kecamantan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang)

2 86 149

Faktor-Faktor Penyebab Anak Bekerja Di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang

3 63 120

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Remaja Merokok Di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Tahun 2012

0 32 71

Analisis Faktor Penyebab Penurunan Intensitas Pengelolaan Hutan Kemenyan (Studi Kasus: Hutan Kemenyan Di Desa Tangga Batu Barat, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Tobasa)

2 54 74

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan - Pengetahuan Masyarakat Desa Perumnas Simalingkar Tentang Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Desa Perumnas Simalingkar, Kecamantan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang)

0 2 29

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Pengetahuan Masyarakat Desa Perumnas Simalingkar Tentang Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Desa Perumnas Simalingkar, Kecamantan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang)

0 0 10

Pengetahuan Masyarakat Desa Perumnas Simalingkar Tentang Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Desa Perumnas Simalingkar, Kecamantan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang)

0 0 10

Faktor-Faktor Penyebab Anak Bekerja Di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Faktor-faktor Penyebab Kenakalan Remaja (Studi Kasus Pengguna Narkoba Di Desa Perumnas Simalingkar Kecamatan Pancur Batu)

0 0 7

Faktor-faktor Penyebab Kenakalan Remaja (Studi Kasus Pengguna Narkoba Di Desa Perumnas Simalingkar Kecamatan Pancur Batu)

1 1 13