Urusan Terkait Dengan Pelayanan Dasar

a. Urusan Terkait Dengan Pelayanan Dasar

1) Urusan Pendidikan

Sesuai dengan visi dan misi yang tertuang dalam RPJM D, pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi DIY. Kinerja pendidikan di DIY, dapat ditunjukkan sebagai berikut:

LKPJ AM J Gubernur 57 2012-2017

Tabel 4.2. Realisasi Kinerja Urusan Pendidikan Tahun 2013-2017

Realisasi

No Indikator Kinerja Satuan

Prov Nas Prov Nas

1 Angka Part isipasi Kasar (APK): SD/ Sederajat

109.64 106.44 108.93 103.29 SM P/ Sederajat

% 115.43 100.16 115.76 100.51 115.63 100.72 115.86 101.05 116.00 101.35 SM A/ K/ Sederajat

% 88.04 78.19 90.46 75.53 93.02 76.45 93.02 81.95 94.68 83.20 2 Angka Part isipasi M urni (APM ): SD/ Sederajat

% 97.54 95.71 96.36 93.53 96.71 93.38 96.81 93.73 96.57 93.07 SM P/ Sederajat

% 81.13 78.43 84.32 80.76 84.34 81.01 84.35 76.29 85.42 75.58 SM A/ K/ Sederajat

% 63.65 58.25 64.86 57.15 65.24 59.10 66.36 61.20 67.26 62.18 Keterangan: * ) Capaian Indikat or per M ei 2017

Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY, 2017

Dari tabel di at as, capaian Angka Partisipasi Kasar (APK) menunjukkan bahw a semua penduduk usia sekolah di DIY telah mengenyam pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikannya dan bahkan dapat menampung usia penduduk di luar bat as usia sekolah pada jenjang yang bersangkutan. Capaian tersebut menunjukkan bahw a keberhasilan program pembangunan pendidikan yang diselenggarakan dalam rangka memperluas kesempat an bagi penduduk untuk mengenyam pendidikan dapat mencapai sasaran. Hal tersebut terw ujud karena tingginya aspirasi masyarakat untuk bersekolah serta peningkat an sumber daya pendidikan yang ada di sekolah, sehingga daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang dapat melebihi angka 100% dan bahkan melebihi persentase angka secara nasional.

APK seluruh jenjang pendidikan menunjukkan perkembangan kinerja yang baik dari tahun ke tahun. Dilihat melalui perkembangan capaian kinerja APK tersebut , menunjukkan bahw a penuntasan w ajib belajar 9 tahun mencapai tingkat an yang baik sebagai hasil komitmen yang tinggi Pemda DIY terhadap pengembangan pendidikan. Dengan melihat tren perkembangan capaian APK DIY dari tahun ke tahun, sampai dengan akhir tahun 2017 diproyeksikan capaian APK DIY pada semua jenjang pendidikan kembali akan mengalami kenaikan. Selanjutnya, jika dibandingkan dengan capaian nasional maka APK di DIY dari tahun ke tahun hampir selalu melebihi capaian APK nasional.

58 LKPJ AM J Gubernur 2012-2017

Demikian juga dengan APM , untuk semua jenjang menunjukkan perkembangan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun yang juga melebihi target nasional. Diproyeksikan pada tahun 2017, capaian APM pada semua jenjang akan melanjutkan tren peningkat an tahun-tahun sebelumnya. Capaian APM DIY dari tahun ke tahun hampir selalu melebihi capaian APM nasional. Kondisi tersebut menunjukkan bahw a pelaksanaan pembangunan urusan pendidikan di DIY sangat baik. Indikat or APM digunakan untuk mengukur proporsi anak yang bersekolah tepat w aktu dan sesuai usianya. Sehingga apabila seluruh anak usia sekolah dapat bersekolah tepat w aktu, maka APM akan mencapai angka 100%. Selisih antara APK dan APM menunjukkan proporsi sisw a yang terlambat at au terlalu cepat bersekolah.

