Pengertian Pengambilan Keputusan Teori Pengambilan Keputusan Behavioral Krumboltz

alam, sumber alam, kemajuan teknologi, perubahan dalam organisasi sosial, sumber keluarga, sistem pendidikan, lingkungan masyarakat, dan pengalaman belajar. Faktor-faktor ini umumnya di luar kendali individu, tetapi pengaruhnya bisa direncanakan atau tidak bisa direncanakan. c. Faktor Belajar Kegiatan yang paling banyak dilakukan manusia adalah belajar. Pengalaman belajar inilah mempengaruhi tingkah laku dan keputusan orang, antara lain tingkah laku pilihan pekerjaan dan pilihan melanjutkan ke perguruan tinggi. d. Keterampilan Menghadapi Tugas task approach skills Keterampilan ini dicapai sebagai buah interaksi atau pengalaman belajar, ciri genetik, kemampuan khusus bakat, dan lingkungan. Dalam pengalamannya, individu menerapkan keterampilan ini untuk menghadapi dan menangani tugas-tugas baru. 2.2. Keputusan mahasiswa dalam memilih program studi pendidikan akuntansi di Universitas Negeri Semarang.

2.2.1. Pengertian Pengambilan Keputusan

Proses pengambilan keputusan sebagai proses penting yang mempengaruhi perilaku konsumen sangat penting dipahami. Menurut Desmita 2009:198 bahwa pengambilan keputusan decision making merupakan salah satu bentuk perbuatan berfikir dan hasil dari perbuatan itu disebut keputusan. Menurut Munandir 1996:122 pengambilan keputusan adalah keputusan yang didasarkan pada sejumlah pertimbangan dan yang memperhatikan segala faktor, baik obyektif maupun subyektif. Sedangkan menurut Anzizhan 2004:89 pengambilan keputusan adalah proses menentukan pilihan dari beberapa alternatif untuk menetapkan suatu tindakan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Definisi ini mengandung substansi pokok di dalamnya, yaitu adanya proses langkah-langkah ada beberapa alternatif yang akan dipilih, ada ketetapan hati memilih satu pilihan dan ada tujuan pengambilan keputusan disengaja. Menurut Siagian dalam Faraqi 2015 menyatakan bahwa pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat. Menurut Supranto 2005:3 menyatakan bahwa salah satu komponen terpenting dari proses pembuatan keputusan ialah kegiatan pengumpulan informasi dari mana suatu apresiasi mengenai situasi keputusan dapat dibuat. Melihat pernyataan di atas, dalam memilih program studi membutuhkan informasi-informasi untuk mengambil keputusan, inti dari pengambilan keputusan terletak dalam perumusan untuk pemilihan alternatif yang tepat. Menurut Pradjudi dalam Anzizhan 2004:47 kerangka kerja yang ada dalam sistem pengambilan keputusan yaitu sebagai pertama, posisi orang yang berwenang dalam mengambil keputusan. Kedua, problema, penyimpangan dari apa yang dikehendaki dan direncanakan atau dituju. Ketiga, situasi si pengambil keputusan itu berada. Keempat, kondisi pengambil keputusan, kekuatan dan kemampuan menghadapi problem. Kelima, tujuan apa yang diinginkan atau dicapai dengan pengambilan keputusan. Sedangkan menurut Salusu dalam Rodiyah 2013:73 pengambilan keputusan adalah proses memilih suatu alternatif cara bertindak dengan metode yang efisien sesuai situasi. Pengambilan keputusan hendaknya dipahami dalam dua pengertian, yaitu penetapan tujuan yang merupakan terjemahan dari cita-cita dan aspirasi, serta pencapaian tujuan melalui implementasinya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah hasil dari tindakan dalam mengambil suatu keputusan dari berbagai macam alternatif untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pengambilan keputusan juga sebagai proses pemutusan daripada suatu pemikiran tentang suatu masalah atau problem dengan menjatuhkan pilihan pada satu alternatif diantara sekian banyak alternatif berdasarkan pertimbangan-pertimbangan atau kriteria tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2.2.2. Dasar-dasar Pengambilan Keputusan