are in Indonesian language.
PT SAMPOERNA AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 September 2012 dan 31 Desember 2011 dan Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS September 30, 2012 and December 31, 2011
and Nine Months Periods Ended September 30, 2012 and 2011
Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated
81
30. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN lanjutan
30. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS continued
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam
transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang
memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan
likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model
penentuan harga opsi yang sewajarnya.
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat
sebesar nilai wajar, atau sebaliknya, disajikan dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut
mendekati nilai wajarnya.
Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current
transaction between knowledgeable willing parties in an arms-length transaction, other than in a
forced or liquidation sale. Fair values are obtained from quoted market prices, discounted cash flow
models and option pricing models as appropriate. Financial
instruments presented
in the
consolidated statements of financial position are carried at the fair value, otherwise, they are
presented at carrying values as these are reasonable approximation of fair values.
Instrumen keuangan dengan jumlah tercatat yang mendekati nilai wajarnya
Financial instruments with carrying amounts that approximate their fair values
Nilai wajar untuk kas dan setara kas, piutang usaha - pihak ketiga, piutang lain-lain - pihak
berelasi dan pihak ketiga, utang bank jangka pendek, utang usaha - pihak ketiga, utang lain-
lain - pihak berelasi dan pihak ketiga dan biaya masih
harus dibayar
mendekati nilai
tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Jumlah tercatat dari aset tidak lancar lainnya
dan utang
bank dengan
suku bunga
mengambang mendekati nilai wajarnya karena selalu dinilai ulang secara berkala.
The fair value of cash and cash equivalents, trade receivables - third parties, other
receivables - related party and third parties, short-term bank loans, trade payables - third
parties, other payables - related parties and third
parties and
accrued expenses
approximate their carrying values due to their short-term nature. The carrying values of other
non-current assets and bank loans with floating interest rates approximate their fair
values as they are re-priced frequently.
Instrumen keuangan dengan nilai tercatat pada biaya perolehan
Financial instruments with carrying amounts at cost
Aset keuangan tidak lancar yang tidak memiliki kuotasi pasar yang dipublikasikan pada pasar
aktif dan nilai wajar tidak dapat diukur secara andal aset tidak lancar lainnya - simpanan
yang dapat dikembalikan dicatat pada biaya perolehan.
Non-current financial assets which do not have quoted prices in actual market and their fair
value could not be measured reliably other non-current assets - refundable deposits are
measured at cost.
31. TUJUAN DAN
KEBIJAKAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES
Aset keuangan utama Grup terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan
aset tidak lancar lainnya. Grup juga mempunyai liabilitas keuangan utama seperti utang dan
pinjaman yang dikenakan bunga dan utang usaha. The Groups principal financial assets comprise of
cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables and other non-current assets. The
Group has various other financial liabilities such as interest-bearing loans and borrowings and trade
payables.
are in Indonesian language.
PT SAMPOERNA AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 September 2012 dan 31 Desember 2011 dan Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS September 30, 2012 and December 31, 2011
and Nine Months Periods Ended September 30, 2012 and 2011
Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated
82
31. TUJUAN DAN
KEBIJAKAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN lanjutan 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES continued
Risiko utama instrumen keuangan Grup adalah risiko tingkat suku bunga, risiko mata uang asing,
risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko harga komoditas. Penelaahan manajemen dan kebijakan
yang disetujui untuk mengelola masing-masing risiko ini dijelaskan secara detail sebagai berikut:
The main risks arising from the Groups financial instruments are interest rate risk, foreign currency
risk, credit risk, liquidity risk and commodity price risk. The management reviews and approves
policies for managing each of these risks, which are described more detail as follows:
a. Risiko tingkat suku bunga a. Interest rate risk
Risiko tingkat suku bunga Grup terutama timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja
dan investasi. Pinjaman pada berbagai tingkat suku bunga variabel mengekspos Grup
kepada nilai wajar risiko tingkat suku bunga. Untuk meringankan risiko ini, ada kebijakan
dimana tingkat bunga dapat ditinjau kembali secara periodik.
The Groups interest rate risk mainly arises from loans for working capital and investment
purposes. Loans at variable rates expose the Group to fair value interest rate risk. To
mitigate this risk, there are policies in place that the interest rate will be reviewed periodically.
b. Risiko mata uang asing b. Foreign currency risk
Mata uang pelaporan Grup adalah Rupiah. Grup dapat menghadapi risiko nilai tukar mata
uang asing karena penjualan dan biaya beberapa pembelian dalam mata uang asing
terutama Dolar AS atau harga yang secara signifikan
dipengaruhi oleh
tolak ukur
perubahan harganya dalam mata uang asing seperti yang dikutip dari pasar internasional.
The Group‟s reporting currency is the Rupiah. The Group faces foreign exchange risk as its
sales and the costs of certain purchases are either denominated in foreign currency mainly
US Dollar or whose price is significantly influenced
by their
benchmark price
movements in foreign currencies as quoted in the international markets.
Grup memutuskan
untuk menggunakan
forward currency
contracts untuk
mengantisipasi risiko mata uang asing yang pembayarannya dilakukan sekitar satu 1
bulan setelah Grup menandatangani komitmen penjualan. Forward currency contracts harus
mempunyai mata uang yang sama dengan hedged item.
The Group requires to use forward currency contracts to eliminate the currency exposures
for which payment is anticipated approximately one 1 month after the Group has entered into
a commitment for a sale. The forward currency contracts must be in the same currency as the
hedged item.
c. Risiko kredit c. Credit risk
Risiko kredit yang dihadapi oleh Grup berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan.
Untuk meringankan risiko ini, ada kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya
dibuat kepada
pelanggan yang
dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah
kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Grup dimana semua pelanggan yang akan
melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Untuk
penjualan
ekspor, Grup
mensyaratkan pembayaran pada saat penyerahan dokumen
penjualan. Untuk penjualan domestik, Grup mensyaratkan sebagian besar penerimaan
kas di muka dan sisanya ditagihkan pada saat penyerahan dokumen penjualan.
The Group is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers. To mitigate
this risk, there are policies in place to ensure that sales of products are made only to
creditworthy customers with proven track record or good credit history. It is the Groups
policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit verification
procedures. For export sales, the Group requires cash against the presentation of
documents of title. For sales to local customers, the Group requires most part of
cash received in advance and the remaining was invoiced upon presentation of documents.
are in Indonesian language.
PT SAMPOERNA AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 September 2012 dan 31 Desember 2011 dan Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS September 30, 2012 and December 31, 2011
and Nine Months Periods Ended September 30, 2012 and 2011
Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated
83
31. TUJUAN DAN