2) Urusan Kesehatan

Tabel 4.3. Realisasi Kinerja Urusan Kesehat an Tahun 2013-2017

No Indikator Kinerja Satuan

40,2 (1) N/ A 2 Prevalensi

8,8 (3) N/ A balit a KEP ** 3 AKB

kasus 449 kemat ian/ 45.436

278 kemat ian/ 85 KH(4) set ara dengan

405 kemat ian

329 kemat ian/

/ 45.592 KH(4) set ara

43.704 KH set ara

43.035 KH set ara kemat ian

10 kemat ian/ 1.000

9/ 1.000 KH

dengan 8 kemat ian/

dengan 6 kemat ian/ / 43.026 KH

1.000 KH (4) 4 AKI

KH

1.000 KH

kasus 46/ 45.436 KH set ara

39/ 43.035 KH 13/ 43.026 dengan kemat ian

40 kemat ian/ 45.592

29/ 43.704 KH

set ara 90/ 100.000 KH (4) 101/ 100.000 KH (4)

KH set ara dengan

set ara dengan

KH Keterangan:

Capaian Indikator per M ei 2017

(2): Profil Kesehat an Indonesia

KEP (Kekurangan Energi Protein) t erdiri

(3): Dat a Rutin

dari gizi buruk dan gizi kurang

(4): Riskesdas

***) Dat a nasional diambil dari survei PSG 33

(5): PWS KIA DIY

Provinsi

(6): PWS KIA Kemenkes (7): SUPAS BPS

(1): LAKIP

(8): SDKI 2012

Sumber: Dinas Kesehatan DIY, 2017

LKPJ AM J Gubernur 59 2012-2017

Capaian kinerja kesehat an di DIY yang relat if baik merupakan hasil dari kebijakan Pemda DIY dalam upaya meningkat kan derajat kesehat an masyarakat DIY melalui program-program di bidang kesehat an. Selama periode 2013-2016, kinerja pelaksanaan program/ kegiat an urusan kesehat an − yang diukur melalui capaian fisik dan keuangan − mengalami perkembangan yang baik. Dalam kurun tahun 2013 sampai dengan 2016, capaian realisasi keuangan meningkat dari 56,29% menjadi 88,15%. Sedangkan capaian fisik pada periode tahun yang sama, rat a-rat a realisasi di at as 95%.

Pada tahun 2017, upaya peningkat an kesehat an masyarakat DIY ditempuh melalui 19 program dan 77 kegiat an. Capaian kinerja program dan kegiat an sampai bulan M ei tahun 2017 adalah 36,72% untuk rat a- rat a capaian fisik dan 25,86% untuk rat a-rat a realisasi keuangan.

3) Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Urusan pekerjaan umum merupakan urusan pemerintah dalam menyediakan sarana dan prasarana bagi masyarakat . Berikut adalah kinerja urusan pekerjaan umum yang terdiri dari tiga indikat or utama, yaitu akses terhadap air minum, jaringan jalan, dan pemanfaatan ruang.

Tabel 4.4. Realisasi Kinerja Urusan Pekerjaan Umum dan Penat aan Ruang Tahun 2013-2017 (Berdasarakan RPJM D DIY Tahun 2012 – 2017 Aw al)

1 Persent ase penduduk berakses air minum

74,25 77,65 81,25 85,27 87,83 2 Persent ase jaringan jalan pr ovinsi dalam kondisi mant ap

72,87 73,70 73,95 74,20 74,53 3 Persent ase kesesuaian pemanfaat an ruang t er hadap RTRW

63,93 64,21 64,36 74,43 77,06 Kab/ Kot a dan RTRW Provinsi

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya M ineral DIY & Dinas Pertanahan dan Tat a Ruang DIY, 2017

a) Persentase Penduduk Berakses Air M inum Ketidakseimbangan antara jumlah air yang siap dimanfaat kan

dengan permintaan kebutuhan air masyarakat saat ini dan mendat ang memerlukan

upaya-upaya komprehensif dalam pengembangan sistem penyediaan air minum untuk memenuhi kebutuhan akan air minum. M elalui APBD DIY dan dukungan APBN

