pedoman hidup manusia untuk selalu menghormati orang tua dan selalu beribadah kepada Tuhan.
b. daun berjajar
Daun berjajar pada saat pelaksanaan tradisi Manganan terdapat suatu cara dalam menata alas untuk menaruh nasi dan lauk pauk yang dibawa oleh
masyarakat. Daun yang biasa digunakan sebagai alas untuk menata nasi bisa menggunakan daun pisang atau daun jati, hal ini dimaksudkan karna
daun jati dan daun pisang bentuknya yang lebar dan tidak mudah sobek. Dalam penataan daun tersebut haruslah berjajar tidak boleh terpisahkan
antara yang satu dengan yang lainnya dalam satu baris. Simbol tersebut mengandung makna tentang tata cara umat muslim dalam melaksanakan
shalat berjamaah. Sebelum shalat dimulai maka harus dibenahi dulu apakah shaf barisan dari makmum sudah benar atau belum.
c. kembang setaman
Kembang setaman merupakan hal yang harus ada pada saat pelaksanaan upacara tradisi Manganan di Punden Mbah Sayyid. Kembang
setaman terdiri dari mawar putih, mawar merah, kanthil, melati dan kenanga. Mawar merah dan putih adalah simbol lelaki dan wanita, seperti
bunga mawar yang mekar. Wanita disimbolkan dalam mawar merah, lelaki disimbolkan dalam mawar putih. Kanthil memiliki makna pemahaman
‘kumanthil ana ing ati’. Dalam hal ini melambangkan adanya suatu
kepercayaan dalam diri manusia terhadap sang pencipta yang kemudian oleh manusia itu sendiri dilekatkan dalam hati. Melati adalah simbol dari
makna ketulusan dan kesucian sebuah niat atau hajat. Melati di dalam pemahaman jawa memiliki arti mlaku ing pengati-ati’ artinya melangkah
hidup dengan hati-hati. Kemudian kenanga memiliki makna sebagai ‘minangka’ yang artinya sarana atau alat. Kembang setaman yang beraroma
wangi ini melambangkan bahwa sebagai manusia hendaknya senantiasa menjaga keharuman nama baiknya. Bukan hanya sekedar menjaga nama
baiknya saja namun juga nama baik orang tua, agama, bangsa, dan Negara. Hal ini dimaksudkan agar manusia senantiasa menjaga diri dari segala
sesuatu serta dapat mengendalikan diri dari hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri sehingga dapat mengakibatkan harga diri atau nama baik dari
manusia itu bisa jatuh.
d. kemenyan