b. Interest, yaitu suatu keinginan yang kuat atau ketertarikan terhadap
produk oriflame setelah mengikuti kegiatan beauty demo. c.
Hasrat, yaitu suatu keinginan yang amat sangat atau dorongan dalam diri responden untuk menggunakan produk oriflame.
d. Keputusan, yaitu suatu keputusan yang telah diambil untuk
menggunakan produk oriflame.
3. Variabel Antara karakteristik responden terdiri dari: a.
Usia, yaitu tingkatan umur karyawan contact center infomedia yang dijadikan sampel.
b. Tingkat pendidikan,yaitu tingkat pendidikan responden yang dijadikan
sampel c.
Tahukenalnya produk Oriflame
1.10 Hipotesa
Universitas Sumatera Utara
Hipotesis adalah pernyataan tentatip yang berhubungan dengan permasalahan sehingga berguna dalam mencapaimendapatkan alat
pemecahannya. Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang masih harus di uji
kebenarannya secara empiric. Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pertanyaan penelitian yang kebenarannya akan di uji berdasarkan data yang
dikumpulkan. Adapun hipotesa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ho: Tidak terdapat hubungan antara kegiatan beauty consultan dan
minat pakai calon konsumen. Ha:
Terdapat hubungan antara kegiatan beauty consultan dan minat pakai calon konsumen di Contact Center Infomedia Nusantara
BAB II
Universitas Sumatera Utara
URAIAN TEORITIS
2.1 Komunikasi dan Komunikasi Antar Pribadi 2.1.1 Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris “communication” berasal dari bahasa Latin “communis” yang berarti “sama”, communico, communicatio,
atau communicare yang berarti”membuat sama”to make commom. Istilah pertama communis adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata
komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan
dianut secara sama Mulyana, 2005:4. Sama disini maksudnya adalah sama makna mengenai suatu hal.
Jadi, komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. Intinya, jika
seseorang mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan orang lain kepadanya, maka komunikasi berlangsung.
Menurut Benard Berelson dan Gary A. Stainer, komunikasi adalah kegiatan pencapaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya
dengan menggunakan lambang-lambang atau kata-kata, gambar, bilangan, grafik dan lain-lain Ruslan, 2002:17.
Menurut Carl I. Hovlan, mengemukakan bahwa komunikasi itu adalah suatu proses dimana seseorang memindahkan perangsang yang biasanya berupa
lambang kata-kata untuk merubah tingkah laku orang Soenarjo, 1995:143. Komunikasi juga dapat diartikan sebagai proses penyampaian suatu pesan oleh
Universitas Sumatera Utara
seseorang kepada orang lain untuk memberitahukan cara atau untuk merubah sikap, pendapat atau perilaku baik secara langsung maupun tidak langsung.
Harold Laswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society dalam Effendy 2004:5, mengatakan bahwa cara yang
baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Whivh Channel To Whom With What Effect?
Paradigma Lasswel diatas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsure sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan, yakni:
a. Who komunikator, pihak yang menyampaikan pesan
b. Says what pesan, pernyataan yang didukung oleh lambing-lambang
c. In which channel media, sarana atau saluran yang mendukung
penyampaian pesan d.
To whom komunikan, pihak yang menerima pesan e.
With what effect efek yang ditimbulkan, dampakyang timbul sebagai pengaruh dari pesan.
Berdasarkan paradigma ini dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media
yang menimbulkan efek tertentu.
2.1.2 Ruang Lingkup Komunikasi
Universitas Sumatera Utara
Lingkup ilmu komunikasi ditinjau dari komponennya, bentuknya, sifatnya, metodenya, teknisnya, modelnya, bidangnya dan sistemnya Efendy, 1990:6-9:
1. Komponen Komunikasi
a. Komunikator communicator
b. Pesan message
c. Media media
d. Komunikan communican
e. Efek effect
2. Proses Komunikasi
a. Proses secara primer
b. Proses secara sekunder
3. Bentuk Komunikasi
a. Komunikasi Personal Personal Communication: 1.
Komunikasi Intrapersonal Intrapersonal communication 2.
