26
c. Menjadi apatis, yang terjadi ketika seseorang merasa bahwa tak seorangpun peduli sedikitpun tentang apa yang sedang
dialaminya, dimana seringkali kondisi ini menimbulkan keinginan untuk mengakhiri hidup atau bunuh diri.
Menurut Baron dan Byrne 1984 dalam Praharaesti Eriany 1997:37 individu yang kesepian cenderung merasa putus asa, tertekan
dan gelisah, bosan karena merasa tidak ada yang dapat diperbuat, mempunyai perasaan rendah diri dan suka mencela diri sendiri,
merasa ditolak, merasa tidak puas dengan hidup mereka serta mnculnya perasaan depresi pada diri individu.
C. Kajian tentang Kontrol diri
1. Definisi Kontrol diri
Menurut M. Nur Ghufron Rini Risnawita S 2014:25 kontrol diri adalah kecakapan individu dalam membaca situasi yang
ada di dalam dirinya dan di dalam lingkungannya. Selain itu juga kemampuan untuk mengontrol dan mengelola faktor-faktor perilaku
sesuai dengan situasi dan kondisi untuk menampilkan diri dalam melakukan sosialisai, kemampuan untuk mengendalikan perilaku,
untuk menarik perhatian, keinginan dalam mengubah perilaku agar sesuai dengan orang lain, menyenangkan orang lain, membuat nyaman
orang lain dan dalam menutupi perasaannya.
27
Menurut BF. Skinner 2013 kontrol diri adalah individu yang dapat membuat respon-respon yang dapat menjadikannya salah
menjadi kurang dapat disalahkan dengan mengubah variabel-variabel yang menjadi fungsinya. Setiap perilaku yang berhasil akan diperkuat
secara otomatis. Zulkarnain 2002:11 menyimpulkan bahwa kontrol diri adalah
suatu aktivitas pengendalian tingkah laku. Pengendalian tingkah laku ini mengandung makna yaitu melakukan pertimbangan-pertimbangan
terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu yang bertindak. Semakin intens pengendalian tingkah laku, semakin tinggi juga
kontrol diri seseorang. Menurut Calhoun dan Acocella 1990 dalam M. Nur
Ghufron Rini Risnawita S 2014:25 kontrol diri adalah pengaturan proses-proses fisik, psikologis dan perilaku seseorang, dengan kata
lain serangkaian proses yang membentuk dirinya sendiri. Berdasarkan penjelasan diatas, maka kontrol diri dapat
diartikan sebagai kecakapan individu dalam memahami situasi dan kondisi yang ada disekitarnya dan individu tersebut dapat mengontrol
dirinya untuk berperilaku sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada, individu juga dapat mengontrol dirinya untuk berkomunikasi sesuai
dengan kemauan orang lain. Individu yang dapat mengontrol diri
28
adalah individu yang mampu bersikap sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh orang lain.
Kontrol diri
berkaitan dengan
bagaimana individu
mengendalikan emosi serta dorongan-dorongan dari dalam dirinya Hurlock, 1990. Menurut konsep ilmiah, pengendalian emosi berarti
mengarahkan energi emosi ke saluran ekspresi yang bermanfaat dan dapat diterima secara sosial. Memang konsep ilmiah menitikberatkan
pada pengendalian, tetapi tidak sama artinya dengan penekanan. Mengontrol
emosi berarti mendekati suatu situasi dengan menggunakan sikap yang rasional untuk merespon situasi tersebut dan
mencegah munculnya reaksi yang berlebihan Elfida, 1995 dalam Zulkarnain 2002:11. Ada dua kriteria yang menentukan apakah
kontrol emosi dapat diterima secara sosial atau tidak. Kontrol emosi dapat diterima bila reaksi masyarakat terhadap pengendalian emosi
adalah positif. Namun reaksi positif saja tidaklah cukup. Karenanya perlu diperhatikan kriteria lain, yaitu efek yang muncul setelah
mengontrol emosi terhadap kondisi fisik dan psikis. Kontrol emosi seharusnya tidak membahayakan fisik dan psikis individu. Artinya,
dengan mengontrol emosi kondisi fisik dan psikis individu harus membaik Hurlock, 1973 dalam Zulkarnain 2002:11.
Hurlock 1973 dalam Zulkarnain 2002:11 menyebutkan tiga kriteria emosi yang masak sebagai berikut :
29
a. Dapat melakukan kontrol diri yang bisa diterima secara sosial. b. Dapat memahami seberapa banyak kontrol yang dibutuhkan
untuk memuaskan kebutuhannya dan sesuai dengan harapan masyarakat.
c. Dapat menilai situasi secara kritis sebelum meresponnya dan memutuskan cara beraksi terhadap situasi tersebut.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kontrol diri adalah bagaimana individu mengontrol emosi yang ada
pada dirinya. Kontrol emosi ini ada yang dapat diterima oleh masyarakat luas dan ada juga yang tidak dapat diterima oleh
masyarakat luas. Kontrol emosi yang dapat diterima oleh masyarakat adalah kontrol diri yang positif dan begitu pula
sebaliknya kontrol emosi yang todak dapat diterima adalah kontrol emosi yang negatif. Hurlock menyebutkan tiga kriteria emosi yang
masak yaitu dapat mengontrol emosi yang diterima oleh sosial, dapat memahami berapa banyak kontrol emosi yang dibutuhkan
dan sesuai dengan harapan masyarakat, dapat menilai situasi secara kritis sebelum meresponnya dan menentukan reaksi yang tepat
untuk menyikapi situasi tersebut.
2. Jenis- jenis dan aspek Kontrol diri