sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di zaman pemerintahan Presiden Soeharto. Sejak saat itu istilah pariwisata resmi menjadi pengganti turism untuk pengembangan
kegiatan wisata di Indonesia. Menurut undang-undang No. 9 Tahun 1990 objek dan daya tarik wisata
diklasifikasikan sebabagai berikut ; 1.
Objek dan daya tarik wisata terdiri dari . a. Objek dan daya tarik ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan
alam serta flora dan fauna b. Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum,
peninggalan purbakala, seni budaya, agrowisata taman rekreasi dan tempat hiburan
2. Pemerintah menetapkan objek dan daya tarik wisata selain sebagaimana
dimaksud dalam ayat 1 huruf b. Objek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang terdapat disuatu daerah
yang memiliki daya tarik bagi wisatawan untuk dikunjungi Secara garis besar ada dua jenis objek dan daya tarik wisata yaitu; yang pertama
keindahan alam dari kekayaan alam, dan yang kedua adalah hasil karya manusia. Keindahan alam dapat berupa pegunungan yang hijau, lembah, air terjun, pantai yang
berpasir putih, dan berbagai panorama. Kekayaan alam dapat berupa Taman Nasional yang berisi flora dan fauna.
2.1.2 Pengertian Wisata Agraris
Pengklasifikasian jenis wisata dari kegiatan kepariwisataa dilihat dari objek apa yang ditawarkan disana, salah satunya adalah wisata agro. Wisata agro adalah suatu
bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengalaman rekreasi dan hubungan usaha dibidang agro.
Universitas Sumatera Utara
Objek wisata agro dapat dikembangkan pada kawasan usaha pertanian dan perkebunan yang telahada sebagai kegiatan tambahan, maupun kawasan baru yang
khusus untuk wisata agro. Pengembangan dan pembinaanwisata agro adalah segala upaya memperkenalkan, membimbing, menumbuhkan, memperluas, dan
mengendalikan kegiatan wisata agro yang dilakukan secara terus menerus. Di dalam Undang-Undang No.9 tahun 1990 berisi tentang kepariwisataan yang
menyatakanbahwa objek dan daya tarik wisata terdiri dari : a
Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujuf keadaan alam, serta flora dan fauna.
b Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum,
peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, wisata agro, wisata tirta, wisata buru, wisata petualangan, taman rekreasi dan tempat hiburan.
Disisi lain wisata agro merupakan perluasan dari kegiatan agro bisnis yang memanfaatkan aset pertanian dan perkebunan sebagai objek wisata. Jadi pertanian dan
perkebunan memegang peranan penting falam pengembangan kegiatan pariwisata Indonesia.
2.1.3 Potensi dan Daya Tarik Wisata Agro
Pengembangan dan peningkatan pertanian dan perkebunan bertujuan untuk meningkatkan pendapatandan tarag hidup petani, peternak, dan nelayan, memperluas
lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha, menunjang pembangunan industry, serta meningkatkan ekspor, maka dari itu usaha yang dilakukan harus benar- benar terarah
dan seimbang agar tidak terjadi ketimpangan antara usaha yang dilakukan dan hasil yang didapat, tapi, hal penting yang harus dilakukan adalah tetap menjaga kondisi
tanah, air, dan memelihara kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta mempertahankan pola kehidupan masyarakat setempat.
Universitas Sumatera Utara
Begitu juga dengan potensi pertanian dan perkebunan yang dapat dijadikan objek dan daya tarik wisata yang menonjol dari perkebunan, baik yang dikelola oleh
negara, swasta, dan perkebunan rakyat yaitu : - Kelapa Sawit
- Karet - Coklat
- The - Kelapa
- Kopi - Tembakau
- Aren - Cengkeh
- Jeruk Komoditi-komoditi di atas yang dapat dipromosikan daya tariknya sebagai objek
wisata agro karena keunikan, keaslian, kelangkaan, keindahan, cita rasa, serta dapat menambah pengetahuan dan pengalaman.
Selain adanya komoditi-komoditi yang dimiliki dalam pengembangan wisata agro maka diperlukan juga fassilitas-fasilitas dan pelayanan dari objek wisata agro
seperti : 1. Sarana dan prasarana
- Akomodasi, yaitu berupa penginapan yang disediakan bagi wisatawan yang berkunjung yang dapat memberikan rasa nyaman dan ketenangan
- Makan dan minum, jenis dan cara penyajian sesuai dengan daerah setempat - Tempat penjualan hasil pertanian
Universitas Sumatera Utara
- Fasilitas pengelolaan berupa kantor pengelolaan, pusat informasi,dan fasilitas lainnya berupa air bersih, listrik, sarana komunikasi, dan sarana
pengaman. 2. Tenaga kerja
Pengelolaan secara terpadu dan terarah sangat diperlukan dalam keberhasilan pembangunan objek wisata agro, yang terdiri dari tenaga pembina,
pelaksana-pelaksana, pemandu wisata local, untuk itu sangat diperlukan tenaga profesional sesuai dengan bidangnya.
3. Keamanan dan Keselamatan Untuk menjaga keamanan dan keselamatan jiwa wisatawan diperlukan
pengaturan untuk menghindari hal-hal yang dapat merusak unsure objek wisata agro tersebut, ketenangan bagi pengunjung, maka dari itu perlu adanya
penyediaan fasilitas informasi yang jelas bagi pengunjung
2.1.4 Landasan Hukum Wisata Agro