E. Tinjauan tentang Tindak Pidana Penggelapan dan Tindak
Pidana Korupsi
1. Pengertian dan Unsur Tindak Pidana
a. Pengertian Tindak Pidana
Istilah tindak pidana merupakan terjemahan dari bahasa Belanda yaitu Strafbaarfeit atau delict yang berasal dari bahasa Latin delictum.
Sedangkan perkataan ”feit” itu sendiri di dalam bahasa Belanda berarti ”sebagian dari kenyataan” atau ”een gedeelte van werkelijkheid”
sedangkan ”strafbaar” berarti ”dapat dihukum”, sehingga secara harfiah perkataan ”strafbaar feit” itu dapat diterjemahkan sebagai ”
sebagian dari suatu kenyataan yang dapat dihukum”.
9
Sedangkan Moeljatno dalam Sudarto, memberikan arti perbuatan pidana sebagai
suatu perbuatan yang diancam dengan pidana, barangsiapa yang melanggar larangan tersebut.
10
J. Bouman dalam Adami Chazawi berpendapat bahwa tindak pidana adalah perbuatan yang memenuhi rumusan delik, bersifat
melawan hukum dan dilakukan dengan kesalahan.
11
Pandangan ini
9
P.A.F. Lamintang, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia. PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1997, h. 181.
10
Sudarto, Hukum Pidana 1, Yayasan Soedarto, Semarang, 1990, h. 43.
11
Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana I. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, h. 104.
berpendapat bahwa antara perbuatan pidana dan pertanggung jawaban pidana harus dipisahkan.
Meskipun dalam KUHP tidak memberikan pengertian tentang tindak pidana tetapi kita dapat melihat dari beberapa pakar hukum
pidana yang
memberikan pengertian
tentang straafbaarfeit.
straafbaarfeit adalah tindakan melanggar hukum yang telah dilakukan dengan sengaja ataupun tidak dengan sengaja oleh seseorang yang
dapat dipertanggungjawabkan atas tindakannya dan oleh undang- undang telah dinyatakan sebagai tindakan yang dapat dihukum. Alasan
dari Simon dalam Moeljatno merumuskan straafbaarfeit seperti tersebut di atas, karena
12
: 1
Untuk adanya straafbaarfeit disyaratkan bahwa disitu terdapat suatu tindakan yang dilarang ataupun yang diwajibkan dengan
undang-undang dimana pelanggaran terhadap larangan atau kewajiban seperti itu telah dinyatakan sebagai tindakan yang dapat
dihukum; 2
Agar suatu tindakan itu dapat dihukum maka tindakan itu harus memenuhi semua unsur dari delik seperti yang dirumuskan dengan
undang-undang;
12
P.A.F. Lamintang , Op. cit, h. 185.
3 Setiap straafbaarfeit sebagai pelanggaran terhadap suatu larangan
atau kewajiban, menurut undang-undang itu, pada hakikatnya merupakan tindakan melawan hukum atau merupakan suatu
onrechtmatige handeling.
b. Unsur-Unsur Tindak Pidana