Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) DIY
9. Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) DIY
Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) DIY dibentuk berdasarkan amanat Undang Undang No. 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran. Lembaga ini berdiri karena konsekuensi demokratisasi memiliki tugas dan kew ajiban menjamin masyarakat memperoleh informasi yang layak dan benar sesuai hak asasi manusia, memelihara tat anan informasi yang adil, merat a, seimbang. Disamping tugas di at as, yang dilaksanakan secara rutin KPID DIY yaitu: pert ama, memproses dan menindaklanjuti permohonan izin lembaga penyiaran baik permohonan baru dan permohonan perpanjangan izin dari lembaga penyiaran televisi dan lembaga penyiaran radio di wilayah DIY. Kedua, KPID DIY melaksanakan pemantauan kepada lembaga penyiaran televisi dan lembaga penyiaran radio terkait konten siaran at au isi siaran.
a. Proses Perizinan Lembaga Penyiaran Televisi dan Radio
Kew enangan KPID DIY dalam memproses perizinan lembaga penyiaran televisi dan radio setelah menerima proposal dari pemohon, melaksanakan verifikasi administrasi, verifikasi faktual ke lokasi pemohon, evaluasi dengar pendapat (EDP) dengan pemohon dihadiri oleh Pemerhat i Penyiaran, Tokoh Agama, Tokoh masyarakat , Instansi terkait dan setelah EDP menerbitkan rekomendasi kelayakan (RK). RK ini berfungsi sebagai prasyarat proses lebih lanjut untuk mendapat kan Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP). Sebelum IPP diterbitkan, diaw ali pelaksanaan Forum Rapat Bersama (FRB) antara Kementerian Kominfo RI, KPI Pusat , dan KPID DIY mew akili pihak pemohon. KPID DIY pada tahun 2016 telah memproses perpanjangan izin lembaga penyiaran sebanyak 28 pemohon meliputi 19 pemohon izin radio siaran sw ast a lokal dan 9 pemohon izin baru radio komunitas. KPID DIY menerima IPP sebanyak 9 IPP yang meliputi 2 IPP tetap untuk televisi lokal, 1 IPP tetap untuk televisi berjaringan, 4 IPP Perpanjangan Izin Radio siaran sw ast a lokal dan 2 IPP prinsip untuk radio komunitas seperti pada tabel dat a di baw ah ini:
184 LKPJ AM J Gubernur 2012-2017
Tabel 7.3. Dat a Proses Perpanjangan Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) Tahun 2016
No Lembaga Penyiaran
Keterangan
1 Televisi Berjaringan 10 0 0 11 0 Perm ohonan IPP Baru 2 Televisi Kom unit as
3 3 0 0 0 Perm ohonan IPP Baru 3 Televisi Lokal
5 0 0 2 0 Perm ohonan IPP Baru 4 Televisi Digit al
0 0 22 0 0 Perm ohonan IPP Baru 5 Radio Sw ast a
7 2 2 1 19 Perm ohonan IPP Baru dan Perpanjangan IPP 6 Radio Kom unit as
10 1 4 11 9 Perm ohonan IPP Baru
Jumlah
Sumber: Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) DIY, 2017
Pada tahun 2016 KPID DIY telah menerima Izin Penyelenggaraan Penyiaran dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI sebanyak 9 IPP yang terdiri dari 2 IPP Tetap Televisi lokal, 1 IPP tetap Televisi Siaran Berjaringan, 4 IPP Perpanjangan Radio Siaran Sw ast a dan 2 IPP Prinsip Radio Komunitas, seperti pada tabel berikut:
Tabel 7.4. Dat a Penerimaan Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP)
Tahun No
Jenis IPP
1. IPP Tet ap TV Lokal 3 2 2. IPP Tet ap TV Berjaringan
10 1 3. IPP Perpanjangan Radio Sw ast a
34 4 4. IPP Prinsip Radio Kom unit as
Total
Sumber: Komisi Penyiaran Indonesia Daerah DIY, 2017
KPID DIY
permohonan izin penyelenggaraan penyiaran televisi lokal sebanyak 3 televisi lokal, televisi siaran berjaringan sebanyak 10 televisi, t elevisi digital sebanyak
22 televisi, 5 Televisi Komunitas, 38 Radio Siaran Swast a, 5 Radio AM dan 42 Radio Komunitas seperti pada tabel di baw ah ini.
LKPJ AM J Gubernur 185 2012-2017
Tabel 7.5. Dat a Lembaga Penyiaran di DIY
Jenis Lembaga
Kondisi s.d.
No Keterangan Penyiaran
Tahun 2016
1. TV Lokal 3 Sudah m elaksanakan siaran (m em iliki IPP) 2. TV Siaran Berjaringan
11 Sem ua t elah m em iliki IPP dan Sudah (SSJ)
m elaksanakan siaran.