60 LKPJ AM J Gubernur 2012-2017 60 LKPJ AM J Gubernur 2012-2017

Untuk meningkat an akses air minum bagi masyarakat DIY, melalui program Pengembangan Pengelolaan Air M inum dilakukan:

 Pemasangan pipa jaringan distribusi SPAM

Regional Kartamantul sebagai upaya menyediakan air curah di Kabupat en Bantul, Sleman dan Kota Yogyakarta;

 Penyediaan bahan mat erial dalam rangka optimalisasi SPAM

Desa. Adapun untuk penambahan air baku, sebagai sumber daya pendukung layanan terhadap kebutuhan air minum − melalui Program Penyediaan Air Baku − sampai dengan tahun 2017 serta dukungan APBN melalui program di Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWS-SO), telah dibangun 57 embung di Kabupat en Kulon Progo, Sleman, Bantul dan Gunungkidul.

b)

Jaringan Jalan Provinsi Dalam Kondisi M ant ap dan Cakupan Jalan dan Jembat an Yang Diinspeksi

Infrast ruktur jalan dan jembat an memegang peranan penting sebagai salah sat u roda penggerak pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Keberadaan infrast ruktur jalan dan jembat an yang memadai sangat diperlukan untuk meningkat kan asesibilitas. Guna mempermudah aksesibilitas antar-w ilayah, di DIY telah terbangun infrast ruktur jalan provinsi sepanjang 619,34 km.

Untuk meningkat kan kualitas infrast ruktur jalan − melalui program rehabilitasi/ pemeliharaan jalan dan jembat an, dan program peningkat an jalan dan jembat an − terus ditingkat kan anggarannya. Berdasarkan hasil inspeksi jalan dan jembat an terhadap seluruh

LKPJ AM J Gubernur 61 2012-2017 LKPJ AM J Gubernur 61 2012-2017

c) Persentase kesesuaian pemanfaat an ruang t erhadap RT/ RW Kab/ Kot a dan RTRW Provinsi

Penyediaan aksesibilitas bagi kaw asan

st rat egis

dan

kaw asan

st rat egis

meningkat kan

konektivitas

antar-w ilayah pada kaw asan st rat egis.

Penyediaan

aksesibilitas bagi kaw asan strat egis dan kaw asan strat egis baru meliputi pembangunan-pembangunan jalur pantai selatan (Pansela) yang direncanakan berfungsi sebagai jalan arteri di dalam sistem jaringan jalan primer. Jalur Pansela membentang di sepanjang pantai selat an Yogyakarta, dari Congot (Kabupat en Kulon Progo) melintasi Parangtritis (Kabupat en Bantul) sampai dengan Duw et (Kabupat en Gunungkidul) dan pembangunan jalan Selokan M at aram yang menghubungkan jalan arteri utara-barat sampai dengan jalan arteri utara-timur dengan membangun jalan di sisi utara dan selat an Selokan M at aram.

Kebutuhan total lahan untuk pembangunan aksesibilitas kaw asan st rat egis dan kaw asan strat egis baru seluas 169,93 ha, meliputi pengadaan lahan untuk pembangunan jalan jalur Pansela seluas 163,266 ha dan untuk pembangunan jalan Selokan M at aram seluas 6,664 ha. Sampai dengan tahun 2014, t otal kumulat if penyediaan lahan untuk aksesibilitas kaw asan strat egis mencapai 54,978 ha at au 32,35%.

62 LKPJ AM J Gubernur 2012-2017

4) Urusan Perumahan Rakyat dan Kaw asan Pemukiman

Untuk mew ujudkan M enurunnya Perumahan dan Lingkungan Yang Tidak Layak Huni, didukung melalui program pengembangan perumahan, program

dan program pengurangan kaw asan kumuh. Pengurangan jumlah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dilakukan melalui fasilitasi perbaikan kualitas rumah.