Komunikasi Interpersonal Interpersonal communication b.
Komunikasi Kelompok Group Communication: 1.
Komunikasi kelompok kecil Small group coomunication,yaitu: a.
Ceramah lecture b.
Diskusi panel panel discussion c.
Simposium symposium d.
Forum e.
Seminar
Universitas Sumatera Utara
f. Curah saran brainstorming
2. Komunikasi kelompok besar Large group communication
c. Komunikasi massa Mass communication yaitu, pers, radio,
televisi, film, dan lain-lain. d. Komunikasi Medio Medio communication yaitu: surat, telepon,
pamflet, poster, spanduk 4.
Sifat Komunikasi a.
Tatap muka face to face b.
Bermedia mediated c.
Verbal verbal 1. Lisan oral
2. Tulisancetak writtenprinted
d. Nonverbal non verbal 1. Kialisyarat badaniah gestural
2. Bergambar pictorial 5. Metode Komunikasi
a. Jurnalistik journalism 1.
Jurnalistik cetak printed journalism 2.
Jurnalistik elektronik electronic journalism -
Jurnalistik radio radio journalism -
Jurnalistik televisi televise journalism b. Hubungan masyarakat public relation
c. Periklanan advertising d.
Pameran exhibition
Universitas Sumatera Utara
e. Publisitas publicy
f. Propaganda
g. Perang urat saraf psychological warfare
h. Penerangan
2. Teknik Komunikasi
a. Komunikasi informatif Informative communication
b. Komunikasi persuasive Persuasive communication
c. Instruktifkoersif komunikasi Instructivecoersive
communication d. Hubungan manusiawi Human relation
3. Tujuan Komunikasi
a. Perubahan sikap attitude change b. Perubahan pendapat opinion change
c. Perubahan perilaku behaviour change d. Perubahana social social change
4. Fungsi Komunikasi
a. Menyampaikan informasi to inform
b. Mendidik to educate
c. Menghibur to entertain
d. Mempengaruhi to influence
5. Model Komunikasi
Universitas Sumatera Utara
a. Komunikasi satu tahap One step flow communication
b. Komunikasi dua tahap Two step communication c.
Komunikasi multi tahap Multi step communication 6.
Bidang Komunikasi a.
Sosial komunikasi Social communication b.
Komunikasi organisasional Organizational communication c. Komunikasi perusahaan Business communication
d. Komunikasi politik Political communication c.
Komunikasi International International communication d.
Komunikasi antar budaya Intercultural communication e.
Komunikasi pembangunan Development communication f.
Komunikasi lingkungan Environmental communication g.
Komunikasi tradisional Traditional communication
2.1.3 Unsur-unsur Komunikasi
Unsur-unsur komunikasi terdiri dari Cangara, 1998:23-26: 1.
Sumber. Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Sumber sering disebut
pengirim, komunikator atau dalam bahasa Inggris disebut source,sender atau decoder.
2. Pesan adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima.
Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan,
Universitas Sumatera Utara
informasi, nasihat, atau propaganda. Dalam bahasa Inggrisnya pesan diterjemahkan dengan kata message, content, information.
3. Media adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari
sumber kepada penerima . 4.
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih.
Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa Inggris disebut
audience atau receiver. 5.
Efek atau pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah
menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang.
6. Umpan balik feedback, adalah informasi yang dikirimkan kembali
kepada sumbernya, oleh karena itu memiliki arti yang penting yang akan menentukan kontinuitas serta keberhasilan komunikasi tersebut.
Tanggapan juga bisa berasal dari unsur lain seperti pesan dan media.
2.1.4 Komunikasi Antar Pribadi
Kehidupan manusia ditandai dengan pergaulan di antara manusia dalam keluarga, lingkungan masyarakat, sekolah, tempat kerja,organisasi sosial dan
sebagainya. Semuanya ditunjukkan tidak saja pada derajat suatu pergaulan, frekuensi bertemu, jenis relasi, mutu dari interaksi-interaksi diantara mereka tetapi
Universitas Sumatera Utara
juga terletak pada seberapa jauh keterlibatan diantara mereka satu dengan lainnya, saling mempengaruhi.
