15. Cuci tangan pakai sabun butuh biaya
Ya
Tidak
53,6 46,4
Jumlah 100,0
16. Cuci tangan pakai sabun harus memakai sabun khusus
Ya
Tidak
97,6 2,4
Jumlah 100,0
17. Cara cuci tangan yang benar
Pakai sabun dan air mengalir
Pakai air saja
81,0 19,0
Jumlah 100,0
Berdasarkan perhitungan jumlah skor pada variabel cuci tangan pakai sabun, maka dapat dikategorikan baik, sedang dan buruk. Hasil penelitian dapat dilihat
dalam tabel 4.9.
Tabel 4.9. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Cuci Tangan Pakai Sabun di Desa Pardede Onan Kecamatan Balige Tahun 2011
Kategori Cuci Tangan Pakai Sabun
Jumlah
1. Baik 2. Sedang
3. Buruk 28
26 30
33,3 31,0
35,7
Jumlah 84 100,0
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa cuci tangan di desa Pardede Onan lebih banyak kriteria buruk sebesar 30 keluarga 35,7.
4.7. Penyakit Diare Tabel 4.10. Distribusi Berdasarkan Penyakit Diare di Desa Pardede Onan
Kecamatan Balige Tahun 2011 Penyakit Diare
Jumlah
Universitas Sumatera Utara
1. Ya 2. Tidak
33 51
39,3 60,7
Jumlah 84 100,0
Umur penderita 1. 1 tahun
2. 1-5 tahun 3. 5 tahun
6 18
9 7,1
54,5 27,3
Jumlah 33 100,0
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang menderita diare yaitu 33 orang 39,3 dan yang tidak menderita diare yaitu 51 orang
60,7, umur penderita diare yang lebih banyak adalah pada umur 1-5 tahun yaitu 18 orang 54,5 dan umur yang paling sedikit adalah 1 tahun yaitu 9 orang
27,3.
4.8. Hubungan Karakteristik Responden dengan Kejadian Diare di Desa Pardede Onan Kecamatan Balige Tahun 2011
Tabel 4.11. Hubungan Karakteristik Responden dengan Kejadian Diare di Desa Pardede Onan Kecamatan Balige Tahun 2011
Penyakit Diare
Y a
T id
a k
Variabel
Universitas Sumatera Utara
Pendidikan
SLTP
SLTA
Sarjana ,
1 3
Pekerjaan
PNS
Wiraswasta
Petani
IRT ,
6 5
Pendapatan
Rp 965.000
Rp 965.000-Rp 1.500.000
Rp 1.500.000 ,
7
signifikan pada α 0,05
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan variabel umur dapat diketahui bahwa anggota keluarga yang menderita diare lebih banyak pada kelompok umur ibu 21-30 tahun yaitu 17 orang
20,2 dibandingkan kelompok umur ibu yang lain sedangkan anggota keluarga yang tidak menderita diare lebih banyak pada kelompok umur ibu 31-40 tahun yaitu
28 orang 33,3 dibandingkan kelompok umur yang lain. Hasil uji statistik diperoleh p 0,05 yaitu p = 0,022 artinya ada hubungan
yang bermakna antara umur ibu dengan kejadian diare. Berdasarkan variabel pendidikan dapat diketahui bahwa anggota keluarga
yang menderita diare lebih banyak pada ibu dengan pendidikan SLTA yaitu 28 orang 33,3 dibandingkan pendidikan ibu yang lain sedangkan anggota keluarga yang
tidak menderita diare lebih banyak pada ibu dengan pendidikan SLTA yaitu 36 orang 38,9 dibandingkan pendidikan ibu yang lain.
Hasil uji statistik diperoleh p 0,05 yaitu p = 0,013 artinya ada hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu dengan kejadian diare.
Berdasarkan variabel pekerjaan dapat diketahui bahwa anggota keluarga yang menderita diare lebih banyak pada ibu dengan pekerjaan wiraswasta yaitu 19 orang
16,9 dibandingkan pekerjaan ibu yang lain sedangkan anggota keluarga yang tidak menderita diare lebih banyak pada ibu dengan pekerjaaan wiraswasta yaitu 24
orang 26,1 dibandingkan pekerjaan ibu yang lain.
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji statistik diperoleh p 0,05 yaitu p = 0,065 artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan ibu dengan kejadian diare.
Berdasarkan variabel pendapatan dapat diketahui bahwa anggota keluarga yang menderita diare lebih banyak pada pendapatan Rp 965.00 yaitu 21 orang
25,0 dibandingkan pendapatan yang lain sedangkan anggota keluarga yang tidak menderita diare lebih banyak pada pendapatan Rp 965.000 – Rp 1.500.000 yaitu 24
orang 20,0 dibandingkan pendapatan yang lain. Hasil uji statistik diperoleh p 0,05 yaitu p = 0,007 artinya ada hubungan
yang bermakna antara pendapatan dengan kejadian diare.
4.9. Hubungan PHBS dengan Kejadian Diare di Desa Pardede Onan Kecamatan Balige Tahun 2011