Aerosil L-HPC Formulasi A. Formula I Metode Granulasi Basah

e. Magnesium Stearat

[CH 3 CH 2 16 COO] 2 Mg Berat molekul : 591,34 Pemerian : Sangat halus, putih terang, serbuk tidak berasa, dan rasa yang khas. Kelarutan : Praktis tidak larut dalam etanol, eter, dan air. Sedikit larut dalam benzene hangat dan etanol hangat 95. Sifat alir : Sifat alir buruk, serbuk kohesif. Titik lebur : 126 – 130 o C Kegunaan : Lubrikan tablet dan kapsul Aplikasi dalam formulasi farmasi: terutama digunakan sebagai lubrikan tablet dan kapsul.

f. Aerosil

Aerosil memiliki luas permukaan spesifik yang tinggi dan terbukti sangat menguntungkan sebagai bahan pengatur aliran. Produk ini dapat mengatasi lengketnya partikel satu sama lain sehingga mengurangi gesekan antar partikel. Aerosil mampu mengikat lembab dan sebagai serbuk masih mampu mempertahankan daya alirnya yang baik.

g. L-HPC

® Low-Substituted Hydroxypropyl Cellulose L-HPC ® dapat digunakan sebagai penghancur dan pengikat. Sangat bagus untuk mengurangi kekerasan tablet. Dapat digunakan untuk metode cetak langsung dan granulasi basah. Stabil terhadap obat-obatan yang higroskopis. L-HPC ® tidak larut dalam air tetapi mengembang. Universitas Sumatera Utara

1.3 Formulasi A. Formula I Metode Granulasi Basah

Bobot tablet 500 mg per tablet Klordiazepoksid 5 mg Vitamin B 1 100 mg Vitamin B 6 200 mg Vitamin B 12 200 mcg Mucilago Starch 1500 ® 10 Avicel ® 6 Primogel 4 Mg Stearat 1 Talk 1 Aerosil 0,1 Starch 1500 ® qs Formula satu bets 20.000 tablet: Klordiazepoksid 100 g Vitamin B 1 2 kg Vitamin B 6 4 kg Vitamin B 12 4 g Mucilago Starch 1500 ® 939 g Avicel ® Penghancur dalam 600 g Primogel ® Penghancur luar 400 g Mg Stearat 100 g Talk 100 g Universitas Sumatera Utara Aerosil 10 g Starch 1500 ® ad 10 kg Larutan Penyalut HPMC 10 Triethyl citrate 2 Titanium dioksida 1 Sorbitan sesquioleat 0,0025 Water 85 Fungsi Bahan Tambahan: a Starch 1500 ® merupakan eksipien dalam formulasi sebagai pengisi b Mucilago Starch 1500 ® merupakan eksipien dalam formulasi sebagai pengikat. c Avicel ® merupakan eksipien dalam formulasi sebagai penghancur dalam d Primogel merupakan eksipien dalam formulasi sebagai penghancur luar e Talk sebagai glidant pelicin f Mg stearat sebagai lubrikan pelincir g Aerosil untuk melindungi sifat higroskopis vitamin B 12 Prosedur pembuatan: 1 Pembuatan mucilago starch 1500 ® 2 Semua bahan aktif dan bahan tambahan ditimbang 3 Dimasukkan Starch 1500 ® ke dalam super mixer untuk melapisi pori-pori mesin, lalu ditambahkan vitamin B 6 , B 1 , klordiazepoksid dan B 12 . 4 Dimasukkan mucilago Starch 1500 ® dan avicel ® lalu dimixer ± 10 menit sampai terbentuk massa yang bisa dikepal. Universitas Sumatera Utara 5 Massa diayak dengan mesh ukuran 12 6 Lalu granul dikeringkan dalam oven ± 15 jam suhu 38-40 o C 7 Granul yang setengah kering diayak kembali dengan mesh no 14, dan selanjutnya dikeringkan dalam oven selama ± 15 jam, suhu 38-40 o C. 8 Lalu ditambahkan primogel, aerosil, magnesium stearat dan talkum, lalu dimasukkan ke dalam mesin lubrikasi yang diputar ± 100 putaran. 9 Massa di atas dimasukkan ke dalam Feeder Container, ambil sampel untuk IPC granul, tutup rapat dan karantina selama proses pemeriksaan. 10 Setelah lulus QC, lakukan pencetakan tablet dengan ukuran diameter 12 mm sambil dilakukan pemeriksaan setiap 15 menit. 11 Setelah pencetakan selesai masukkan dalam container, ambil tablet untuk IPC tablet, tutup rapat dan karantina selama proses pemeriksaan. 12 Setelah lulus QC, tablet disalut dengan larutan penyalut. 13 Setelah lulus QC, tablet dikemas dengan kemasan blister sambil dilakukan pemeriksaan, ambil sampel untuk IPC dan karantina selama proses pemeriksaan. 14 Setelah lulus QC, kemas lebih lanjut dengan kemasan sekunder.