Orang menamakan peristiwa seperti yang dilukiskan di atas sebagai suatu peristiwa komunikasi. Menurut Schramm 1974 diantara manusia yang bergaul,
merekasaling berbagi informasi, gagasan dan sikap. Demikian pula menurut Merril dan Lowenstein 1971 terjadi penyesuaian pikiran, penciptaan perangkat
symbol bersama dalam pikiran peserta. Dan menurut Theodorson 1969 komunikasi adalah pengalihan informasi dari satu orang atau kelompok kepada
yang lain, terutama dengan menggunakan symbol. Proses pengaruh mempengaruhi ini merupakan suatu proses bersifat
psikologis dan karenanya juga merupakan permulaan dari ikatan psikologis antara manusia yang memiliki satu pribadi dan memberikan peluang bakal terbentuknya
suatu kebersamaan dalam kelompok yang tidak lain merupakan tanda adanya proses sosial. Komunikasi antar pribadi sebenarnya merupakan satu proses sosial
dimana orang-orang yang terlibat didalamnya saling mempengaruhi. Sebagaiman diungkapkan oleh De Vito 1976 bahwa komunikasi antar pribadi merupakan
pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain, atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang langsung.
Effendy 1986 mengemukakan bahwa pada hakikatnya komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara komunikator dengan seorang komunikan.
Komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam hal upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis, berupa
percakapan. Arus balik bersifat langsung. Komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga, pada saat komunikasi dilancarkan komunikator
Universitas Sumatera Utara
mengetahui dengan pasti apakah komunikasinya itu positif atau negatif, berhasil atau tidak.
Dari berbagai sumber di atas dapat dirumuskan bahwa komunikasi antar pribadi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Spontan dan terjadi sambil lalu
2. Tidak mempunyai tujuan terlebih dahulu
3. Terjadi secara kebetulan diantara para peserta yang belum diketahui
identitasnya terlebih dahulu. 4.
Berakibat sesuatu yang disengaja maupun yang tidak disengaja 5.
Kerap kali berbalas-balasan 6.
Mempersyaratkan hubungan paling sedikit dua orang, serta hubungan harus bebas, bervariasi dan adanya pengaruh.
7. Harus membuahkan hasil
8. Menggunakan berbagai lambing bermakna.
2.2 Public Relations dan External Public Relations 2.2.1 Public Relations
Public Relations untuk pertama kali dilahirkan di Amerika sebagai akibat daripada suatu masyarakat dimana berpikir, berbicara, berserikatberkumpul dan
berusaha dijamin sepenuhnya. Public Relations hanya bisa berfungsi dengan wajar dalam suatu negara demokrasi dan tidak di dalamnya suatu negara
authorither atau dictator Palapah dan Syamsudin, 1970 :16 . Definisi lain mengenai pengertian Public Relations, antara lain dari
Edward L.Bernays dalam Rachmadi 1994: 19, mengatakan Public Relations has
Universitas Sumatera Utara
three meanings: 1. information given to the public, 2.persuation direct to the public to modify attitudes and actions of an institution, 3. efforts to integrate
attitudes and actions of an institution. Publik Relations mempunyai tiga arti, yaitu: 1. penerangan kepada masyarakat, 2. persuasi untuk merubah sikap dan
tingkah laku masyarakat, 3. usaha untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan dengan sikap perbuatan masyarakat dan sebaliknya”.
Definisi lain dikemukakan oleh W. Emerson Reck, Public Relations Directions, Colgate University Abdurrahman, 1984 : 25 berbunyi “ Public
Relation is the continued process of keying policies, services and action to the best interest of those individual and groups whose confidence and goodwill on
individual or institution covest, and secondy, it is the interpretationof these policies, services and action to assure complete understanding and appreciation.
Public relations adalah kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan, penentuan pelayanan-pelayanan dan sikap yang di sesuaikan dengan kepentingan
orang-orang atau golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan atau goodwill dari mereka. Kedua, pelaksanaan kebijaksanaan, pelayanan dan
sikap adalah untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang sebaik- baiknya.
