Uji Validitas Instrumen Uji Reliabilitas Instrumen

52

H. Uji Coba Instrumen

1. Uji Validitas Instrumen

Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono 2012: 168. Untuk mengetahui sejauh mana relevansi antara item indikator dengan tujuan pengetesan, maka tes diuji menggunakan uji validitas isi dengan kesepakatan ahli yang kompeten expert judgementsaifuddin Azwar, 2003:132. Dengan demikian maka setiap item pertanyaan yang ada dalam instrumen kesepian dan kontrol diri telah mendapatkan persetujuan oleh ahli yaitu Bapak Suwarjo, M.Si sehingga tes dapat mengungkapkan keadaan yang akan diukur dalam penelitian dan dapat pula dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Validitas instrumen kejenuhan Burnout belajar menggunakan instrumen milik Mubiar Agustin yang sudah diketahui. Dimana didapatkan koefisien item valid sebesar 0,914 dengan jumlah item sebanyak 86.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Instrumen dapat dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi apabilaskor tampak tes itu berkorelasi tinggi denga skor murninya sendiri. Reliabilitas dapat pula ditafsirkan sebagai seberapa tingginya korelasi antara skor-tampak pada dua tes yang paralel Saifuddin 53 Azwar, 2015: 28. Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan analisis koefisien Alpha dengan menggunakan software SPSS ver. 16. Suharsimi Arikunto 2010: 239 mengemukakan bahwa rumus Alpha digunakan mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian. I. Hasil Uji Coba Alat Ukur Sebelum instrumen digunakan untuk pengambilan data, terlebih dahulu dilakukan uji coba try out untuk kepentingan pembakuan, yakni dengan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas, uji coba dilakukan pada 30 responden. Dalam penelitian ini subjek uji coba adalah 30 siswa di luar sampel dan subjek yang telah ditetapkan di SMA Negeri 9 Yogyakarta, sedangkan uji coba dilakukan di SMA 6 Yogyakarta. Jadi subyek yang digunakan untuk uji coba bukanlah subjek penelitian tetapi siswa yang mempunyai ciri yang sama dengan subyek. Berdasarkan hasil uji coba dengan menggunakan rumus Alpha Cronbachdidapatkan koefisien reliabilitas R xx = 0,650 dengan jumlah item 39 pada instrumen kesepian dan didapatkan koefisien reliabilitas R xx = 0,610 dengan jumlah item 40 pada instrumen kontrol diri. Jika menggunakan Rtabel maka hasil tersebut telah reliabel dan berarti alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat kesepian dan kontrol diri adalah baik. Data Rtabel dapat dilihat di lampiran. 54 Reliabilitas instrumen kejenuhan burnout belajar milik Mubiar Agustin sudah diketahui. Instrumen yang akan digunakan memiliki koefisien reliabilitas R xx =0.862. J. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif penulis menggunakan kajian kategorisasi jenjang ordinal untuk skor hasil tes terhadap distribusi proporsi kejenuhan siswa dalam tiga jenjang yaitu tinggi, sedang dan rendah. Kategorisasi ini bertujuan untuk menempatkan individu dalam kelompok-kelompok yang posisinya berjenjang menurut suatu kontinum berdasakan atribut yang telah diukur yang kemudian dijadikan acuan norma dalam pengelompokan skor individu yang dikenai skala tersebut Saifudin Azwar 2015: 147-149. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kuantitatif karena data yang diperoleh dalam penelitian ini berwujud angka data kuantitatif. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software SPSS seri 16.0. Analisis data mencangkup seluruh kegiatan mendeskripsikan, menganalisis dan menarik kesimpulan dari semua data kuantitatif yanng terkumpul dalam penelitian ini. Penentuan kategori kecenderungan tiap-tiap variabel didasarkan pada norma atau ketentuan kategori. Azwar 2013: 147- 55 150 menjelaskan langkah-langkah pengkategorisasian tiap variabel adalah sebagai berikut: 1. Menentukan skor tertinggi dan terendah Skor tertinggi = 4 x jumlah item Skor terendah = 1x jumlah item 2. Menghitung mean ideal M M = ½ skor tertinggi + skor terendah 3. Menghitung standar deviasi SD SD = ⁄ skor tertinggi – skor terendah Hasil penghitungan tersebut digunakan untuk menentukan kategorisasi pada masing-masing variabel dengan menggunakan ketentuan sebagai berikut: Tinggi : �≥�+ , � Sedang : �− , �≤� �+ , � Rendah : ��− , � Keterangan : X : Jumlah skor tes μ : Mean ideal σ : Standar deviasi 56 analisis data dilakukan setelah data dari subjek terkumpul. Sesuai dengan hipotesis pada penelitian ini yaitu mencari hubungan, maka data yang diperoleh kemudian dilakukan uji normalitas dan uji hipotesis.

2. Uji Persyaratan Analisis