BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini negara Indonesia mengalami suatu proses perubahan yang cukup pesat, khususnya dalam bidang ekonomi arus globalisasi, baik berupa
manusia, modal, tekhnologi, informasi, dan sebagainya. Mau tidak mau melanda dan menuntut keterbukaan serta kejujuran, persaingan yang semakin meningkat,
makin banyaknya perusahaan yang go public dan bahkan go international, serta tuntutan yang semakin besar untuk kehidupan demokratis, mau tidak mau
membuat fungsi public relations di Indonesia makin strategis, tidak lagi sekedar ornamen penghias perusahaan seperti citra yang melekat pada public relations
selama ini. Seorang public relations memiliki peranan yang utama dalam suatu
perusahaan atau lembaga, yaitu menumbuhkan citra yang positif dari perusahaan atau lembaga yang ditanggungjawabinya. Menumbuhkan citra yang positif
tersebut bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan karena semua itu bermuara pada fungsi dan tugas sehari-hari seorang public relations. Karena itu seorang
pelaksana public relations idealnya dapat melaksanakan cakupan kegiatan internal dan eksternal dari suatu perusahaan atau lembaga. Salah satu kegiatan public
relations secara eksternal, mengacu kepada usaha pelaksana public relations untuk menjalin dan meningkatkan hubungan terhadap pihak luar organisasi,
seperti pemerintah, pemegang saham, komunitas, konsumen, dan lain-lain. Setiap perusahaan membutuhkan kerjasama dengan publiknya, baik itu publik internal
maupun eksternal. Publik internal terdiri atas karyawan, pemimpin perusahaan,
Universitas Sumatera Utara
para pemegang saham sedangkan public eksternal terdiri atas customer public publik pelanggan, community public, goverment public, educational public, dan
press public. Salah satu kegiatan external public relations yang dilakukan adalah
dengan memperkenalkan perusahaannya pada masyarakat luas. Hal itu juga dilakukan salah satu perusahaan kosmetik yang berkembang pesat saat ini, yaitu
perusahaan kosmetika dari Swedia yaitu Oriflame. Kecantikan adalah hal yang sangat diinginkan oleh setiap kaum wanita.
Untuk mencapai hal itu mereka melakukan banyak cara dalam merawat kulit, menata muka, dan memperindah tubuh untuk mencapai setidak-tidaknya
mendekati keadaan ideal yang diidam-idamkan yaitu kecantikan. Untuk memenuhi harapan itu kaum wanita khususnya wanita modern tidak segan-
segan mengeluarkan biaya tinggi untuk membeli kosmetika, yang dioleskan, dituang, disemprotkan atau diaplikasikan pada tubuh atau bagian tubuh dengan
tujuan untuk membersihkan, memperelok, meningkatkan daya tarik atau mengubah penampilannya. Alasan lain dari penggunaan produk kecantikan
tersebut juga bermacam-macam, seperti tuntutan pekerjaan, penyempurnaan penampilan, dan ada juga yang merasa bahwa produk kecantikan adalah suatu
kebutuhan yang sangat penting karena tidak percaya diri apabila tidak menggunakannya. Produk kecantikan tersebut seperti bedak, pelembab, lipstick,
eyeshadow, eyeliner, eyelash curler, maskara, blush on dan sebagainya. Saat ini, industri kosmetika, baik dibidang tata rias rambut maupun tata
rias wajah, juga sudah sangat maju pesat. Hal itu terbukti dengan banyaknya jenis- jenis kosmetika yang beredar baik produksi dalam negeri maupun produksi luar
Universitas Sumatera Utara
negeri. Perusahaan kosmetika berlomba-lomba membuat produk baru yang inovatif, serta meningkatkan kualitas produknya demi menarik minat pembeli.
Para produsen kosmetika mengalami persaingan yang ketat untuk memperebutkan bagian yang berarti dalam pemasaran kosmetika.
Iklim kompetisi yang semakin nyata menyebabkan setiap produsen dihadapkan pada dunia kompetisi untuk merebut minat dan kepercayaan publik.
Berbagai daya dan upaya akan dilakukan untuk menarik perhatian pembeli dan menjadikannya sebagai pengkonsumsi tetap produk perusahaannya. Sebagai salah
satu usaha yang dapat dijalankan oleh perusahaan, dalam hal ini perusahaan kosmetika, untuk mengatasi iklim persaingan tersebut adalah dengan menggiatkan
promosi, menjaga hubungan dengan konsumen. Hal ini juga dilakukan oleh salah satu perusahaan kosmetika terbesar di dunia, yaitu Oriflame.
Oriflame adalah salah satu perusahaan kosmetika yang bergerak di bidang MLM Multi Level Marketing yang bermula di kota Stockholm, Sweden, tahun
1967 oleh dua orang bersaudara Jonas dan Robert af Jochnick yang mengawali bisnis mereka sendiri dengan ambisius. Mereka begitu muda dengan impian-
impian dan visi yang begitu kuat. Visi mereka adalah mendirikan perusahaan kosmetik yang menghadirkan jenis perawatan kulit yang berbeda, dari bahan
alami dan berkualitas. Mereka mulai memformulasikan produk perawatan kulit berbahan dasar alami dari Skandinavia, birch bark, dan lainnya dengan formulasi
yang aman, efektif, serta dengan wewangian yang lembut. Oriflame Swedish Natural Cosmetic saat ini adalah perusahaan kosmetik
dengan perkembangan tercepat di dunia. Oriflame memiliki kantor penjualan di 59 negara dan merupakan pemimpin pasar di lebih dari 30 negara. Jaringan
Universitas Sumatera Utara
penjualan yang terdiri dari 1.8 juta consultants mandiri yang memasarkan rangkaian lengkap perawatan kulit, wewangian dan kosmetik berkualitas tinggi.
Di Indonesia sendiri, Oriflame didirikan sejak tahun1986 dan telah berjaya di Indonesia selama hampir 23 tahun. Oriflame memiliki 12 cabang dan ribuan
consultants yang tersebar luas di seluruh Indonesia. Untuk saat ini, Oriflame Indonesia merupakan perusahaan kosmetik dengan sistem penjualan mandiri
nomor satu di Indonesia www.oriflame.co.id
Dari berbagai rangkaian kegiatan Beauty Consultant ini diharapkan konsumen lebih mengenal kegunaan serta cara pemakaian produk. Yang pada
hasil akhirnya, diharapkan konsumen merasa puas, tertarik untuk menjadi .
Produknya merupakan suatu jenis rangkaian perawatan kecantikan yang beragam, dengan jenis produk terlengkap yang berkisar 500 produk. Dalam
pemasarannya selain melakukan promosi untuk mengenalkan kepada konsumen, Oriflame Medan sebagai distributor cabang Medan juga berupaya menjalin
hubungan yang baik dengan konsumen. Kegiatan Beauty Consultant adalah salah satunya.
Kegiatan Beauty Consultant adalah kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah konsumen produk Oriflame dengan cara menjalin hubungan
baik dengan konsumen dan berusaha mempengaruhi orang-orang khususnya mereka yang belum mengkonsumsi produk ini menjadi pengkonsumsi produk ini.
Rangkaian kegiatannya terdiri dari penjelasan tentang kegunaan dan cara pemakaian produk kosmetika yang dihasilkan, penampungan sekaligus
pemecahan masalah kecantikan yang di hadapi konsumen, mengadakan beauty demo, beauty class, seminar dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
pelanggan produk tersebut dan menjadi pemakai produk tersebut. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa keberadaan seorang Beauty Consultant sangat
diharapkan mampu memainkan peranannya sebagai penghubung antara pihak perusahaan dengan khalayak. Sebagai salah satu faktor yang mendukung upaya
tersebut, seorang petugas Beauty Consultant dituntut untuk mampu tampil lebih ramah dan sopan dengan rasa percaya diri yang tinggi. Karena pada dasarnya bila
penampilan dan pelayanan seorang petugas mampu memikat konsumen, produk yang ditawarkannya pun otomatis memiliki nilai tambah. Jika hal seperti ini yang
terjadi seorang konsumen akan sukar untuk melepaskan diri dari rasa ketertarikan yang muncul dari produk yang ditawarkan tersebut.
Salah satu keberhasilan perusahaan kosmetika itu di dukung oleh Beauty Consultantnya. Semakin baik peranan Beauty Consultant maka akan berpengaruh
pada minat beli konsumen dan minat pakai konsumen hingga akhirnya konsumen diharapkan menjadi pelanggan dari perusahaan kosmetika tersebut. Dengan
demikian, seorang petugas Beauty Consultant sangat diharapkan peranannya untuk mendukung tujuan perusahaan yaitu memperluas pemasaran dengan
berusaha memaksimalisasi jumlah konsumen. Dalam penelitian ini, penulis memilih perusahaan Contact Center
Infomedia sebagai tempat penelitian ini, dikarenakan Contact Center infomedia adalah perusahaan jasa telekomunikasi yang melayani pelanggan melalui telepon,
artinya mereka menghadapi keluhan pelanggan tidak secara langsung bertemu, tetapi melalui sarana telepon. Hal ini menurut penulis, menyebabkan karyawan
Contact Center merasa tidak begitu perlu menjaga penampilan dikarenakan tidak berjumpanya secara langsung dengan pelanggan. Mereka menganggap bahwa
Universitas Sumatera Utara
performance tidak satu keharusan, padahal kita tahu bahwa penampilan yang baik, seperti kebersihan badan, wangi tubuh adalah merupakan salah satu faktor
penunjang semangat kerja dan kepercayaan diri seseorang. Berdasarkan uraian tersebut penulis merasa tertarik untuk melihat
bagaimana peranan Beauty Consultant tersebut dalam menumbuhkan minat pakai produk Oriflame pada karyawan Contact Center Infomedia Medan.
1.2. Perumusan Masalah