34
6. Filtrat diukur absorbansi. 7. Pengulangan kembali langkah a sd e untuk variasi konsentrasi 75
ppm, 100 ppm, 125 ppm dan 150 ppm. 8. Setelah itu kita dapat melakukan perhitungan daya adsorpsinya untuk
membuat kurva variasi konsentrasi terhadap daya adsorpsinya. dan pola isotermnya.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dari penelitian berupa data kualitatif maupun kuantitatif. 1. Data Kualitatif
Data kualitatif hasil analisis dengan spektroskopi inframerah FTIR untuk mengetahui gugus-gugus yang terdeteksi pada adsorben nata de
ipomoea sebelum dan sesudah adsorpsi.
2. Analisis Kuantitatif Data kuantitatif berupa absorbansi larutan dianalisis dengan
spektroskopi UV-VIS guna menghitung konsentrasi sebelum dan sesudah adsorpsi pada variasi waktu kontak dan konsentrasi pewarna direct red
teknis pada adsorpsi pewarna direct red teknis.
F. Teknik Analisis Data
1. Penentuan Persamaan Garis Regresi. Grafik hubungan antara absorbansi dan konsentrasi larutan standar
secara umum mempunyai persamaan garis regresi sebagai berikut:
35
Y = aX + b
a =
∑ ∑ ∑ ∑
∑
b =
∑ ∑ ∑ ∑
∑ ∑
Keterangan: Y = absorbansi larutan.
X = konsentrasi sisa larutan sampel a = koefisien kemiringan slope
b = tetapan larutan standar intersep n = jumlah larutan sampel
2. Penentuan Konsentrasi Pewarna Direct Red Teknis. Untuk menentukan konsentrasi pewarna direct red teknis akhir setelah
proses adsorpsi dapat dilakukan dengan mensubstitusikan pada persamaan garis regresi linier yang sudah diperoleh. Selanjutnya masing-masing
harga absorbansi dari larutan sampel dimasukkan kedalam persamaan: Y = aX + b atau X =
Berdasarkan rumus perhitungan tersebut maka konsentrasi pewarna direct red teknis
dalam larutan dapat ditentukan. Perhitungan ini dilakukan secara otomatis oleh program komputerisasi dari alat spektrofotometer
UV-Vis.
36
3. Perhitungan Daya Adsorpsi q
e
=
q
t
= Keterangan:
q
e
= Jumlah zat terlarut yang teradsorp per gram adsorben daya
adsorpsi pada kesetimbangan mggram q
t
= Jumlah zat terlarut yang teradsorp per gram adsorben daya
adsorpsi pada waktu ke-t mggram V = Volume larutan adsorbat Liter
W = Massa Adsorben gram Co = Konsentrasi sampel sebelum diadsorpsi mgL
C
e
= Konsentrasi sampel sesudah diadsorpsi mgL pada kesetimbangan
C
t
= Konsentrasi yang teradsorpsi = C awal – C akhir = A mgL
Daya adsorpsi ialah konsentrasi teradsorpsi mg massa adsorben gram
Penentuan kurva hubungan daya adsorpsi terhadap waktu kontak dan hubungan daya adsorpsi terhadap konsentrasi pewarna dibuat dengan
mengamati serapan larutan sampel. Dari pengamatan tersebut kemudian dibuat kurva hubungan antara Daya adsorpsi sebagai sumbu Y, sedangkan
waktu kontak dan konsentrasi pewarna sebagai sumbu X.
37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian