masyarakat desa Bumiharjo Syekh Abdurrahman dipanggil atau dikasih sebutan Mbah Sayyid karena beliu merupakan keturunan Arab dan penyebar
agama sebagai waliullah orang yang dikasihi oleh Allah. Tradisi Manganan merupakan perwujudan dari kebudayaan yang
bersifat folklor. Karena tradisi ini disebarkan melalui lisan dan disertai dengan gerak isyarat. Tradisi merupakan suatu tradisi atau adat istiadat yang
didalamnya terdapat nilai-nilai yang dapat mendukung berkembangnya tradisi manganan.
Bagi pelaku tradisi pelaksanaan tradisi ini diyakini dapat membawa berkah bagi masyarakat desa Bumiharjo. Selain itu pelaksanaan tradisi ini juga
dimaksudkan untuk mengenang jasa leluhur yang sudah berjuang di desa Bumiharjo sehingga tercipta sebagi desa yang gemah ripah loh jinawi. Dalam
suatu tradisi tentu saja ada fungsi yang terkandung dalam pelaksanaan tradisi tersebut. Fungsi-fungsi yang terkandung dalam tradisi manganan bagi
masyarakat pendukungnya adalah sebagai berikut.
4.3.1 Sebagai sistem proyeksi
Tradisi manganan merupakan suatu tradisi yang masih dilestarikan dan dijalankan secara turun temurun oleh masyarakat desa Bumiharjo. Tradisi
manganan memiliki fungsi sebagai sistem proyeksi, yaitu sebagai sarana pencerminan angan-angan suatu kolektif. Adanya tradisi Manganan di Punden
Mbah desa Bumiharjo dijadikan sebagai alat untuk mencapai suatu angan-
angan yang diharapkan yaitu untuk mencipatakan suatu kesatuan yang erat diantara sesama masyarakat.
Warga desa Bumiharjo selaku pemilik sekaligus pelaksana tradisi Manganan berharap penuh dengan adanya Tradisi Manganan maka akan dapat
menciptakan suasana yang dinamis dan harmonis. Adanya tradisi Manganan dimanfaatkan oleh warga desa Bumiharjo sebagai pewujud angan-angan untuk
menciptakan suatu kebersamaan, sikap saling menghormati, serta mewujudkan suatu desa yang sejahtera sepenuhnya.
4.3.2 Sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga-lembaga
kebudayaan.
Tradisi Manganan di Punden Mbah Sayyid merupakan suatu tradisi yang sampai sekarang masih dilaksanakan oleh masyarakat pendukungnya.
Tradisi manganan diwariskan sejak jaman dahulu dari generasi ke generasi berikutnya melalui lisan dan gerak isyarat.
Tradisi Manganan bagi masyarakat desa Bumiharjo selaku pemilik tradisi diakui sebagai suatu sarana atau alat untuk pengesahan pranata-pranata
dan lembaga-lembaga kebudayaan. Pranata dalam tradisi Manganan di Punden Mbah Sayyid dimaknai sebagai sistem tingkah laku sosial yang bersifat resmi
seperti adat istiadat dengan sistem norma yang mengaturnya, serta seluruh perlengkapannya guna memenuhi berbagai kompleks kebutuhan manusia dalam
kehidupan sehari-hari. Setiap tradisi memiliki pranata sosial sendiri-sendiri sesuai dengan konteks dinamika budaya yang bersangkutan.
Pranata-pranata dalam tradisi Manganan di Punden Mbah Sayyid ditunjukkan dengan masih berlangsungnya tradisi ini dari generasi ke generasi
dengan tanpa mengurangi adat-istiadat, norma-norma yang berlaku, serta tata cara dalam pelaksanaanya baik berupa tindakan maupun sesaji yang diberikan
kepada yang mbaureksa atau dhayang di desa Bumiharjo. Hal ini juga merupakan suatu pesan bagi generasi penerus hendaknya dapat menjaga dan
melestarikan tradisi peninggalan nenek moyang sebagai budaya daerah yang dilindungi.
4.3.3 Sebagai alat pendidikan anak