Menurut Byron Christian dalam Bonar, 1983 : 12 pengertian Public Relations adalah “suatu usaha yang sadar untuk mempengaruhi orang terutama
melalui komunikasi guna ber pikir baik terhadap suatu organisasi, menghargainya, mendukungnya dan ikut simpati bersamanya, jika mendapat tantangan dan
kesukaran”.
Universitas Sumatera Utara
Dari definisi yang telah dijelaskan, terlihat bahwa hakikatnya kegiatan Public Relations adalah suatu kegiatan komunikasi yang bersifat timbal balik
antar publik-publik atau pihak-pihak yang mempunyai kepentingan dengan pihak perusahaan atau instansi. “Kegiatan Public Relations dilakukan untuk
menanamkan dan memperoleh good image, goodwill, mutual understanding, mutual confidence, mutual appreciation and tolerance Effendy, 1992 : 3”.
Bila ditinjau lebih jauh kegiatan Public Relations secara garis besra dibedakan atas 2 bagian yaitu :
1. Internal Public Relations
2. External Public Relations
“Public internal adalah orang-orang yang berbeda atau tercakup oleh organisasi, seluruh pegawai mulai dari staff karyawan bawahan dalam
perusahaan termasuk antara lain pemegang saham, sedang public external adalh orang-orang yang berada diluar organisasi yang ada hubungannya dan diharapkan
ada hubungan Effendy, 1989 : 110”. Yang termasuk dalam internal public relations antara lain :
1. Hubungan dengan karyawan Employes relations.
2. Hubungan dengan pemegang saham Stockholder Public Relations
Sedangkan yang termasuk dalam external Public Relations antara lain: 1.
Hubungan dengan langganan Customer Relations 2.
Hubungan dengan pensuplai Suplier Relations 3.
Hubungan dengan konsumen Consumer Relation 4.
Hubungan dengan distributor Distributor Relation 5.
Hubungan dengan masyarakat sekitar Community Relations
Universitas Sumatera Utara
6. Hubungan dengan Dealer Dealer Relations
7. Hubungan dengan pemerintah Goverment Relations
Hubungan yang terjadi dengan public tersebut sangatlah besar pengaruhnya terhadap perkembangan perusahaan, bahkan lebih jauh lagi dapat
menentukan berhasil tidaknya pencapaian tujuan perusahaan.
2.2.2. External Public Relations
Menurut Effendy 1989 : 10 “…publik external adalah orang-orang yang berada di luar organisasi yang ada hubungannya dan diharapkan ada hubungan”.
Adapun publik external yang menjadi sasaran kegiatan external publik relations adalah orang-orang yang menjadi pelanggan, pensuplai, pengkonsumsi,
distributor, masyarakat, dealer juga pemerintah, yang kesemuanya ada di sekitar lingkungan perusahaan dan berhubungan langsung serta berkepentingan dengan
perusahaan. Dengan publik di luar perusahaan inilah harus tetap dijalin hubungan dan
komunikasi, agar apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat dicapai dan apa yang diinginkan dan dikeluhkan oleh pelanggan dapat diketahui oleh perusahaan.
Tugas penting dari external publik relations ini adalah mengadakan komunikasi dua arah yang bersifat informatif dan persuasif kepada publik luar,
secara jujur berdasarkan fakta dan harus diteliti. Sebab publik mempunyai hak untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya tentang sesuatu yang menyangkut
kepentingannya. Perhatian yang besar terhadap pandangan publik, bertindak sesuai dengan kepentingan mereka akan membangkitkan simpati dan kepercayaan
Universitas Sumatera Utara
publik terhadap badanorganisasi itu. Hal ini sangat perlu dilakukan mengingat ada beberapa keharusan yang harus dilakukan oleh perusahaan itu sendiri yaitu :
a. Memperluas langganan
b. Memperkenalkan produksi
c. Mencari modal dan hubungan
d. Memperbaiki hubungan dengan serikat-serikat, mempertahankan
karyawan-karyawan yang cakap, efektif dan produktif dalam kerjanya.
e. Memecahkan persoalan-persoalan dan kesulitan yang sedang
dihadapi dalam kerjanya Abdurrahman, 1984 : 38.” Tercapainya kesemua usaha ini tergantung pada keberhasilan petugas
dalam melakukan interaksi dengan publiknya. Jika seorang petugas bisa tampil ramah, sopan, hormat dan mampu menaruh penghargaan kepada mereka, tentu
akan dapat menambah loyalitaskesetiaan mereka terhadap produk yang mereka gunakan.
