Penentuan Waktu Kontak Pada Adsorpsi Direct Red Teknis Dengan Pengaruh Variasi Konsentrasi Zat Pewarna Direct Red Teknis Pada

42 Tabel 6. Interpretasi gugus fungsi dari spektrum inframerah nata de ipomoea sebelum dan sesudah proses adsorpsi. Nata de ipomoea sebelum adsorpsi Nata de ipomoea setelah adsorpsi V cm-1 Gugus Fungsi V cm-1 Gugus Fungsi 3425.58 Gugus -OH 3425.58 Gugus -OH 2924.09 Gugus -CH alifatik 2924.09 Gugus -CH alifatik 1627.92 Gugus -OH 1635.64 Gugus -OH 1381,03 - 1381,03 Gugus N-O dari Direct red Teknis 1273,02 - 1273,02 Gugus -SO 3 1049,28 Gugus C-O 1049,28 Gugus C-O

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu kontak, pengaruh konsentrasi zat pewarna direct red teknis pada adsorpsi direct red teknis dengan adsorben nata de ipomoea pada kesetimbangan dan menentukan pola isoterm adsorpsinya.

1. Penentuan Waktu Kontak Pada Adsorpsi Direct Red Teknis Dengan

Adsorben Nata De Ipomoea Pada Saat Kesetimbangan. Adsorpsi nata de ipomoea terhadap pewarna direct red teknis pada variasi waktu kontak pada saat kesetimbangan. Variasi waktu kontaknya yaitu 10 menit, 20 menit, 30 menit, 60 menit, 90 menit, dan 120 menit. Dengan konsentrasi pewarna 100,55 ppm sedangkan massa adsorben yang digunakan adalah 1 gram. Berdasarkan hasil pengukuran pada tabel 4 diperoleh kurva dibawah ini. 43 Gambar 8. kurva daya adsorpsi adsorben nata de ipomoea vs variasi waktu kontak Berdasarkan kurva daya adsorpsi adsorben nata de ipomoea vs variasi waktu kontak, kenaikan daya adsorpsi meningkat sampai waktu adsorpsi pada 60 menit dan saat mencapai 90 menit terjadi penurunan adsorpsi. Ketika 60 menit inilah titik pada saat kesetimbangan karena tidak ada pertambahan daya adsorpsi, namun daya adsorpsinya semakin menurun setelahnya. Hal ini terjadi karena semakin lama waktu adsorpsi yang terjadi kontak antara adsorben dan adsorbat menyebabkan adsorbat akan semakin banyak yang teradsorpsi sehingga daya adsorpsinya akan semakin besar sampai mencapai titik kesetimbangan. Pada saat mencapai titik kesetimbangan, akan terjadi titik jenuh atau setimbang dimana permukaan kosong adsorben telah terisi penuh oleh adsorbat. Hal ini terjadi kesetimbangan antara laju adsorpsi sama besar dengan laju desorpsi yang menyebabkan daya adsorpsinya tidak berbeda jauh bahkan cenderung menurun. 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 20 40 60 80 100 120 140 D ay a ad sor p si Variasi waktu menit 44

2. Pengaruh Variasi Konsentrasi Zat Pewarna Direct Red Teknis Pada

Adsorpsi Direct Rred Teknis Dengan Adsorben Nata De Ipomoea Pada Saat Kesetimbngan. Adsorpsi nata de ipomoea terhadap pewarna direct red teknis pada variasi konsentrasi adsorpsi dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi zat pewarna direct red teknis pada adsorpsi direct red teknis dengan adsorben nata de ipomoea. Variasi konsentrasi adsorpsinya yaitu 50 ppm, 75 ppm, 100 ppm, 125 ppm, dan 150 ppm. Dengan waktu adsorpsi selama 1 jam, sedangkan massa adsorben yang digunakan adalah 1 gram. Berdasarkan hasil pengukuran pada tabel 5 di dapat kurva dibawah ini. Gambar 9. kurva daya adsorpsi adsorben nata de ipomoea vs variasi konsentrasi direct red teknis. Berdasarkan gambar 11 memperlihatkan bahwa variasi konsentrasi pewarna direct red teknis memiliki pengaruh terhadap daya adsorpsi. Semakin besar konsentrasi pewarna direct red teknis, maka semakin meningkat daya 1 2 3 4 5 6 7 20 40 60 80 100 120 140 160 D ay a ad sor p si Variasi konsentrasi ppm 45 adsorpsinya. Hal ini terjadi karena konsentrasi yang semakin meningkat menyebabkan daya dorong molekul adsorbat untuk terikat pada permukan adsorben. Interaksi molekul adsorbat dan adsorben yang semakin besar maka akan meningkatkan daya adsorpsi. Pada penelitian ini, konsentrasi 150 ppm tidak dapat dikatakan sebagai konsentrasi optimum, karena berdasarkan kurva pada gambar diatas menunjukan bahwa masih ada kemungkinan peningkatan daya adsorpsi seiring semakin besarnya konsentrasi pewarna direct red teknis.

3. Pola isoterm Adsorpsi Pewarna Direct Red Teknis Menggunakan