B. Formula II Metode Cetak Langsung Bobot tablet 500 mg per tablet

Klordiazepoksid 5 mg Vitamin B 1 100 mg Vitamin B 6 200 mg Vitamin B 12 200 mcg L-HPC ® 6 Universitas Sumatera Utara Mg Stearat 1 Talk 1 Aerosil 0,1 Starch 1500 ® qs Formula dua 20.000 tablet: Klordiazepoksid 100 g Vitamin B 1 2 kg Vitamin B 6 4 kg Vitamin B 12 4 g L-HPC ® 600 g Mg Stearat 100 g Talk 100 g Aerosil 10 g Starch 1500 ® ad 10 kg Larutan Penyalut HPMC 10 Triethyl citrate 2 Titanium dioksida 1 Sorbitan sesquioleat 0,0025 Water 85 Fungsi Bahan Tambahan: 1. L-HPC ® merupakan eksipien dalam formulasi sebagai pengikat dan penghancur 2. Starch 1500 ® merupakan eksipien dalam formulasi sebagai pengisi. Universitas Sumatera Utara 3. Talk sebagai glidant pelicin 4. Mg stearat sebagai lubrikan pelincir 5. Aerosil melindungi sifat higroskopis vitamin B 12 Prosedur pembuatan: 1 Semua bahan aktif dan bahan tambahan ditimbang 2 Dimasukkan Starch 1500 ® ke dalam super mixer untuk melapisi pori-pori mesin, lalu ditambahkan vitamin B 6 , B 1 , klordiazepoksid dan B 12 . 3 Dimasukkan L-HPC ® lalu dimixer ± 10 menit sampai homogen. 4 Lalu ditambahkan aerosil, magnesium stearat dan talkum, lalu dimasukkan ke dalam mesin lubrikasi yang diputar ± 100 putaran. 5 Massa diatas dimasukkan ke dalam Feeder Container, diambil sampel untuk IPC granul, tutup rapat dan karantina selama proses pemeriksaan. 6 Setelah lulus QC, lakukan pencetakan tablet dengan ukuran diameter 12 mm sambil dilakukan pemeriksaan setiap 15 menit. Metode pencetakan adalah cetak langsung. 7 Setelah pencetakan selesai masukkan dalam container tertutup rapat, ambil tablet untuk IPC tablet, tutup rapat dan karantina selama proses pemeriksaan. 8 Setelah lulus QC, tablet disalut dengan menggunakan larutan penyalut. 9 Setelah lulus QC, tablet dikemas dengan kemasan strip sambil dilakukan pemeriksaan, ambil sampel untuk IPC dan karantina selama proses pemeriksaan. 10 Setelah lulus QC, kemas lebih lanjut dengan kemasan sekunder. Universitas Sumatera Utara

1.4 PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Industri Farmasi Di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad) Periode 03 – 28 Oktober 2011 Bandung

4 48 99

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad) Bandung 03 – 28 Oktober 2011

7 70 101

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Industri Farmasi Di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD) Periode 2 – 31 Mei 2011 Bandung

1 36 105

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD)Periode 3 Mei 2010 – 31 Mei 2010

0 58 119

Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD) Bandung Tanggal 03 Mei – 31 Mei 2010

0 34 102

Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD)Bandung Tanggal 03 Mei – 31 Mei 2010

2 36 108

Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD) Periode 3 Agustus – 31 Agustus 2009

0 45 79

Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri Di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD) Bandung Tanggal 03 Mei – 31 Mei 2010

1 49 75

Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri Di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD) Periode 3 Agustus – 31 Agustus 2009

1 62 93

Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI DITKESAD)Periode 3 Agustus – 31 Agustus 2009

2 33 100