Tabel 4.5. Realisasi Kinerja Urusan Perumahan Tahun 2013-2017 (Berdasarakan RPJM D DIY Tahun 2012 – 2017 Perubahan)

Realisasi

No Indikator Satuan

Prov Nas Prov Nas

6,89 5.36 6,75 5,16 t idak layak huni Sumber: Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya M ineral DIY, 2017

1 Persent ase rumah

Hasil identifikasi aw al pada tahun 2012, jumlah rumah yang tergolong RTLH sebanyak 91.200 unit. Hingga tahun 2017, jumlah RTLH menurun menjadi 71.494 unit at au setara dengan 6,75%. Bila dibandingkan dengan target nasional sebesar 5.16%, maka capaian penanganan RTLH DIY sebesar 8,02%.

Upaya penurunan presentase RTLH tersebut dilakukan melalui peningkat an kualitas rumah tidak layak huni yang dilakukan secara bersama oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupat en/ Kota dan st akeholder lainnya yang menangani bidang perumahan.

Untuk mendukung pengurangan jumlah RTLH, pada tahun 2013-2017 Pemda DIY telah melakukan verifikasi RTLH yang akan ditingkat kan kualitasnya yaitu sejumlah 12.000 unit, serta pendat aan ulang jumlah RTLH di masing-masing Kabupat en/ Kota. Hasil pendat aan tersebut akan menjadi baseline dalam penanganan RTLH di tahun-tahun selanjutnya.

M elalui dukungan APBN (Kementerian PUPR), telah dilakukan peningkat an kualitas RTLH sejumlah 13.574 unit, serta dengan dukungan APBD Pemerintah Kota Yogyakarta sejumlah 498 unit, Kabupat en Kulon Progo sejumlah 150 unit, dan Kabupat en Sleman sejumlah 2.150 unit , partisipasi program CSR dari sw ast a dan sw adaya masyarakat sejumlah unit sehingga secara total sejumlah 1.892 unit.

LKPJ AM J Gubernur 63 2012-2017

5) Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan M asyarakat

Urusan ketenteraman, ketertiban, dan perlindungan M asyarakat diukur berdasarkan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI). IDI DIY tahun 2015 mencapai angka 83,19 (dalam skala 0 sampai 100). Angka ini meningkat dibandingkan dengan IDI 2014 yang sebesar 82,71. Capaian kinerja demokrasi tersebut berada pada kat egori “ baik” . Klasifikasi tingkat demokrasi dikelompokkan menjadi tiga kat egori: yakni “ baik” (indeks >80), “ sedang” (indeks 60-80), dan “ buruk” (indeks <60). Perubahan pada periode 2014-2015 dipengaruhi tiga aspek demokrasi, yakni: (1) Kebebasan Sipil naik 5,82 poin (dari 84,59 menjadi 90,41); (2) Hak-Hak Politik naik 1,64 poin (dari 76,06 menjadi 77,70); dan (3) Lembaga- lembaga Demokrasi turun 6,44 poin (dari 88,82 menjadi 82,38).

Tabel 4.6. Realisasi Kinerja Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan M asyarakat Tahun 2013-2017

Realisasi No

Indikator Kinerja

Nas Prov Nas

72.36 63.72 82.71 73.04 83.19 72.82 Sumber: Badan Kesat uan Bangsa dan Politik DIY, 2017

1 Indeks Dem okrasi Indonesia

Angka

Berdasarkan nilai indeks variabel IDI pada tahun 2015, terdapat enam variabel yang mengalami peningkat an dan tiga variabel mengalami penurunan. Dari enam variabel yang mengalami kenaikan, tiga diantaranya meningkat cukup drast is. Kenaikan terbesar terjadi pada Indeks Variabel Kebebasan Berkumpul dan Berserikat, yaitu dari kat egori “ buruk” menjadi “ baik” , at au dari 46,25 pada tahun 2014 menjadi 100,00 pada tahun 2015. Variabel lain yang juga meningkat secara bermakna adalah variabel peran DPRD, yang meningkat dari 50,96 pada 2014 menjadi 87,33 pada 2015. Selebihnya, indeks meningkat tidak cukup bermakna, nilai indeks relat if tetap.

