Sasaran: Meningkatnya penganekaragaman konsumsi pangan ; kendala yang dihadapi Sasaran : Meningkatnya pengembangan pertanian perkotaan ; kendala yang dihadapi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012 - Terbatasnya ketersediaan data yang akurat, konsisten, dipercaya dan mudah diakses yang diperlukan untuk perencanaan pengembangan kemandirian dan ketahanan pangan. - Budaya dan kebiasaan makan yang tidak mendukung pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman. - Kendala yang ada memerlukan strategi yang dapat mendorong peningkatan kemampuan UMKM seperti kemampuan dalam menjalankan usaha yang masih rendah. Kemampuan dalam meningkatkan kualitas dan mutu,disain produk, kemampuan dalam menejemen usaha yang baik, bahan baku yang sulit didapat dan harus didapat dari daerah lain, sehingga menyulitkan untuk dapat bersaing dengan produk-produk daerah lain, Kemudahan dalam pengurusan izin-izin usaha, kemampuan dalam mengakses permodalan dan kemampuan dalam memasarkan produk. Sedangkan sisi lain untuk bidang perdagangan guna mendukung kelancaran penyaluran arus barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan pokok serta mendorong penentuan harga yang wajar.

i. Sasaran: Meningkatnya penganekaragaman konsumsi pangan ; kendala yang dihadapi

adalah: - Volume dan beban tugas yang cukup besar - Terbatasnya tenaga yang berkualitas tertentu - Kemampuan dan pemahaman administrasi petugas yang belum optimal. - Tidak adanya petugas fungsional sebagai pencari data mentah di lapangan. - Kurang mencukupinya ruangan gedung kantor terutama untuk ruang pertemuan - Masih banyaknya tumpang tindih Tupoksi dengan SKPD yang lain. - Ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga belum terpenuhi dengan baik. - Terbatasnya ketersediaan data yang akurat, konsisten, dipercaya dan mudah diakses yang diperlukan untuk perencanaan pengembangan kemandirian dan ketahanan pangan. - Budaya dan kebiasaan makan yang tidak mendukung pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman. - Volume dan beban tugas yang cukup besar - Terbatasnya tenaga yang berkualitas tertentu - Kemampuan dan pemahaman administrasi petugas yang belum optimal. - Tidak adanya petugas fungsional sebagai pencari data mentah di lapangan. - Kurang mencukupinya ruangan gedung kantor terutama untuk ruang pertemuan III-81 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012 - Masih banyaknya tumpang tindih Tupoksi dengan SKPD yang lain. - Ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga belum terpenuhi dengan baik. - Terbatasnya ketersediaan data yang akurat, konsisten, dipercaya dan mudah diakses yang diperlukan untuk perencanaan pengembangan kemandirian dan ketahanan pangan. - Budaya dan kebiasaan makan yang tidak mendukung pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman.

j. Sasaran : Meningkatnya pengembangan pertanian perkotaan ; kendala yang dihadapi

adalah: - Masalah administrasi penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran kegiatan dengan sumber anggaran Dana Alokasi Khusus DAK dan Bantuan Keuangan Propinsi Sumatera Utara yang mengalami keterlambatan setelah pengesahan APBD Kota Tebing Tinggi TA 2012 yakni pada bulan maret tahun 2012 dan juga keterlambatan diterimanya Petunjuk Teknis Juknis Pelaksanaan kegiatan sumber dana DAK, sehingga berpengaruh terhadap perencanaan dan pelaksanaan kegiatan; - Masalah pekerjaan yang bersifat teknis jasa konstruksi, dimana beberapa pekerjaan tersebut adalah jenis pekerjaan jasa konstruksi sedangkan Dinas Pertanian tidak memiliki tenaga pejabatstaf PNS yang berkualifikasi teknis konstruksi, sehingga didalam perencanaan dan pelaksanaan perlu melibatkan tenaga teknis dari instansi teknis lainnya yakni Dinas Pekerjaan Umum, yang secara psikologis dan tanggung jawab kedinasan tidak optimal terhadap jadwal perencanaan dan pelaksanaan kegiatan; - Masalah keterbatasan sumber daya aparatur yang memiliki kesadaran tanggungjawab akan tugas dan memenuhi administrasi proses pelaksanaan kegiatan dikaitkan dengan peraturan yang berlaku seperti Pejabat Pembuat Komitmen PPK dan Panitia Pengadaan BarangJasa yang harus memiliki sertifikat pengadaan barangjasa sangat terbatas jumlahnya, sehingga harus meminta bantuan tenaga dari instansi teknis lainnya; - Masalah sasaran kegiatan dan lokasi kegiatan yang melibatkan masyarakat yaitu kelompok tani dan petani, dimana lahan yang menjadi sasaranlokasi kegiatan milik petani dan kelompok tani tidak sepenuhnya memberikan III-82 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012 dukungan terhadap tujuan kegiatan tersebut, sehingga pada saat pelaksanaan mengalami konflik dengan masyarakat petani; - Masalah terjadinya alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan pemukiman, pergudangan dan peruntukan lainnya yang berakibat semakin menurunnya produksi dan produktivitas pertanian; - Masalah ketersediaan sarana dan prasarana produksi pertanianperkebunan yang belum maksimal dan juga pemeliharaan terhadap sarana dan parasarana tersebut yang masih terbatas dari sisi anggaran; - Masalah pengetahuan, kemampuan dan pemanfaatan teknologi pertanianperkebunan yang masih kurang sehingga belum dapat meningkatkan produksi dan produkstivitas hasil-hasil pertanianperkebunan; - Masalah kemampuan dan pengetahuan tenaga penyuluh pertanianperkebunan yang tidak ditingkatkan seiring dengan perkembangan informasi dan teknologi pertanianperkebunan sehingga fungsi penyuluhan dan pendampingan kepada petani belum berjalan optimal; - Masalah tidak berlanjutnya program monitoring dan evaluasi terhadap bantuan sarana dan prasarana pertanian berupa bibit, pupuk dan sarana produksi yang diberikan kepada petani sehingga tujuan dan sasaran penyerahan bantuan tersebut tidak terukur secara berkesinambungan; - Masalah berkembangnya penyakit ternak dan penyakit menular berbahaya zoonosis kepada manusia yang berakibat rendahnya produksi hasil peternakan dan kurangnya minat masyarakat untuk beternak; - Masalah belum tersosialisasinya tata ruang wilayah khususnya untuk kawasan peternakan yang sering berakibat terjadinya konflikpenolakan warga masyarakat akan keberadaan usaha-usaha peternakan; - Masalah belum optimalnya keberadaan Rumah Potong Hewan RPH sebagai suatu institusi resmi pemotongan hewan dengan konsep ASUH Asli, Sehat, Utuh dan Halal untuk menjamin kesehatan dan keamanan bahan pangan asal hewan serta sebagai sumber pendapatan asli daerah PAD; - Masalah belum optimalnya keberadaan Balai Benih Ikan BBI sebagai tempat pembibitan benih ikan yang unggul dan berkualitas serta terjangkau oleh masyarakat khususnya petani ikan di Kota Tebing Tinggi;

k. Sasaran : Meningkatnya daya saing produk daerah; kendala yang dihadapi adalah: