Lampiran 16 Tugas Khusus
STUDY PRAFORMULASI
1.1 Spesifikasi Zat Aktif a.
Klordiazepoksida
Rumus molekul : C
16
H
14
ClN
3
O Bobot molekul : 299,76
Klordiazepoksida mengandung tidak kurang dari 99,0 dan tidak lebih dari 101,0 C
16
H
14
ClN
3
O, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Pemerian: Serbuk hablur; kuning; tidak berbau; peka terhadap cahaya
matahari Kelarutan: Praktis tidak larut dalam air; sukar larut dalam kloroform P dan
dalam etanol 95P Susut pengeringan: tidak lebih dari 0,3; pengeringan dilakukan pada suhu
105 selama 3 jam
Stabilitas penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya. Indikasi: derivat benzodiazepin digunakan untuk menimbulkan sedasi,
menghilangkan rasa cemas, dan keadaan psikosomatik yang berhubungan dengan rasa cemas, hipnotik, antikonvulsi, dan pelemas otot.
Universitas Sumatera Utara
Farmakologi: Klordiazepoksid merupakan prototype derivat benzodiazepine yang digunakan secara meluas sebagai antiansietas.
Mekanisme kerja: Merupakan potensiasi inhibisi neuron dengan GABA sebagai mediatornya.
Dosis: tersedia sebagai tablet 5 dan 10 mg. Kontraindikasi: Hipersensitif terhadap klordiazepoksid.
Efek samping: Mual, nyeri kepala, gangguan fungsi seksual, dan vertigo.
b. Thyamin Hidroklorida Vitamin B
1
Rumus molekul : C
12
H
17
ClN
4
OS,HCl Bobot molekul : 337,27
Thyamin Hidroklorida mengandung tidak kurang dari 98,0 dan tidak lebih dari 101,0 C
12
H
17
ClN
4
OS,HCl dihitung terhadap zat aktif yang telah dikeringkan.
Pemerian : Hablur kecil atau serbuk hablur; putih; bau khas lemah mirip ragi; rasa pahit
Kelarutan : Mudah larut dalam air. Sukar larut dalam etanol 95 P; praktis tidak larut dalam eter P dan dalam Benzen P; larut dalam gliserol P
Susut pengeringan : Tidak lebih dari 5; pengeringan dilakukan pada suhu 105
selama 2 jam. Stabilitas penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik terlindung dari cahaya
Universitas Sumatera Utara
Indikasi: Pencegahan dan pengobatan defisiensi thyamin: dengan dosis 2-5 mg per hari untuk pencegahan defisiensi dan 5-10 mg untuk pengobatan
defisiensi. Berguna untuk pengobatan berbagai neuritis, yang disebabkan oleh defisiensi vitamin.
Farmakologi: Sebagai katalisator dalam metabolisme karbohidrat terutama glukosa.
Kontraindikasi: Alergi
c. Piridoksina Hidroklorida Vitamin B