6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Ubi jalar
Ubi jalar memiliki nama latin Ipomoea batatas L. Lam., tergolong family Convolvulaceae suku kangkung-kangkungan yang terdiri dari tidak
kurang 400 galur species. Namun dari sekian banyak galur ini, menurut Onwueme 1978 hanya ubi jalar yang mempunyai nilai ekonomis sebagai
bahan pangan. Nama ubi jalar berbeda-beda di tiap negara. Di Spanyol dan Philipina dikenal dengan nama camote, di India shaharkuand, kara-imo di
Jepang, anamo di Nigeria, getica di Brazil, apichu di Peru dan ubitora di Malaysia. Di Indonesia sendiri ada berbagai sebutan untuk ubi jalar seperti:
Mantang di Banjar Kalimantan; Hui atau Boled di Jawa Barat; Ketela rambat atau Muntul di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Tanaman ini dapat diusahakan di berbagai tempat, baik dataran rendah maupun dataran tinggipegunungan, serta di segala macam tanah. Tetapi yang
paling cocok dan potensial, dengan hasil produksi yang bagus dan tinggi adalah di tanah pasir berlempung yang gembur dan halus. Tanah dengan pH
5.6-6.6 lebih disukai untuk pertumbuhannya. Suhu rata-rata optimal 24-25°C dengan distribusi hujan yang baik pada kisaran curah hujan 750-1250 mm.
Menurut beberapa referensi, sistematika tanaman Ubi jalar Ipomoea batatas L.
adalah sebagai berikut: Divisi
: Magnoliophyta Kelas
: Magnoliopsida
7
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceace
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea batatas
Berdasarkan jumlah total produksi ubi jalar dunia, Indonesia merupakan negara penghasil kedua terbesar setelah Cina. Sekitar 98 pertanaman ubi
jalar dunia berada di negara-negara berkembang dengan distribusi : China 80, negara negara Asia lainnya 6, Afrika 5 dan Amerika Latin 2.
Perkembangan produksi ubi jalar di Indonesia menunjukkan angka yang kurang menggembirakan karena kurangnya dukungan dari industri pengolahan
ubi jalar menjadi produk yang lebih disukai masyarakat. Selain ubi jalar berdaging putih dan merah yang sudah umum dimanfaatkan, pada saat ini
telah banyak pula dilakukan pengolahan ubi jalar berdaging ungu, terutama sebagai makanan fungsional karena kandungan antioksidannya berupa
antosianin yang tinggi. Kandungan gizi ubi jalar segar dapat dilihat pada Tabel 1.
2. StarterBibit nata Acetobacter xylinum