pribadi, catatan harian, memorial, kliping
103
, dokumen pemerintah dan swasta, cerita romanrakyat, foto, tape, microfilm, disc, compact disc, data di server flasdisk, data yang
disimpan di web site dan lainnya.
104
Khususnya di Pusat Perfilman H. Usmar Ismail “Sinematek Indonesia” dan Lembaga Arsip Nasional Republik Indonesia.
2. Literatur atau Kepustakaan. Peneliti melakukan pelacakan diberbagai literatur, makalah
maupun jurnal ilmiah yang relevan dengan kajian. Dimana dalam hal ini dibutuhkan kemampuan peneliti untuk sanggup mengadakan seleksi dari bermacam-macam bahan
yang mengandung sudut pandangan yang berbeda-beda, bertentangan satu sama lain, bagaimana ia memilih, menimbang, menolak dan penyusun kembali bahan-bahan tadi ke
dalam suatu bentuk akhir laporan.
105
3. Wawancara dengan informan yang mengerti dan memahami aspek kajian yang dilakukan
oleh peneliti. Pawito mengungkapkan bahwa teknik penentuan subjek penelitian komunikasi kualitatif berbeda dengan kuantitatif, dimana kualitatif lebih mendasarkan
diri pada alasan atau pertimbangan-pertimbangan tertentu purposeful selection sesuai dengan tujuan penelitian oleh karena itu, sifat metode penarikan subjek dari penelitian
kualitatif adalah purposive sampling.
106
D. Teknik Cuplikan Sampling
Cuplikan berkaitan dengan pembatasan jumlah dan jenis dari sumber data yang akan digunakan dalam penelitian. Dengan demikian teknik cuplikan sampling dalam penelitian ini
103
Kliping disini termasuk surat kabar maupun majalah. Surat kabar pada hakikatnya adalah sumber sejarah yang paling lengkap karena merupakan sejarah tiap-tiap hari, yaitu sejarah yang ditulis oleh manusia. Lihat, R. Moh. Ali,
Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia Yogyakarta: LkiS, 2005, hal. 14.
104
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif..Op.cit,; Periksa juga, Gary McCulloch, Documentary Reseacrh in Education, History and the Social Sciences
London and New York: RoutledgeFalmer, 2004.
105
Lihat, Gorys Keraf, Komposisi Ende: Nusa Indah, 2004, hal. 187-188.
106
Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif Yogyakarta: LKiS, 2007, hal. 88.
bersifat bertujuan dimana pengambilannya didasarkan atas berbagai pertimbangan tertentu maka dikenal sebagai purposive sampling. Dimana pilihan sampel diarahkan pada sumber data yang
dipandang memiliki data penting yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Bogdan Biklen 1982 menyebut, teknik ini dalam penelitian kualitatif sering juga dinyatakan
sebagai internal sampling karena sama sekali bukan dimaksudkan untuk mengusahakan generalisasi pada populasi, tetapi untuk memperoleh kedalaman studi di dalam suatu konteks
tertentu.
107
Dengan purposive sampling peneliti mencari dan memilih data utama yang digunakan untuk menjawab pertanyaan dalam penelitian ini. Goetz
dan LeCompte 1984 menyebut teknik ini sebagai criterion based selection karena cuplikan dalam penelitian kualitatif yang diambil lebih bersifat selektif.
108
Pemilihan data dalam penelitian ini tentu saja bersifat purposif sesuai dengan daya jangkau dan kekuatan peneliti melakukan pelacakan berupa ”bibliografi kerja” usaha sistematis
di perpustakaan untuk mengumpulkan sumber-sumber bahan.
109
E. Teknik Pengumpulan Data