Berdasarkan definisi Identitas Nasional menurut beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Identitas Nasional merupakan salah satu bentuk dari
identitas sosial yang mencerminkan identifikasi, perasaan dan penilaian yang positif dari individu terhadap bangsa dan negaranya.
2. Identitas Nasional Sebagai Bentuk dari Identitas Sosial
Banyak peneliti yang berasusmsi bahwa identifikasi nasional sama dengan identifikasi kolektivitas identifikasi sosial yang lain Gibson, 2003.
Müller-Peters 1998 mendefinisikan Identitas Nasional sebagai bentuk khusus dari identitas kolektif atau sosial, dan dalam hal ini kelompok sosial
yang dimaksud adalah bangsa. Martin dan Nakayama 2010 kemudian mengemukakan konsep
dimana terdapat beberapa bentuk-bentuk utama dari identitas sosial dalam konteks komunikasi interkultural. Identitas Nasional merupakan salah satu
bentuk dari identitas sosial dalam konteks tersebut. Teori identitas sosial sendiri awalnya dipelopori oleh Henri Tajfel pada
tahun 1957 dalam upaya menjelaskan prasangka, diskriminasi, perubahan sosial dan konflik antar kelompok. Menurut Tajfel 1978, social identity
identitas sosial adalah bagian dari konsep diri seseorang yang berasal dari pengetahuan mereka tentang keanggotaan dalam suatu kelompok sosial
bersamaan dengan signifikansi nilai dan emosional dari keanggotaan tersebut. Social identity berkaitan dengan keterlibatan, rasa peduli dan juga rasa bangga
dari keanggotaan dalam suatu kelompok tertentu Tajfel Turner, 1979.
Universitas Sumatera Utara
Branscombe, Ellemers, Spears, dan Doosje 1999 mengemukakan tiga komponen dalam identitas sosial, yaitu cognitive component self
categorization, evaluative component group self esteem, dan emotional component affective component.
1 Cognitive component Self categorization
Kesadaran kognitif akan keanggotaannya dalam kelompok. Individu mengkategorisasikan dirinya dengan kelompok tertentu yang akan
menentukan kecenderungan mereka untuk berperilaku sesuai dengan keanggotaan kelompoknya. Komponen ini juga berhubungan dengan
self stereotyping yang menghasilkan identitas pada diri individu dan anggota kelompok lain yang satu kelompok dengannya. Self
stereotyping dapat memunculkan perilaku kelompok Hogg, 1988. 2
Evaluative component group self esteem Merupakan nilai positif atau negatif yang dimiliki oleh individu
terhadap keanggotaannya dalam kelompok. Evaluative component ini menekankan pada nilai-nilai yang dimiliki individu terhadap
keanggotaan kelompoknya. 3
Emotional component affective component Merupakan perasaan keterlibatan emosional terhadap kelompok.
Emotional component ini lebih menekankan pada seberapa besar perasaan emosional yang dimiliki individu terhadap kelompoknya
affective commitment. Komitmen afektif cenderung lebih kuat dalam kelompok yang dievaluasi secara positif karena kelompok lebih
Universitas Sumatera Utara
berkontribusi terhadap social identity yang positif. Hal ini menunjukkan bahwa identitas individu sebagai anggota kelompok
sangat penting dalam menunjukkan keterlibatan emosionalnya yang kuat terhadap kelompoknya walaupun kelompoknya diberikan
karakteristik negatif.
3. Fungsi Identitas Nasional