22
BAB 2 LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dikemukakan tentang landasan teori yang mendasari dilakukannya penelitian ini. Teori-teori yang digunakan sebagai landasan akan
dapat mengarahkan alur berpikir dari proses penelitian yang dilakukan, sehingga akan memunculkan hipotesis yang selanjutnya akan diuji dalam penelitian ini.
2.1 Trust in Brand
2.1.1 Pengertian
Trust in Brand
Menurut Wikipedia Ensiklopedi, trust diartikan “confidence in or reliance on some person or quality” yaitu keyakinan pada atau kepercayaan pada
seseorang atau kualitas tertentu. Kemudian dalam Oxford Learner’s Pocket Dictionary dijelaskan arti dari trust adalah “strong belief in the honesty, godness,
strength of...” yang berarti keyakinan yang kuat pada kejujuran, ketuhanan yang kuat pada hal tertentu. Sedangkan brand adalah “particular make of goods” yang
berarti keterangan-keterangan yang membuat bagus, atau segala sesuatu yang mengenai benda atau barang, sering disebut dengan kata lain “merek”. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005; 2003 kepercayaan diartikan sebagai anggapan atau keyakinan bahwa sesuatu yang dipercayai itu benar-benar atau
nyata. Menurut Griffin dalam Rahmat, 2007; 129 percaya atau trust
didefinisikan sebagai mengandalkan perilaku orang untuk mencapai tujuan yang
23
dikehendaki yang pencapaiannya tidak pasti dan dalam situasi yang penuh resiko. Kemudian merek menurut Lamb, dkk 2001; 421 adalah suatu nama, istilah,
simbol, desain, atau gabungan keempatnya, yang mengidentifikasikan produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Sedangkan menurut
Kohler dalam Rahmat, 2007; 42 kepercayaan merupakan keyakinan bahwa sesuatu itu benar atau salah atas dasar bukti, sugesti otoritas, pengalaman atau
intuisi. Lalu menurut Costabile dalam Djati dan Ferrinadewi, 2004; 117 kepercayaan atau trust didefinisikan sebagai persepsi akan keterhandalan dari
sudut pandang konsumen didasarkan pada pengalaman, atau lebih pada urut- urutan transaksi atau interaksi yang dicirikan oleh terpenuhinya harapan akan
kinerja produk dan kepuasan. Menurut Deutsch dalam Djati dan Ferrinadewi, 2004; 117
mendefinisikan kepercayaan sebagai keyakinan suatu pihak akan menemukan apa yang diinginkan dari pihak lain bukan apa yang ditakutkan dari pihak lain. Mayer,
Davis dan Scoorman dalam Djati dan Ferrinadewi, 2004; 117 mendefinisikan bahwa kepercayaan adalah kemauan dari salah satu pihak untuk menjadi tidak
berdaya vulnerable atas tindakan pihak lain. Moorman, Zaltman, dan Deshpande 1992 dalam Djati dan Ferrinadewi 2004; 117 memandang kepercayaan dari
sisi psikologi. Kepercayaan didefinisikan sebagai suatu keyakinan dan kemauan, atau dapat juga disebut sebagai kecenderungan perilaku.
Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa trust in brand adalah persepsi akan keterhandalan suatu merek tertentu dari sudut pandang
24
konsumen, yang diikuti dengan kesediaan untuk mempercayai atau mengandalkan merek nama, istilah, simbol, desain, atau gabungan keempatnya tersebut.
2.1.2 Aspek-aspek