Evaluasi Materi Pelatihan Evaluasi Hasil Pelatihan

Hasil evaluasi pemahaman materi baik pada hari pertama maupun hari kedua didapatkan rata-rata sebesar 99,7. Rata-rata nilai yang diperoleh subjek cukup tinggi, maka dapat disimpulkan bahwa subjek dapat memahami materi yang disampaikan dengan cukup baik.

b. Evaluasi Hasil Pelatihan

Evaluasi hasil pelatihan merupakan evaluasi hasil pelatihan yang diukur dengan beberapa indikator. Indikator tersebut diberikan kepada peserta pelatihan untuk kemudian diisi sesuai apa yang peserta rasakan baik selama mengikuti pelatihan maupun setelah mengikuti pelatihan. Evaluasi pelatihan meliputi evaluasi proses dan evaluasi akhir pelatihan. 1. Evaluasi proses pelatihan Evaluasi proses peltihan bertujuan untuk mengetahui kesesuaian modul pelatihan dengan pelaksanaan pelatihan, apakah fasilitator menyampaikan materi dengan baik, serta manfaat yang diperoleh peserta pelatihan setelah mengikuti pelatihan. Hasil evaluasi proses pelatihan dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 13 Hasil Evaluasi Proses Pelatihan Aspek Indikator Kriteria Jumlah Modul pelatihan Kesesuaian modul pelatihan dengan tujuan yang ingin dicapai Sangat Sesuai Sesuai Kurang Sesuai 86 14 Kualitas isi modul pelatihan Sangat Sesuai Sesuai Kurang Sesuai 86 14 Penyajian materi dalam modul pelatihan Sangat Sesuai Sesuai Kurang Sesuai 100 Isi materi dalam modul pelatihan Sangat Sesuai Sesuai Kurang Sesuai 100 Fasilitator Cara menyampaikan pelatihan Sangat Baik Baik Kurang Baik 86 14 Sistematika dan alur pelatihan Sangat Baik Baik Kurang Baik 100 Penggunaan waktu pelatihan Sangat Baik Baik Kurang Baik 100 Manfaat pelatihan Efek yang dirasakan setelah mengikuti pelatihan Sangat Baik Baik Kurang Baik 100 Pengetahuan yang didapatkan setelah mengikuti pelatihan Sangat Baik Baik Kurang Baik 100 Perasaan yang dirasakan setelah mengikuti pelatihan Sangat Baik Baik Kurang Baik 100 2. Evaluasi akhir pelatihan Evaluasi akhir pelatihan bertujuan untuk mengetahui apakah program pelatihan yang telah dilaksanakan berhasil dalam mengubah perilaku peserta pelatihan. Dari hasil evaluasi akhir pelatihan, hampir semua peserta mengungkapkan bahwa peserta berusaha menerapkan teamwork dalam aktivitas mereka sebagai volunteer . Peserta juga mengatakan bahwa mereka memperoleh banyak manfaat dari pelatihan yang diikuti. Diantaranya adalah mereka mendapatkan beberapa solusi dari permasalahan di organisasi yang didiskusikan bersama dengan fasilitator pelatihan. Beberapa kesulitan yang dihadapi peserta pelatihan dalam menerapkan teamwork antara lain masih kurang efektifnya komunikasi antar- volunteer. Secara keseluruhan peserta dapat mengambil manfaat positif baik untuk dirinya sendiri maupun bagi hubungan peserta dengan rekan-rekan organisasinya.

E. Pembahasan

1. Kohesivitas Kelompok Pada

Volunteer Perbedaan mean rata-rata skor kohesivitas kelompok pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada gambar grafik dibawah ini. Gambar 13. Perbedaan Skor Total Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Setelah Perlakuan Gambar grafik diatas menunjukkan perubahan yang terjadi pada sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen yang telah diberi perlakuan berupa pelatihan teamwork menunjukkan peningkatan rata-rata skor kohesivitas kelompok yaitu dari skor 653 mnejadi 772. Sedangkan pada kelompok kontrol skor kohesivitas kelompok juga mengalami peningkatan namun tidak sebanyak pada skor kelompok eksperimen yaitu 663 menjadi 677. Hasil uji hipotesis pada tabel 11 menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yaitu terdapat pengaruh pelatihan teamwork terhadap peningkatan kohesivitas kelompok pada volunteer di Surakarta diterima. Hal ini dapat dilihat pada hasil uji hipotesis menggunakan independent sample t-test dengan hasil signifikansi kurang dari 0.05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pelatihan teamwork memiliki pengaruh terhadap peningkatan kohesivitas kelompok pada volunteer di Surakarta. Pada tabel 9 yang memuat deskripsi hasil pretest dan posttest baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol mengalami peningkatan. Walaupun demikian, peningkatan yang terjadi pada kelompok kontrol tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan perubahan yang terjadi pada kelompok eksperimen setelah diberikan pelatihan teamwork . Pada kelompok eksperimen sebanyak enam subjek mengalami peningkatan skor kohesivitas kelompok dari kategori sedang menjadi kategori tinggi.