Sebab menurut Lew Hahn, seorang pengusaha terkenal di Amerika Serikat mengatakan : “Sukses yang besar yang diperoleh suatu perusahaan ialah
mendapatkan pelanggan, bukan penjualannya itu sendiri”. Setiap barang dapat saja dijual untuk satu kali kepada orang pembeli, akan tetapi sebuah perusahaan
dikatakan sukses kalau bisa meningkatkan jumlah pelanggannya yang membeli berulang kali Effendy : 1989 ; 150
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Hubungan dengan konsumen sebagai salah satu bentuk External Public Relations
Seperti telah dikemukakan terlebih dahulu, bahwa salah satu tujuan keluar Public Relations external relations adalah orang-orang atau instansi-instansi
diluar organisasiperusahaan, demi tercapainya opini public yan menguntungkan organisasiperusahaan tersebut. Komunikasihubungan tersebut dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut : 1.
Melalui kontak pribadi personal contact 2.
Melalui media massa seperti : a.
press release b.
hubungan dengan pers c.
hubungan dengan masyarakat d.
publisitas e.
melalui media komunikasi lainnya. Rachmadi, 1994:53
Dari kedua cara yang telah disebutkan diatas, hubungan kontak pribadi adalah cara yang paling efektif, sebab dengan cara seperti ini seorang
komunikator dapat lebih mensugestimempengaruhi komunikannya untuk berpikir, berbuat dan bertingkah laku seperti yang diinginkan komunikator. Untuk
itu,seorang petugas yang berhubungan langsung dengan konsumennya, dituntut harus selalu bersikap ramah dan sopan, selalu bersedia mendengarkan apa yang
dikatakan dan dinyatakan publik, sabar dalam melayani mereka, dan tidak menangguhkan satu pelayanan yang segera dapat dilakukan. Karena, setiap
Universitas Sumatera Utara
petugaswakil dari perusahaan merupakan diri perusahaan itu sendiri. Jadi nama baikburuk perusahaan tergantung kepadanya.
Seperti yeng dikatakan oleh Moore, bahwa “Consumer Relations merupakan suatu tanggung jawab setiap orang yang dipekerjakan oleh sebuah
perusahaan yang menghasilkan atau memasarkan barang atau jasa konsumen. Para operator telepon, pengantar barang, tenaga pemasaran dan lain-lain semuanya
mempunyai banyak peluang dalam bisnisnya, atau hubungan pribadinya unuk menciptakan citra baik bagi perusahaanya dalam Effendy, 1988 : 172 ”.
Hubungan dengan konsumen ini Consumer Relations harus senantiasa dilakukan oleh pihak perusahaan, untuk menciptakan komunikasi dengan
konsumen dalam rangka memelihara dan membina kepercayaan dan pengertian dari mereka. Hubungan baik dalam perusahaan dengan pihak konsumen sama
pentingnya dengan hubungan baik antara pihak peusahaan dengan pihak public intern, yaitu turut menentukan sukses tidaknya tujuan yang dicapai oleh
perusahaan, karena salah satu tujuan dari Extenal Public Relations adalah untuk mengeratkan hubungan dengan orang-orang diluar perusahaan sehingga
terbentuklah opini publik yang favouable terhadap perusahaan itu. Seperti yang diungkapkan H. Frazier Moore. “pengembanan hubungan
yang lebih baik dengan public konsumen yang sangat luas merupakan satu tugas penting bagi perusahaan besar dalam Effendy, 1988 : 161”. Berdasarkan itu
pula, tugas penting External Public Relations khususnya Consumer relations adalah mengadakan komunikasi yang efektif yang sifatnya informaif dan
persuasif, yang ditujukan kepada publik diluar badan itu, dalam hal ini para konsumen.
