2.1.1. Tujuan PHBS 1. Tujuan Umum
Meningkatnya rumah tangga sehat di desa kabupatenkota di seluruh Indonesia.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota rumah tangga untuk melaksanakan PHBS.
b. Berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat.
2.1.2. Manfaat PHBS
1. Manfaat PHBS bagi rumah tangga: a. Setiap rumah tangga meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit.
b. Anak tumbuh sehat dan cerdas. c. Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat dengan meningkatnya
kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya
pendidikan, pemenuhan gizi keluarga dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga.
2. Manfaat PHBS bagi masyarakat: a. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan yang sehat.
b. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan.
c. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
Universitas Sumatera Utara
d. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat UKBM seperti posyandu, jaminan pemeliharaan
kesehatan, tabungan bersalin tabulin, arisan jamban, kelompok pemakai air, ambulans desa dan lain-lain.
2.1.3. Sasaran PHBS
Sasaran PHBS di Rumah Tangga adalah seluruh anggota keluarga yaitu: 1.
Pasangan Usia Subur 2.
Ibu Hamil dan Ibu Menyusui 3.
Anak dan Remaja 4.
Usia Lanjut 5.
Pengasuh Anak
2.1.4. Indikator dan Definisi Operasional PHBS
Pembinaan PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mewujudkan Rumah Tangga Sehat. Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang memenuhi 7 indikator
PHBS dan 3 indikator Gaya Hidup Sehat sebagai berikut: 7
Indikator PHBS di Rumah Tangga: 1.
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan Adalah pertolongan persalinan dalam rumah tangga yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya. 2.
Bayi diberi ASI eksklusif Adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai
usia 6 bulan.
Universitas Sumatera Utara
3. Penimbangan bayi dan balita
Penimbangan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan balita setiap bulan dan mengetahui apakah balita berada pada kondisi gizi
kurang atau gizi buruk. 4.
Mencuci tangan dengan air dan sabun a. Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri
penyebab penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh yang
bisa menimbulkan penyakit. b. Sabun dapat mengikat lemak, kotoran dan membunuh kuman. Tanpa
sabun, kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan. 5.
Menggunakan air bersih Air yang kita pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi,
berkumur,membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian, dan sebagainya haruslah bersih, agar kita tidak terkena
penyakit atau terhindar dari penyakit. 6.
Menggunakan jamban sehat Setiap rumah tangga harus memiliki dan menggunakan jamban leher
angsa dan tangki septic atau lubang penampungan kotoran sebagai penampung akhir.
7. Rumah bebas jentik
Adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan jentik berkala tidak terdapat jentik nyamuk.
Universitas Sumatera Utara
3 Indikator Gaya Hidup Sehat:
1. Makan buah dan sayur setiap hari
Adalah anggota keluarga umur 10 tahun ke atas yang mengkomsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari.
2. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Adalah anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas melakukan aktivitas fisik 30 menit setiap hari.
3. Tidak merokok dalam rumah
Anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas tidak boleh merokok di dalam rumah ketika berada bersama dengan anggota keluarga yang
lainnya. Dari ketujuh indikator PHBS di atas yang berhubungan dengan kejadian diare
adalah: Menggunakan air bersih, dan Menggunakan jamban sehat, dan Cuci tangan dengan air dan sabun.
2.2. Penyediaan Air Bersih 2.2.1. Air Dalam Kehidupan