3. TV Siaran Digit al 22 17 t elah m emiliki IPP Prinsip dan 1 Televisi Digit al sudah siaran uji coba siaran. 4. TV Kom unitas
5 Baru 1 t elevisi telah m em iliki IPP Tet ap dan sudah melaksanakan siaran.
5. Radio Siaran Sw ast a 38 Sudah m elaksanakan siaran (m em iliki IPP (FM )
Tet ap)
6. Radio Siaran AM 5 Sudah m elaksanakan siaran (belum m em iliki IPP)
7. Radio Kom unit as 42 33 klast erisasi, Sudah melaksanakan siaran (5 radio memiliki IPP Prinsip) Sumber: Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) DIY, 2017
Sesuai Perat uran M enteri Kominfo RI Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Rencana Induk (M ast er Plan), bahw a untuk w ilayah DIY hanya bisa didirikan maksimal 10 Lembaga Penyiaran Komunitas (LPK). Sesuai dat a dari Jaringan Radio Komunitas (JRKY) Yogyakarta bahw a jumlah radio komunitas yang tersebar di w ilayah DIY sebanyak 125 radio, sementara yang telah mengajukan permohonan izin penyelenggaraan penyiaran melalui KPID DIY sebanyak 42 radio, dari jumlah tersebut sesuai dengan tabel di at as.
Untuk menanggulangi semangat pemohon Lembaga Penyiaran Radio Komunitas terutama yang sudah mendapat kan rekomendasi kelayakan, maka Kemenkominfo RI bersama KPI Pusat dan KPID telah menyepakat i adanya sist em klast erisasi radio komunitas di wilayah DIY sebanyak 10 w ilayah klast er. Klast erisasi ini tujuannya untuk mengklasifikasi radio komunitas yang w ilayahnya berdekat an untuk melaksanakan t ime sharing at au pembagian w aktu siaran sesuai yang mereka sepakat i.
186 LKPJ AM J Gubernur 2012-2017 186 LKPJ AM J Gubernur 2012-2017
Tugas utama KPID DIY sesuai amanat UU No. 32 tahun 2002 adalah melakukan pengaw asan at au pemantauan terhadap isi siaran. Tujuan dari kegiat an ini untuk memantau isi siaran televisi dan siaran radio dalam rangka mengetahui sejauh mana lembaga penyiaran mematuhi perintah UU No. 32 tahun 2002 tentang penyiaran dan perat uran Komisi Penyiaran terkait Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS) dalam hal menyajikan isi siaran. Tugas untuk melaksanakan kegiat an pemantauan isi siaran televisi dan siaran radio tidaklah mudah, karena Anggota KPID DIY bukan petugas pemantauan, akan tetapi dilaksanakan tenaga pemantauan baik oleh PNS dan tenaga Non PNS.
Sesuai dat a perkembangan lembaga penyiaran televisi, radio yang ada di w ilayah DIY cukup banyak, maka diperlukan tenaga pemantauan minimal 2 kali jumlah lembaga penyiaran yang ada. KPID DIY mengambil keputusan untuk mengeluarkan teguran kepada lembaga penyiaran yang melanggar Undang-Undang Penyiaran No.32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran dan Perat uran KPI Nomor 1 Tentang Pedoman Perilaku Penyiaran dan Nomor 2 Tentang Standar Program Siaran.
Dari hasil pemantauan tahun 2016 yang telah didapat oleh tenaga pemantau dan dianalisis oleh tenaga ahli maka KPID DIY telah mengeluarkan sanksi sebanyak 64 surat teguran I dan II untuk 19 stasiun TV dan radio se-DIY. Dengan rincian meliputi 59 surat teguran untuk 15 TV dan 5 surat teguran pertama untuk 4 stasiun radio.
Tabel 7.6. Dat a Persentase Pelanggaran Lembaga Penyiaran
Jumlah Pelanggaran No
Jenis Pelanggaran
2015 2016 1 Iklan Layanan M asyarakat (ILM ) t idak ada/ berdurasi minim
13 14 7.7 2 M uat an porno/ erot is
6 10 66,7 3 Iklan Obat Alternatif tidak ada surat izin / Test imoni iklan obat
19 14 -26,3 alt ernat if 4 M enampilkan rokok/ alkohol
15 13 -13,3 5 Durasi iklan niaga berlebihan
5 7 40 6 Kekerasan verbal/ non verbal
4 6 50 7 Iklan Parpol
9 3 -66,7 Sumber: Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) DIY, 2017
LKPJ AM J Gubernur 187 2012-2017
Persentase negatif seperti pada tabel tersebut berarti bahw a tingkat kesadaran lembaga penyiaran terhadap hasil pemantauan isi siaran dan menunjukkan adanya itikad baik lembaga penyiaran dalam memat uhi perat uran. Sementara persentase positif menunjukkan bahw a kesadaran lembaga penyiaran untuk mentaati hasil pemantauan masih kurang.
KPID DIY telah menindaklanjuti pelanggaran yang dilakukan oleh Lembaga Penyiaran dengan mengeluarkan teguran kepada lembaga penyiaran yang melanggar UU No. 32 Tahun 2002 tent ang Penyiaran dan Perat uran KPI Pusat terkait Pedoman Perilaku Penyiaran dan Stndar Progran Siaran (SPS), seperti pada tabel di baw ah ini.
Tabel 7.7. Dat a Lembaga Penyiaran yang M enerima Teguran Tahun 2016
Jumlah Teguran No
Lembaga Penyiaran