Indeks variabel Peran Peradilan Yang Independen, menurun sangat tajam dari 95,00 pada tahun 2014 menjadi 62,50 pada tahun 2015 atau menurun dari kat egori “ baik” menjadi “ sedang” . Penurunan nilai indeks

64 LKPJ AM J Gubernur 2012-2017 64 LKPJ AM J Gubernur 2012-2017

Pada tahun 2015, masih terlihat masalah yakni terdapat nya kinerja indikat or demokrasi kat egori “ buruk” (skor di bawah 60). Indikat or- indikat or

tersebut adalah: Ancaman/ Penggunaan Kekerasan Oleh M asyarakat yang M enghambat Kebebasan Berpendapat, Ancaman Kekerasan Atau Penggunaan Kekerasan Dari Sat u Kelompok M asyarakat Terhadap Kelompok M asyarakat Lain Terkait Dengan Ajaran Agama, Persentase Perempuan Terpilih Terhadap Total Anggota DPRD Provinsi, Perda yang merupakan inisiatif DPRD, dan Penghentian Penyidikan Yang Kontroversial oleh Jaksa at au Polisi.

kat egori

6) Urusan Sosial

Kinerja urusan sosial diukur dengan tiga indikator utama, yaitu Persentase Fakir M iskin, Korban Tindak Kekerasan, Pekerja M igran Bermasalah Sosial dan Para Tuna Sosial Yang M engalami Peningkat an Kualitas Hidup, Peningkat an Ekonomi, Kemandirian dan Keberfungsian Sosial; Persentase Kenaikan Cakupan dan Kualitas Pelayanan Kesejahteraan Sosial Yang Diselenggarakan Oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial dan Lembaga Kesejahteraan Sosial; Persentase Penerimaan Jaminan, Perlindungan, Rehabilitasi dan Pemberdayaan Sosial Bagi Penyandang Disabilitas dan Trauma. Tingkat kinerja dari tiga indikat or tersebut ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 4.7. Kinerja Urusan Sosial Tahun 2013-2017

Realisasi No

Indikator Kinerja

68,05 87,51 102,51 18,79 6,46 M igran Bermasalah Sosial dan Para Tuna Sosial Yang M engalami Peningkat an Kualit as Hidup, Peningkat an Ekonomi, Kemandirian dan Keberfungsian Sosial.

1 Persent ase Fakir M iskin, Korban t indak kekerasan, Pekerja

121,13 106,59 132.24 73.47 17,38 Kesejaht eraan Sosial Yang Diselenggarakan Oleh Tenaga Kesejaht eraan Sosial dan Lembaga Kesejaht eraan Sosial

2 Persent ase Kenaikan Cakupan dan Kualit as Pelayanan

7,51 18,95 3,17 0,16 Pem berdayaan Sosial Bagi Penyandang Disabilit as dan Trauma Sumber: Dinas Sosial DIY, 2017

3 Persent ase Penerimaan Jaminan, Perlindungan, Rehabilit asi dan

LKPJ AM J Gubernur 65 2012-2017

Capaian kinerja urusan sosial di DIY merupakan hasil dari pelaksanaan program kegiat an yang baik. Selama periode 2013 sampai 2016, kinerja pelaksanaan program/ kegiat an urusan sosial yang diukur melalui capaian fisik dan keuangan mengalami perkembangan yang baik. Tahun 2016, capaian realisasi keuangan di at as 95% sedangkan capaian fisik sebesar 100%. Pada Tahun Anggaran 2017, Pemda DIY mengalokasikan anggaran sebesar Rp64.060.651.693,- untuk membiayai sebanyak 15 program dengan 25 kegiat an. Adapun realisasi anggaran sampai dengan bulan M ei sebesar 35,17%, sedangkan untuk realisasi fisik sebesar 37,62%.