1. Untuk mengetahui apakah pelatihan sudah berhasil dalam mencapai
tujuan pelatihan 2.
Untuk menilai bagaimana program pelatihan telah dilaksanakan 3.
Untuk mengidentifikasi bagian dari program pelatihan yang membutuhkan perbaikan
4. Untuk mengidentifikasi peserta yang tepat atau sesuai di pelatihan
yang akan datang 5.
Untuk meninjau dan memperkuat kunci bagian-bagian pelatihan bagi peserta
6. Untuk menjual program pelatihan kepada pihak yang membutuhkan
Evaluasi program pelatihan bertujuan untuk mengetahui apakah program pelatihan yang telah dilaksanakan berhasil dalam mengubah
perilaku peserta pelatihan serta mengetahui bagian-bagian pelatihan yang perlu diperbaiki untuk program pelatihan selanjutnya.
C. Pengaruh Pelatihan
Teamwork
Terhadap Peningkatan Kohesivitas Kelompok
Malik dalam Sarwono, 2009 dalam penelitian pada lembaga swadaya masyarakat di Bandung menemukan bahwa produktivitas lebih
tinggi pada kelompok kohesif yang heterogen daripada kelompok kohesif yang homogen.
Banyak organisasi membuat tim tetapi kemudian tidak melakukan sesuatu
untuk membantu
anggota-anggotanya mengembangkan
keterampilan dan kemampuan yang mereka butuhkan untuk bekerja di dalam tim tersebut. Hanya sekitar 29 dari organisasi dalam sebuah
survey yang memberikan berbagai pelatihan
teamwork
atau hubungan interpersonal Devine, dkk., 1999.
Ketika kompleksitas interpersonal dan kognitif dituntut oleh tim, anggota akan membutuhkan bantuan dalam mempelajari bagaimana
bekerja secara efektif didalamnya. Pelatihan tim yang diterapkan akan memiliki dampak yang baik bagi keefektifan tim Kozlowski Ilgen
dalam Forsyth, 2006. Salas dkk. 2007 menemukan beberapa tipe pelatihan yang efektif dalam sebuah meta-analisis sebelum menyimpulkan
bahwa sebagian besar metode berhasil, tetapi metode yang terbaik adalah fokus terhadap peningkatan koordinasi antaranggota daripada sekedar
strategi dalam komunikasi. Guzzo, R. A. 1995 menerangkan bahwa adanya kerjasama
teamwork
dapat menimbulkan kohesivitas antaranggota kelompok. Individu bekerjasama untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka bersama
demi tercapainya tujuan kolektif kelompok. Hal ini membuat individu dalam suatu kelompok memiliki tanggung jawab yang sama besarnya
akan hasil yang dicapai. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Walgito 2007 yang menyatakan bahwa kerjasama dalam tim akan meningkatkan
interaksi diantara anggota kelompok sehingga secara tidak langsung akan mempengaruhi tingkat kohesivitas dalam kelompok tersebut.