Warna dan Memori Warna .1 Definisi Warna

juga mampu menimbulkan perasaan cinta dan asmara. Warna kelabu pula, mampu menimbulkan perasaan sedih, murung, keseorangan dan ketakutan. Penelitian seperti diatas juga turut dilakukan oleh Strapparava Ozbal 2010 yaitu setiap peserta diminta memberi respon emosi terhadap paparan warna yang diberikan. Hasil penelitian ini juga menyimpulkan bahwa setiap warna mampu menimbulkan emosi yang tersendiri, yang berbeda dengan warna yang lainnya. Lee, Andrade Palmer 2009 dalam usaha melihat peran emosi terhadap pemilihan warna seseorang, peserta dibagikan kepada tiga kelompok, yaitu pada kelompok pertama peserta akan dipaparkan dengan video hitam dan putih yang bersifat natural. Seterusnya, peserta pada kelompok dua akan dipaparkan dengan video bersifat senang, dan perserta pada kelompok tiga akan dipaparkan dengan video yang bersifat sedih. Hasil penelitian mendapati, peserta yang berada didalam kondisi senang akan lebih terdorong untuk memilih warna senang, yaitu warna-warna yang lebih jenuh dan terang berbanding warna sedih yaitu warna- warna yang lebih gelap dan pucat. Keadaan yang sebaliknya juga berlaku apabila peserta berada dalam kondisi sedih. Peserta akan lebih terdorong untuk memilih warna sedih berbanding warna senang.

2.2.3 Warna dan Memori

Braun 2007 dalam eksperimennya, menguji hubungan warna, kesamaan dan gangguan terhadap memori jangka pendek, menjelaskan bahwa warna mampu meningkatkan pencapaian memori. Pada eksperimen ini dilakukan perbandingan dengan mengunakan power point persentasi yang berwarna atau tidak berwarna. Seterusnya, dilanjutkan dengan ujian matematika atau langsung meminta peserta mengisi lembar respon. Ujian matematika bertindak sebagai selingan, dalam usaha menghalang peserta dari mengingat kembali gambar yang telah dipaparkan sebelum diminta. Hasil dari eksperimen ini, jelas menunjukan, gambar yang berwarna lebih diingat oleh responden daripada yang yang tidak berwarna. Selain, Universitas Sumatera Utara hasil yang diperoleh adalah lebih baik, jika langsung meminta peserta, mengisi lembar respon dari melambatkan proses tersebut dengan ujian matematika. Isarida, Takeo Isrida 2010 dalam penelatiannya mencari, apakah terdapat perbedaan dari pencapaian memori, apabila warna latar diubah secara random. Hasil dari eksperimen ini menunjukkan, kemampuan memori akan meningkat jika warna latar yang digunakan adalah tetap. Jadi dapat disimpulkan bahwa, sekiranya fokus seseorang tidak diganggu, ia mampu menyumbang terhadap peningkatkan memori. Spence, Wong, Rusan Rastegar 2006 dalam penelitian melihat apakah warna mampu meningkatkan memori visual sesorang terhadap pemandangan alam. Pada penelitian ini, peserta dibagikan kepada empat kelompok penelitian, yaitu pertama, kelompok berwarna, kedua dan ketiga yaitu kelompok dengan kondisi campuran warna dan kondisi monokrom hitam dan putih, dan keempat adalah kelompok dengan kondisi monokrom hitam dan putih. Hasil dari penelitian ini mendapati, warna mampu meningkatkan kemampuan momori visual seseorang terhadap pemandangan alam. Hal ini karena, warna membantu dalam mewujudkan kontras yang besar antara item, sedangkan kondisi monokrom hitam dan putih hanya mambantu dalam membedakan objek. Selain dari itu, Smilek, Dixon, Cudahy Merikle 2002 juga telah melakukan penelitian, dalam usaha melihat hubungan warna dan memori. Pada penelitian ini, mereka telah menggunakan seorang subjek “C” yang mempunyai kemampuan synesthetic, yaitu melihat setiap huruf atau angka dengan warna yang tersendiri, beserta 7 peserta tanpa kebolehan synesthetic. Pada eksperimen ini, peserta dipaparkan sebanyak tiga kali paparan dengan lima puluh digit matrik yang ditukar-tukar pada setiap kali paparan. Selain itu, warna bagi angka-angka yang dipaparkan pada paparan pertama adalah hitam, kedua, sesuai dengan warna synesthetic “C” dan paparan ketiga, tidak sesuai dengan warna synesthetic “C”. Peserta diminta langsung, menulis kembali angka-angka yang telah diberikan setelah paparan. Universitas Sumatera Utara Hasil dari penelitian ini, menunjukkan memori yang dihasilkan oleh “C” pada paparan pertama dan kedua adalah sangat mengagumkan. Selain, jawaban yang diberikan oleh “C” setelah empat puluh delapan jam, masih sama seperti responsi pertama. Conway, Skitka, Hemmerich Kershaw 2008 menyatakan, terdapatnya hubungan antara arousal dan memori. Penelitian ini mengumpulkan kira-kira 678 orang, yang terselamat dari kejadian 11 september 2001. Selain, menilai konsistensi memori peserta pada tiga tahun yang berbeda, yaitu 2001,2002, dan 2003. Didapati konsistensi memori pada mereka yang mengalami anxietas disebabkan kejadian ini adalah tinggi. Jadi dapat kita simpulkan, bahwa sebenarnya warna tertentu mampu meningkatkan perhatian dan arousal dan seterusnya, meningkatkan pencapaian memori seseorang. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

3.2. Variabel dan Definisi Operasional

3.2.1 Variabel

Independent: Warna latar background colour Dependent : Bilangan objek yang mampu di ingat oleh peserta dengan tepat

3.2.2 Definisi Operasional

Warna Latar adalah warna yang mewarnai latar untuk sesuatu canvas dan memenuhi seluruh canvas tersebut. Warna Panas warm Colour terdiri dari warna kuning, orange, merah, coklat dan kuning kehijauan. Warna panas mempunyai kapabalitas dalam menarik perhatian. Selain, lebih menonjol dibandingkan warna lain. Warna Sejuk cool colour terdiri dari warna biru, hijau, merah muda, biru hijauan dan violet. Warna sejuk mempunyai kapabilitas dalam mewujudkan perasaan senang, tenang dan aman. Warna Latar • panas • Sejuk Meningkatkan FokusPerhatian Arousal Meningkat Memori Jangka Pendek Universitas Sumatera Utara