BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian
1. Orientasi Kancah Penelitian
Persiapan penelitian diawali dengan menentukan tempat dilakukannya penelitian. Tempat penelitian disesuaikan denga subjek penelitian yang
sebelumnya sudah ditetapkan oleh peneliti berdasarkan studi pendahuluan. Penelitian dilakukan dengan populasi
volunteer
di Surakarta yang kemudian diambil sampel sejumlah
volunteer
dari beberapa organisasi yang bergrak di bidang sosial dengan melakukan screening atau pretest. Setelah proses
screening peneliti mengambil sampel sejumlah
volunteer
dari Rumah Hebat Indonesia RHI dan Solo Mengajar SM.
Rumah Hebat Indonesia beralamat di Rejosari RT 03 RW 15 Ngemplak, Gilingan, Banjarsari, Surakarta. Rumah Hebat Indonesia
selanjutnya disingkat RHI adalah sebuah rumah singgah berada di kampung Rejosari yang merupakan daerah berada di bantaran sungai Bengawan Solo
dengan penduduk berstatus sosial menengah kebawah. RHI adalah sebuah rumah singgah yang diperuntukkan bagi masyarakat sekitar berbasis
“
Community Empowerment
”. Tujuan didirikannya rumah singgah ini adalah agar masyarakat sekitar dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusianya melalui program-program yang dikembangkan oleh RHI.
51
Rumah Hebat Indonesia didirikan melalui Surat Keputusn yang disahkan pada tanggal 20 Februari 2014 dengan nomor SK :
001SKRHIII2014. Akta notaris disahkan oleh Ny. Nurnijato, S.H. pada tanggal 7 Februari 2014 dengan nomor 03 dan telah terdaftar di kepaniteraan
Pengadilan Negeri Surakarta dengan Nomor : 09HKUMII2014PN.Ska. Tujuan awal didirikannya RHI adalah untuk memberdayakan masyarakat
sekitar dengan
skill
dan sumber daya yang dimiliki.
Nation Character Building
menjadi dasar dalam membuat program-program Rumah Hebat Indonesia dalam upayanya meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak yang
duduk di bangku TK, SD, dan SMP. Jumlah keseluruhan anak yang terdaftar dalam program RHI adalah 106 anak.
Organisasi sosial selanjutnya yaitu Solo Mengajar. Solo Mengajar merupakan sebuah organisasi sosial yang mempunyai visi menjadikan
segenap anak bangsa sebagai murid bangsa yang tiada henti belajar, melayani, dan mengabdi kepada bangsa tanpa pamrih. Solo Mengajar
berkantor pusat di Jalan Nangka Raya No. 1 Kerten, Laweyan. Solo Mengajar berawal dari diskusi kebangsaan antara Gentur Yoga
Jati dan Hanny setiawan pada tahun 2008 yang kemudian menemukan momentum untuk mewujudkan suatu gerakan. Momentum tersebut dirasakan
ketika terjadi pembicaraan dengan Ibu Evi Trisna yang merupakan salah satu aktivis di Indonesia Mengajar pada bulan Desember 2011. Adapun tim
perumus Solo Mengajar pada saat perumusan awal adalah Hanny Setiawan,