Universitas Sumatera Utara
Carol S. Gold, selanjutnya menambahkan “Consumer Relation adalah pusat kegiatan perusahaan. Tanpa konsumen tetap perusahaan akan menderita
rugi, Consumer Relations mengikat para konsumen itu pada perusahaan melalui pelayanan, informasi, dan perhatian yang sangat luas dan sama beranekanya
dengan macam konsumen itu sendiri Gold, 1983 : 5”. Pendapat ini di dukung pula oleh pendapat Bonar1983:60. Menurutnya,
“dapat diketahui bahwa sikap langganan adalah dinamis”. Jika ia menyukai barang dari suatu perusahaan, dia biasanya akan menjadi propagandis yang baik
dari perusahaan itu tanpa harus dibayar. Tetapi sebaliknyapun bisa, jika terjadi ladenan yang kurang cocok akan membuat seorang pembeli menjadi propagandis
yang mencemoohkan perusahaan itu kepada orang lain”. Selanjutnya Moore juga mengatakan bahwa pada dasarnya tujuan dari
Consumer Relations ini adalah : “meyakinkan para pelanggan dan calon pelanggan bahwa produk dan jasa perusahaan akan terus ditingkatkan mutu,
macam dan kegunaanya, menyediakan sumber persediaan yang konsisten, dengan suatu kebijaksanaan harga konstruktif yang rasional, melayani para pelanggan
dengan jujur, dan berusaha mengembangkan perusahaanya serta pasaran konsumennya Effendy, 1988 :173”.
Dari pengertian diatas, jelaslah betapa pentingnya usaha menjalin hubungan baik dengan konsumen sebab jika tidak perusahaan akan kehilangan
kepercayaan, dan dukungan danpenghargaan dari merek yang pada akhirnya menyebabkan perusahaan akan mengalami kerugian.
Universitas Sumatera Utara
2.2.4 Beauty Consultant Sebagai Salah Satu Sarana Hubungan dengan Konsumen
Setiap perusahaan selalu berupaya untuk dapat menerapkan prinsip ekonomi dalam usaha bisnis yang dijalankannya. Dengan modal yang sekecil-
kecilnya akan mempeoleh keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Dalam hal ini suatu perusahaan akan berusaha untuk memperoleh laba yang besar dengan
menjual kegunaan dari barangjasa yang diproduksinya. Dalam usaha memikat konsumen ini, perusahaan harus memiliki
pemikiran dan perencanaan yang secermat-cermatnya. Kotler 1985:236 , mengatakan bahwa “Apa yang dikomunikasikan
seharusnya tidak dipersiapkan secara untung-untungan. Untuk bisa berkomunikasi secar efektif , perusahaan membayar biro iklan untuk merancang iklan yang
efektif, perusahaan membayar ahli promosi penjualan untuk merancang program- program penjualan yang menarik, dan membayar biro-biro hubungan masyarakat
untuk merancang citra perusahaan. Mereka mendidik wiraniaga untuk bersikap ramah dan memberikan informasi yang jelas”.
Berdasarkan pendapat diatas maka Oriflame menetapkan kebijaksanaanya, memilih kegiatan Beauty Consultant sebagai salah satu cara untuk dapat
mengadakan pendekatan dengan public konsumen. Dalam menjalankan tugas tersebut seorang petugas Beauty Consultant harus dapat mengikat konsumen
dengan tekhnik promosi dan komunikasi persuasif yang dijalankannya.
Universitas Sumatera Utara
Seorang Beauty Consultant dituntut untuk bisa melakukan tugasnya yaitu: 1.
Mampu memperkenalkan, menerangkan, cara penggunaan dan menyatakan apa kegunaan dari produk Oriflame tersebut.
2. Memberikan nasehat kecantikan, menampung, serta mencari jalan
keluar bagi masalah kecantikan yang dihadapi konsumen. 3.
