Pengaruh Pelatihan LANDASAN TEORI

keterampilan dan kemampuan yang mereka butuhkan untuk bekerja di dalam tim tersebut. Hanya sekitar 29 dari organisasi dalam sebuah survey yang memberikan berbagai pelatihan teamwork atau hubungan interpersonal Devine, dkk., 1999. Ketika kompleksitas interpersonal dan kognitif dituntut oleh tim, anggota akan membutuhkan bantuan dalam mempelajari bagaimana bekerja secara efektif didalamnya. Pelatihan tim yang diterapkan akan memiliki dampak yang baik bagi keefektifan tim Kozlowski Ilgen dalam Forsyth, 2006. Salas dkk. 2007 menemukan beberapa tipe pelatihan yang efektif dalam sebuah meta-analisis sebelum menyimpulkan bahwa sebagian besar metode berhasil, tetapi metode yang terbaik adalah fokus terhadap peningkatan koordinasi antaranggota daripada sekedar strategi dalam komunikasi. Guzzo, R. A. 1995 menerangkan bahwa adanya kerjasama teamwork dapat menimbulkan kohesivitas antaranggota kelompok. Individu bekerjasama untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka bersama demi tercapainya tujuan kolektif kelompok. Hal ini membuat individu dalam suatu kelompok memiliki tanggung jawab yang sama besarnya akan hasil yang dicapai. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Walgito 2007 yang menyatakan bahwa kerjasama dalam tim akan meningkatkan interaksi diantara anggota kelompok sehingga secara tidak langsung akan mempengaruhi tingkat kohesivitas dalam kelompok tersebut. Martika 2013 dalam penelitiannya mengenai kohesivitas kelompok terhadap karyawan di sebuah yayasan menemukan bahwa karyawan merasa senang bekerja bersama rekan kerja di unit kerjanya. Hal ini dimungkinkan karena karyawan memiliki ketertarikan dan kemauan untuk membina hubungan baik dengan sesama rekan kerja sehingga suasana kerja yang tercipta membuat karyawan bekerja dengan lebih nyaman. Ditemukan pula bahwa salah satu hal yang membuat karyawan memiliki kohesivitas kelompok yang tinggi adalah kebersamaan dalam kelompok di unit kerja. Hal ini digambarkan karyawan memiliki kesadaran untuk mampu bekerja secara teamwork sehingga intensitas kebersamaan dan komunikasi perlu ditingkatkan. Siebold dalam Forsyth, 2006 juga memberikan pemaparan bahwa esensi dari kohesivitas dalam sebuah kelompok yang utama adalah kepercayaan diantara anggota kelompok dan bersama-sama membangun sebuah kekuatan teamwork . Berdasarkan paparan diatas, pelatihan teamwork dipandang dapat meningkatkan intensitas kebersamaan serta interaksi di dalam kelompok sehingga kohesivitas dapat meningkat pula.

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran penelitian “Pengaruh Pelatihan Teamwork Terhadap Peningkatan Kohesivitas Kelompok Volunteer di Surakarta” yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 3. Kerangka Pemikiran