Perencanaan Struktur Sekunder Diketahui : Lebar = 0.2 m, Tebal = 0.2 m, Shape factor = 0.5, Jumlah tampang = 4

Tahanan momen sisi atas :W a = = = 11,918 m 3 Tahanan momen sisi bawah :W b = = 9,620m 3 Gambar.4.4 Spesifikasi potongan melintang box girder yang direncanakan

IV.7.2 Perencanaan Struktur Sekunder

Perencanaan pada struktur sekunder dari jembatan meliputi tiang sandaran, perencanaan trotoar, pelat lantai flyover, diafragma dan deck slab.  Tiang Sandaran Berdasarkan pada peraturan perencanaan teknik jembatan yang mengacu pada RSNI T-02-2005 pasal 12.5, beban yang bekerja pada tiang sandaran adalah berupa gaya horizontal sebesar 0,75 KNm yang bekerja pada tiang sandaran setinggi 100 cm terhitung dari lantai trotoar. Tiang sandaran direncanakan untuk beban daya layan rencana sebesar 1,5 kN. W = w x´ L = 0,75 x 2 = 1,5 kN 7 m 1,5 m 1,5 m 5 m H = 3 m Ya = 1,34 m Yb = 1,66 m Dimana L adalah jarak antara tiang sandaran. Tiang sandaran juga menerima beban angin sebesar : Hw = 0.0006 x Cw x As x Vw 2 [kN] Dimana : Hw = Kecepatan angin rencana mdt Cw = Koefisien seret, dari tabel 27 RSNI T-02-1005 Vw = Kecepatan angin rencana mdt 2 , dari tabel 28 As = Luas koefisien bagian samping jembatan m 2 Panjang total jembatan = 137 m Jarak tiang sandaran = 2 m Bahan yang digunakan :  Mutu eto f ’ = 30 Mpa  Mutu baja fy = 240 Mpa Pipa sandaran : Diameter pipa D = 60 mm Tebal pipa = 3 mm Diameter dalam d = diameter pipa D- 2 tebal pipa = 60- 23 = 54 mm Beban angin yang diterima oleh tiang sandaran : = 2,35 Dimana : d = Tinggi box girder struktur utama + tinggi trotoar + tinggi tiang sandaran = 300cm + 25 cm + 100 cm = 425cm = 4250 mm Tinggi rencana box girder diperoleh dari rasio tinggi terhadap bentang Bambang Supriyadi,2007 : 130 hL 115. Untuk bentang L = 137 m, direncanakan hL sebesar 125, sehingga diperoleh h taksiran = 16m . Keterangan : b =Lebar keseluruhan jembatan dihitung dari sisi luar jembatan. d =Tinggi bangunan atas, termasuk tinggi sandaran masif. Nilai Cw diperoleh dengan menginterpolasi nilai bd yang terdapat pada tabel 27 RSNI T-02-2005. Untuk nilai bd sebesar 2,35 maka diperoleh : Nilai koefisien seret Cw = 1,47875 Nilai Vw = 30 ms karena letak jembatan yang jauh dari pantai asumsi Nilai As = Tinggi tiang sandaran x jarak antara tiang sandaran = 1 m x 2 m = 2 m 2 Sehingga diperoleh Hw sebesar : Hw = 0,0006 x Cw x Vw 2 x As = 0,0006 x 1,47875 x 30 2 x2 = 1,597 kN. Jadi, Momen ultimate Mu yang dipikul oleh tiang sandaran sebesar : M u = beban angin Hw + beban daya layan x tinggi tiang sandaran = 1,597 + 1,5 x1 = 3,097 kNm M n = = 3,871 x 10 6 Nmm  Penulangan Dimensi tiang sandaran direncanakan : 15 cm x 15 cm Beton decking = 40 mm Direncanakan menggunakan tulangan Ø = 10 mm M n =3,871 x 10 6 Nmm d = 150 – 40 – ½Ø = 150 – 40 – ½10 = 105 mm R n = = 2,926 Mpa m = = 9,412 ρ min = = 0,0058 ρ balance = = = 0,0903 x 0,7142 =0,0065 ρ max = 0,75 x ρ balance =0,75 x 0,0065 = 0,0048 ρ perlu = = = 0,013 Karena ρ perlu ρ min dan ρ max ρ perlu , maka digunakan = 0,013 A s = ρ perlu x b x d = 0,013 x 150 x 105 = 204,75 mm 2 Dengan data diatas, maka direncanakan penulangan dengan menggunakan besi tulangan 4 Ø 10 As = 314 mm 2 .  Trotoar Trotoar akan direncanakan dengan dimensi lebar 150 cm dan tebal 25 cm dan diletakkan di atas lantai kenderaan dan terdapat di masing-masing jalur. Berdasarkan acuan pada RSNI T-02-2005 semua elemen dari trotoar atau jembatan penyebrangan yang langsung memikul pejalan kaki harus direncanakan untuk emikul beban nominal sebesar 5 kPa.

IV.8 Sistem Pembebanan