Mengadakan prospek sebagai sasaran berlangsungnya kegiatan beauty demo.
4. Mampu menjaring konsumen dalam kegiatan beauty demo maupun
beauty class. 5.
Mengadakan pameran produk seminar dan sebagainya.
Jika ditinjau dari sudut ekonomi, tujuan kegiatannya mirip dengan tujuan kegiatan promosi, atau lebih khusus lagi mirip dengan kegiatan promosi penjualan
sales promotion. Seperti dikemukakan oleh Stanston bahwa promosi penjualan adalah : ‘Program sales promotion produsen yang ditujukan kepada konsumen
dapat dibagi dalam dua golongan kegiatan, yakni yang dimaksud dengan memberikan informasi kepada konsumen para produsen memberikan buklet,
memberikan demonstrasi atau pelayanan konsumen Stanton, nd :203” Sedangkan, jika ditinjau dari segi komunikasi tepatnya dari usegi ilmu
Public Relation, kegiatan Beauty Consultant merupakan bagian dari kegiatan external public yaitu kegiatan hubungan dengan konsumen. Karena kegiatan yang
dilakukan oleh petugas Beauty Consultant ditunjukan untuk mencapai kepuasan konsumen. Seperti dikemukakan oleh Kotler bahwa : “ komunikasi dengan
konsumen berlangsung tidak terbatas pada sarana – saranana komunikasi yang
Universitas Sumatera Utara
spesipik yang melanjuti variable – variable promosi, tapi gaya produk harga, bentuk dan warna kemasan, sikap dan cara berpakaian tenaga penjual dalam hal
ini petugas Beauty Consultant semuanya menyampaikan sesuatu kepada pembeli”. Kotler, 1985: 191”.
Kegiatan Beauty Consultant yang merupakan kegiatan pelayanan informasi dan nasehat kecantikan berikut pemberian motivasi dengan tujuan agar
konsumen mempunyai penilaian yang baik terhadap produk kosmetika Oriflame. Pelayanan yang baik berikut keinginan untuk memakai produk kosmetika
Oriflame, merupakan teropongan dari pembentukan minat, meliputi aspek perhatian, tanggapan positif terhadap kegiatan Beauty Consultant, dan
kepercayaan dari konsumen terhadap produk yang dihasilkan dalam hal ini kosmetika Oriflame.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa seorang petugas Beauty Consultant menjalankan beberapa tugas dibawah ini :
1. Pencarian : Mencari, memperoleh dan mempererat hubungan dengan langganan baru.
2. Penjualan : Mereka harus tahu akan seni “kepandaian menjual”, pendekatan, penyajian, menjawab keluhan dan menutup penjualan.
3. Pelayanan : Menberikan berbagai pelayanan kepada langganan, memberikan nasehat kecantikan dalam bentuk komunikasi dialogis
4. Komunikasi : Menyampaika Informasi tentang produk perusahaan dengan komunikasi persuatif dan informative
5. Pengelokasian : Mengevaluasi kualitas konsumen dan pengelokasian produk yang langka selama masa-masa sulit. Kotler, 1985 :190
Universitas Sumatera Utara
2.2.5 Kegiatan Beauty Demo
Seperti telah dikemukakan pada bab sebelumnya, bahwa kegiatan Beauty Demo dapat diartikan sebagai salah satu media yang digunakan oleh petugas
Beauty Consultant untuk memperkenalkan hasil produk perusahaan kepada konsumennya.
Dalam hal ini kegiatan beauty demo dapat dikatakan sebagai kegiatan Beauty Consultant yang berlangsung di luar counter yang bertujuan untuk
menjaring konsumen, meyakinkanmeloyalitaskan konsumen dan juga membantu sales penjualan.Dengan kata lain kegiatan Beauty Consultant ini dapat juga
disebut sebagai media promosi produk perusahaan dimana seorang petugas Beauty Consultant dituntut dengan giat di dalamnya untuk memperkenalkan produk
perusahaan, kegunaannya,cara pemakaian, keunggulan-keunggulannya, sekaligus juga melakukan transaksi penjualan di akhir kegiatan
Istilah promosi menurut swasta 1980 :349 dapat diartikan sebagai berikut: ”promosi adalah informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan seseorang, atau organisasi pada tindakan yang menciptakan perputeran dalm pemasaran “. Sama dengan kegiatan Beauty Consultant,dalam
kegiatan demo non counter ini juga dilakukan usaha-usaha untuk memberikan informasi, menghimbaumembujuk, dan mempengaruhi pembeli. Adapun tujuan
dari kegiatan promosi adalah sebagai berikut : a.
