Hubungan Menggunakan Air Minum dengan Kejadian Diare di Desa Pardede Onan Kecamatan Balige

Menurut Soemirat 2007, salah satu peran air dalam penyebaran penyakit menular adalah air sebagai penyebar mikroba patogen atau disebut dengan water borne diseases. Penyakit-penyakit ini hanya dapat menyebar apabila mikroba- mikroba penyebabnya ada pada air yang digunakan masyarakat dan salah satunya adalah penyakit diare. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Edi 2002 di Puskesmas Sinokidul menyatakan bahwa ada hubungan secara signifikan menggunakan sarana air bersih dengan kejadian diare. Demikian juga dengan penelitian Nilton, dkk 2008 yang menyatakan kejadian diare lebih tinggi terjadi pada kelompok yang tidak menggunakan tidak memanfaatkan sarana air bersih.

5.5. Hubungan Menggunakan Air Minum dengan Kejadian Diare di Desa Pardede Onan Kecamatan Balige

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria menggunakan air minum lebih banyak baik yaitu 56 KK 66,7 . Hal ini terlihat dari sumber air minum lebih banyak bersumber dari air PDAM, jika air bersumber dari sumur, di mana sumur mempunyai cincin dan lantainya kedap air , kualitas fisik air tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna, ibu memasak air sampai mendidih sebelum diminum. Hasil penelitian dengan menggunakan uji chi square diketahui variabel menggunakan air minum secara signifikan mempunyai hubungan dengan kejadian diare di Desa Pardede Onan dengan nilai p = 0,018 p 0,05. Universitas Sumatera Utara Menggunakan air minum adalah air yang kita pergunakan sehari-hari untuk minum haruslah air bersih, agar tidak terkena atau terhindar dari penyakit Depkes, 2007. Menggunakan air minum mempunyai hubungan dengan kejadian diare hal ini disebabkan karena air yang digunakan masyarakat untuk kehidupan sehari-hari telah memenuhi persyaratan fisik, sehingga diharapkan resiko terjadinya pencemaran oleh bakteri sangatlah rendah. Namun dari anggota keluarga yang menderita diare, penggunaan air bersih lebih banyak termasuk kriteria baik yaitu 17 KK 20,2. Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan air bersih tercemar bakteri pathogen karena masih terdapat 16 sumur 61,5 yang jaraknya 10 meter dari sumber pencemar yaitu di sekitar sumur terdapat sampah berserakan dan dekat dengan tempat akhir pembuangan sampah, dan masih terdapat 26 ibu 31 yang membersihkan tempat penyimpanan air minum sekali seminggu sehingga memungkinkan terjadinya pengendapan lumpur dan terakumulasinya bakteri penyebab diare. Menurut Soemirat 2007, salah satu peran air dalam penyebaran penyakit menular adalah air sebagai penyebar mikroba patogen atau disebut dengan water borne diseases. Penyakit-penyakit ini hanya dapat menyebar apabila mikroba- mikroba penyebabnya ada pada air yang digunakan masyarakat dan salah satunya adalah penyakit diare. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Wijayanti 2009 di daerah sekitar TPA sampah Bantar Gebang menyatakan bahwa ada hubungan secara bermakna sumber air minum dengan kejadian diare. Demikian juga dengan penelitian Budiyono dan Wuryanto 2007 yang menyatakan bahwa ada hubungan Universitas Sumatera Utara yang bermakna antara sumber air minum yang digunakan sehari-hari dengan kejadian diare di Kelurahan Bandarharjo dengan nilai p=0,032 p0,05.

5.6. Hubungan Menggunakan Jamban dengan Kejadian Diare di Desa Pardede Onan Kecamatan Balige

Dokumen yang terkait

Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan Kejadian Penyakit Skabies pada Santri Perempuan di Pesantren Syamsudhuha Cot Murong Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh utara

21 158 71

Hubungan Pengetahuan dan Sikap siswa Sekolah Dasar (SD) tentang Sanitasi Dasar dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota Medan Tahun 2011

13 117 114

Hubungan Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga Dengan Perilaku Hidup Bersih Sehat Pada Keluarga Di Desa Simalingkar Kecamatan Pancurbatu

3 49 85

Hubungan Pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

7 84 63

HUBUNGAN PERILAKU IBU TERHADAP HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH Hubungan Perilaku Ibu Terhadap Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Boloh Kecamatan Toroh Kabu

0 1 18

HUBUNGAN PERILAKU IBU TERHADAP HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA Hubungan Perilaku Ibu Terhadap Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Boloh Kecamatan Toro

0 1 12

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DUSUN GROBOGAN DESA MUSUK WILAYAH PUSKESMAS SAMBIREJO KABUPATEN SRAGEN.

0 0 16

Hubungan Pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

0 0 11

Hubungan Pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

0 0 2

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA IBU DENGAN KEJADIAN DIARE BALITA UMUR 2-5 TAHUN DI DUSUN SEMBUNGAN BANGUNJIWO KASIHAN BANTUL TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Ibu dengan Kejadian Diare

0 0 13