Fungsi Identitas Nasional Identitas Nasional 1. Definisi Identitas Nasional

berkontribusi terhadap social identity yang positif. Hal ini menunjukkan bahwa identitas individu sebagai anggota kelompok sangat penting dalam menunjukkan keterlibatan emosionalnya yang kuat terhadap kelompoknya walaupun kelompoknya diberikan karakteristik negatif.

3. Fungsi Identitas Nasional

Menurut Smith 1991 terdapat tiga fungsi dari Identitas Nasional, yaitu: 1 Identitas Nasional memberikan jawaban yang memuaskan terhadap rasa takut akan kehilangan identitas melalui identifikasi terhadap bangsa. 2 Identitas Nasional menawarkan pembaharuan pribadi dan martabat bagi individu dengan menjadi bagian dari keluarga besar suatu bangsa 3 Identitas Nasional memungkinkan adanya realisasi dari perasaan persaudaraan, terutama melalui simbol-simbol dan upacara. 4. Bentuk-bentuk Identitas Nasional: Nasionalisme Nationalism dan Patriotisme Membangun Constructive Patriotism Nasionalisme Nationalism dan Patriotisme Membangun Constructive Patriotism menggambarkan bentuk yang lebih spesifik dari Identitas Nasional Blank dan Schmidt, 2003. Nasionalisme Nationalism merupakan sebuah idealisasi bangsa, keyakinan terhadap superioritas bangsa sendiri, penilaian positif tehadap bangsa serta penolakan terhadap sikap dan Universitas Sumatera Utara emosi negatif dan ambivalen pada bangsa. Schmidt 2003 mengemukakan tiga indikator Sikap Nasionalisme Nationalism, yaitu : 1 Penilaian positif terhadap bangsa sendiri secara general generalized positive assessment of the nation. Penilaian positif ini mencakup hal- hal berupa penekanan sikap ambivalen terhadap bangsa, sebuah penerimaan penuh dari otoritas nasional, negara, dan politik. 2 Perasaan superioritas feelings of superiority. Indikator ini mencakup perasaan individu bahwa bangsa dan negaranya lebih superior daripada bangsa dan negara lain a feeling of national superiority. Selain itu, terdapat juga relevansi yang tinggi dari perbandingan sosial dengan kelompok yang tidak dianggap sebagai bagian dari bangsa, 3 Kecenderungan Idealisasi terkait dengan bangsa nation-related tendencies of idealization. Indikator ini mencakup konsep mengenai idealisasi bangsa idealization of the nation, idealisasi terhadap bangsa ini juga mencakup idealisasi terhadap sejarah bangsa sendiri. Sementara itu, Patriotisme Membangun Constructive Patriotism merupakan bentuk lain dari Identitas Nasional yang menolak konsep idealisasi bangsa. Orang-orang dengan Identitas Nasional Patriotisme Membangun Constructive Patriotism akan mencerminkan pandangan kritis dan konstruktif terhadap bangsanya, mereka akan memberikan dukungan terhadap sistem selama sistem tersebut sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan. Dalam sikap Patriotisme Membangun Constructive Patriotism juga terdapat penerimaan terhadap emosi negatif pada bangsa. Secara lebih rinci, Universitas Sumatera Utara Patriotisme Membangun Constructive Patriotism digambarkan memiliki indikator-indikator berikut ini Schmidt, 2003: 1 Aspek demokrasi dari Patriotisme Membangun democratic aspects of patriotism. Aspek demokrasi ini mencakup penolakan terhadap penerimaan penuh dari suatu otoritas nasional, penolakan terhadap budaya otoriter dan dukungan terhadap budaya demokrasi. Dukungan terhadap sistem berakhir segera setelah tujuan bangsa tidak lagi sesuai dengan keyakinan nilai-nilai humanis. 2 Kritik membangun terhadap negara constructive critic of one’s country. Individu dapat menganggap bahwa bangsa ini tidak ideal yang ditinjau dari hati nurani. Hati nurani di sini mengacu pada pembentukan opini bangsa yang independen dari elit dalam kelompok. Dalam Patriotisme Membangun Constructive Patriotism juga terdapat penerimaan emosi negatif terhadap bangsa sendiri. Dalam sikap Nasionalisme Nationalism terdapat penekanan afiliasi nasional kedalam konsep diri individu. Sementara itu, Patriotisme Membangun Constructive Patriotism tidak terlalu menekankan afiliasi nasional terhadap konsep diri individu. Sikap Nasionalisme Nationalism juga memiliki kecenderungan untuk menganggap kelompok sendiri lebih homogen dan mendefinisikan kelompoknya melalui garis keturunan, ras, atau afiliasi budaya, sedangkan dalam sikap Patriotisme Membangun Constructive Patriotism, terdapat penolakan terhadap pendefinisian kelompok sendiri berdasarkan kriteria objektif tersebut Schmidt, 2003. Universitas Sumatera Utara

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Identitas Nasional