Modifikasi tingkah laku, berarti promosi berusaha merubah tingkah laku dan pendapat, dan memperkuat tingkah laku yang ada. Penjualan sebagai sumber
Universitas Sumatera Utara
selalu berusaha menciptakan kesan baik tentang dirinya promosi kelembagaan atau mendorong pembeli barang dan jasa perusahaan.
b. Memberi tahu, kegiatan promosi dapat ditunjukkan untuk memberi tahu
konsumen atau langganan tentang penawaran perusahaan. Sebagian orangkonsumen tidak akan membeli barang atau jasa sebelum mereka
mengetahui produk tersebut dan faedahnya. Promosi yang bersifat informative ini juga penting bagi konsumenpelanggan karena dapat membantu dalam
pengambilan keputusan untuk membeli. c.
Membujuk, kegiatan promosi ini akan menjadi penting apabila para pesaing antar perusahaan menawakan produk-produk yang sama. Perusahaan tidak
hanya harus memberitahukan kosumen bahwa produknya tersedia, tetapi juga perusahaan harus membujuk mereka konsumen untuk membeli. Hal ini
dimaksudkan agar dapat memberi pengaruh dalam waktu yang lama terhadap perilaku pembelikonsumen.
d. Mengingatkan pelanggan atau konsumen , dapat digunakan apabila mereka
konsumen telah mempunyai sikap-sikapyang positif terhadap penawaran- penawaran perusahaan. Walaupun konsumen telah tertarik dan membeli
produk, mereka masih tetap sasaran promosi perusahaan saingan lainnya. Mengingatkan mereka kembali kepada kepuasan yang selalu dapat menjaga
mereka untuk beralih kepada prusahaan saingan Stanton, Nd : 35. Adapun bentuk dari promosi yang dijalankan dalam kegiatan beauty demo
ini adalah promosi tentang : a. Mutu produk, perlu ditonjolkan terutama jika, dibandingkan dengan pesaing
ataupun kekuatan produk jika dibandingkan dengan harga.
Universitas Sumatera Utara
b. Teknis, secara teknis produk perlu memberikan kemudahan, baik cara penggunaan maupun perawatannya.
c. Harga, perlu dipertimbangkan agar sebanding dengan mutu serta pertimbangan dengan pesaing Hamdanie, 1985:16.
Kesemua tujuan dan bentuk dari isi promosi ini, terdapat dalam rangkaian kegiatan Beauty Demo yang diadakan Oriflame pada perusahaan-perusahaan atau
instansi-instansi yang ada, dimana, sebelum kegiatan berlangsung pihak perusahaan telah lebih dahulu mengadakan prospek bagi perusahaan-perusahaan
yang berminat melaksanakan kegiatan, jika perusahaan berminat maka kegiatan akan berlangsung dalam hal ini tempat dan waktu disediakan dan ditentukan oleh
pihak peserta. Ke\mudian setelah petugas beauty consultan selesai melakukan presentase
perawatan kecantikan dan peragaan merias wajah, di akhir acara dilakukan dengan transaksi jual beli oleh petugas terhadap audiens. Disamping itu jika pihak audiens
berminat maka kegiatan ini dapat dilanjutkan dengan pengadaan kelas kecantikan beauty class dimana dalam kegiatan ini pihak audiens diberi kesempatan untuk
melakukan peragaan tata rias wajah langsung, terhadap dirinya sendiri. Demikianlah rangkaian kegiatan beauty demo
yang bertujuan mempercantik penampilan wanita Indonesia dengan menggunakan produk
Oriflame.
Universitas Sumatera Utara
2.4. Teori Minat