Faktor Lingkungan Memilih Program Studi Pendidikan Akuntansi Di

4.3.2. Faktor Lingkungan Memilih Program Studi Pendidikan Akuntansi Di

Universitas Negeri Semarang Faktor lingkungan memilih Program Studi Pendidikan Akuntansi memiliki kontribusi yang besar kedua setelah faktor perguruan tinggi terkait pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih program studi sebesar 13,099. Faktor lingkungan memiliki 2 faktor di dalamnya antara lain pola asuh orang dan bimbingan karir. Berdasarkan analisis deskriptif, diketahui bahwa rata-rata presentase faktor perguruan tinggi memilih program studi pendidikan akuntansi di Universitas Negeri Semarang sebesar 79,2 tergolong dalam kategori baik. Faktor pola asuh orang tua memiliki kontribusi sebesar 0,889 terhadap pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih program studi. Orang tua yang baik tentunya akan membantu anak-anaknya dalam mengambil keputusan memilih program studi yang sesuai dengan kemampuan ankanya. Pola asuh orang tua yang ideal bagi perkembangan anak adalah pola asuh otoritatif. Hal ini sejalan dengan pendapat para ahli, diantaranya adalah Baumrind dalam Casmini 2007:51. Baumrind dalam Casmini 2007:51 menyatakan bahwa pola asuh yang ideal untuk perkembangan anak yaitu pola asuh otoritatif. Hal ini dikarenakan orang tua otoritatif memberi keseimbangan antara pembatasan dan kebebasan, di satu sisi memberi kesempatan pengembangan percaya diri, sedangkan di sisi lain mengatur standar, batasan serta petunjuk bagi anak. Serta dalam pola asuh orang tua yang otoritatif dibiasakan diadakan diskusi dalam keluarga tentang pengambilan keputusan, aturan dan harapan yang diterangkan dapat membantu anak memahami sistem sosial dan huh orang tua yang otoritatif bungan sosial. Faktor bimbingan karir memiliki kontribusi sebesar 0,878 terhadap pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih program studi. Bimbingan karir yang diberikan semasa duduk di bangku SMA, SMK memberikan kontribusi bagi pengambilan keputusan memilih program studi sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. Kegiatan bimbingan karir memberikan arahan, motivasi kepada kita dalam mengambil program studi yang ada di perguruan tinggi. Hal ini sejalan dengan Walgito 2007:195 mengemukan bahwa bimbingan karier mempunyai tujuan dalam membantu para siswa dalam memecahkan masalah- masalah yang berkaitan dengan karier, antara lain dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang berkaitan denga potensi yang ada dalam dirinya, mengenai kemampuan, minat, bakat, sikap dan cita-citanya, mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi yang ada dalam dirinya.

4.3.3. Faktor Internal Memilih Program Studi Pendidikan Akuntansi Di