dinamakan metode sejarah disini adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau. Rekonstruksi yang imajinatif dari masa lampau berdasarkan data
yang diperoleh dengan menempuh proses itu disebut historiografi penulisan sejarah. Dengan mempergunakan metode sejarah dan historiografi yang sering dipersatukan dengan nama metode
sejarah. Sejarawan berusaha untuk merekonstruksikan sebanyak-banyaknya dari masa lampau manusia.
99
Selain pendekatan sejarah yang dipergunakan dalam penulisan tesis ini, dipakai pula pendekatan hermeneutik atau hermeneutika. Secara etimologis, kata hermeneutik, berasal
dari bahasa Yunani hermeneucin yang berarti menafsirkan. Maka kata benda hermeneia secara harfiah dapat diartikan sebagai penafsiran atau interpretasi.
100
Hal ini terkait dari fakta-fakta yang didapat di lapangan yakni teks-teks atau dokumen-dokumen yang berhubungan dengan
penelitian ini.
C. Sumber Data
1. Dokumen dan arsip yang mana merupakan bahan tertulis yang bergayutan dengan suatu
peristiwa atau aktivitas tertentu. Dalam mengkaji dokumen, peneliti sebaiknya tidak hanya mencatat apa yang tertulis, tetapi juga berusaha menggali dan menangkap
maknanya yang tersirat dari dokumen tersebut.
101
Menurut Burhan Bungin, bahan dokumen itu berbeda secara gradual dengan literatur, dimana literatur merupakan bahan-
bahan yang diterbitkan sedangkan dokumen adalah informasi yang disimpan atau didokumentasikan sebagai bahan dokumenter.
102
Mengenai bahan-bahan dokumen tersebut, Sartono Kartodirjo menyebutkan berbagai bahan seperti: otobiografi, surat
99
Louis Gottchalk, Op. Cit, hal. 32.
100
E. Sumaryono, Op.Cit, hal. 23.
101
H.B. Sutopo, Op.Cit, hal. 54.
102
Lihat, Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif; Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosialnya Jakarta: Kencana, 2008, hal. 122.
pribadi, catatan harian, memorial, kliping
103
, dokumen pemerintah dan swasta, cerita romanrakyat, foto, tape, microfilm, disc, compact disc, data di server flasdisk, data yang
disimpan di web site dan lainnya.
104
Khususnya di Pusat Perfilman H. Usmar Ismail “Sinematek Indonesia” dan Lembaga Arsip Nasional Republik Indonesia.
2. Literatur atau Kepustakaan. Peneliti melakukan pelacakan diberbagai literatur, makalah
maupun jurnal ilmiah yang relevan dengan kajian. Dimana dalam hal ini dibutuhkan kemampuan peneliti untuk sanggup mengadakan seleksi dari bermacam-macam bahan
yang mengandung sudut pandangan yang berbeda-beda, bertentangan satu sama lain, bagaimana ia memilih, menimbang, menolak dan penyusun kembali bahan-bahan tadi ke
dalam suatu bentuk akhir laporan.
105
3. Wawancara dengan informan yang mengerti dan memahami aspek kajian yang dilakukan
oleh peneliti. Pawito mengungkapkan bahwa teknik penentuan subjek penelitian komunikasi kualitatif berbeda dengan kuantitatif, dimana kualitatif lebih mendasarkan
diri pada alasan atau pertimbangan-pertimbangan tertentu purposeful selection sesuai dengan tujuan penelitian oleh karena itu, sifat metode penarikan subjek dari penelitian
kualitatif adalah purposive sampling.
106
D. Teknik Cuplikan Sampling