kebahagiaan di dalam keluarga, karena penghasilan yang tidak mencukupi kebutuhan hidup dapat merupakan penyebab utama terjadinya
pertengkaran di dalam sebuah keluarga. Terjadinya kestabilan dalam perekonomian keluarga bukan saja karena penghasilan yang tidak cukup,
tetapi karena keluarga tersebut kurang bijaksana didalam membelanjakan uang atau pendapatan.
Kesimpulan :
Penerapan pencatatan keuangan yang sistematis dan lengkap, dapat membantu bahkan memberikan informasi yang signifikan tentang harta
kekayaan maupun informasi lainnya yang berhubungan dengan keuangan keluarga sehingga dapat lebih mengerti oleh anggota keluarga lainnya.
Agar dapat lebih baik lagi dalam mengambil keputusan yang penting dalam keuangan keluarga.
2.13. Yohnson 2004 Judul yang digunakan ”Peran Universitas di Surabaya dalam
Meningkatkan Jumlah Keluarga Mapan di Surabaya”. Adapun permasalahannya :
Apakah minat dalam merencanakan keuangan rumah tangga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan ibu-ibu rumah tangga ?
Pembahasannya :
Dewasa ini banyak keluarga tidak mapan dalam keuangan sehingga timbul permasalahan yang rumit didalam keluarga. Penyebabnya adalah
ketidakmampuan keluarga mengelola keuangan atau tidak ada waktu untuk membuat perencanaan keuangan sehingga menimbulkan
permasalahan sebagai berikut negative cashflow, banyak aktiva tidak likuid, kesalahan investasi, kesalahan perencanaan dana pendidikan dan
masih banyak lagi. Dalam rangka menciptakan keluarga yang mapan dalam hal
keuangan maka perlu adanya suatu program sosialisasi pentingnya peranan keuangan keluarga, pelatihan perencanaan keuangan keluarga dan
pemberian jasa financial planner. Program-program diatas memerlukan peranan lembaga dunia pendidikan khususnya peranan universitas karena
universitas adalah salah satu perannya adalah pusat studi bagi masyarakat. Selain alasan diatas untuk mendukung perlunya program-program
di atas, dari hasil penelitian keuangan keluarga yang mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi minat perencanaan keuangan
keluarga adalah faktor pendidikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ibu rumah tangga di Surabaya yang sudah mengeyam pemdidikan
setara S1 lebih berminat melakukan perencanaan keuangan keluarga dibandingkan dengan pendidikan menengah setara SMU, sehingga dapat
disimpulkan bahwa faktor pendidikan mempunyai peran penting dalam meningkatkan minat perencanaan keuangan keluarga.
Kesimpulan :
Oleh karena itu perlu adanya peningkatan peran univesitas dalam rangka menciptakan keluarga yang mapan dalam hal keuangan di
Surabaya. Setiap universitas di Surabaya mulai mengambil peran membuka program-program diatas. Para pengajar keuangan di universitas
harus mengambil peran aktif yaitu mengambil gelar profesi keuangan yaitu menjadi finacial planner dan menjadi pembicara dalam program
sosialisasi manfaat dan pelatihan perencanaan keuangan. Dengan adanya peningkatan peran aktif universitas di Surabaya maka banyak terdapat
keluarga mapan di Surabaya dalam kondisi keuangan yang mengalami positif cashflow, semakin banyak aktiva likuid dapat melakukan investasi
yang tepat, merencanakan dana pendidikan sesuai dengan tujuan kelurga lainnya.
2.1.4. Stephen P. Walker dan Sue Llewellyn 2000 Judul yang digunakan “Accounting at home : interdicilianary
perspectives Akuntansi dalam rumah tangga : beberapa perspektif interdiciplinary”.
Adapun permasalahannya :
Selama ini belum ada suatu wadah yang pantas dalam studi akademis yang ada kaitannya dengan akuntansi dalam rumah tangga
maupun individual.
Pembahasannya :
Di antara fenomena sosial dan peran emosional, para wanita dipilih dalam pembahasan ini adalah karena perihal mengurus rumah tangga dan
konsumen. Peran ini melibatkan monitoring pemilikan dan pembuatan
rumah tangga pembelanjaan, kalkulasi gaji dan biaya-biaya lain, pemeliharaan arsip gudang atau toko.
Seringnya rumah disebut sebagai kantor bagi para wanita karena rumah sebagai lokasi potensi wanita-wanita dalam akuntansi. Hakekatnya
praktek akuntansi di dalam rumah tangga dan individual berpotensi sama dengan institusi publik. Kini penelitian tentang satu cara dimana isu yang
menyinggung ke akuntansi dan tanggung jawab sudah bertaut dengan praktisi di dalam disiplin yang lain.penelitian ini mencoba untuk
mengungkapkan alat penghubung antara para akuntan dan para siswa rumah keluarga dilandasi dari sejarah, hukum, keuangan dan
perekonomian pribadi. Rumah tangga telah menjadi “ledakan” aktifitas riset di dalam
ilmu-ilmu sosial selama 25 tahun Moris, 1990. Pengenalan arti rumah untuk pemahaman lebih besar dan struktur ekonomi sosial mempunyai
hubungan terhadap sebagaian besar masyarakat sarana akuntansi. Hal ini mengejutkan, dimana akuntansi mempunyai peran yang sangat besar
terhadap pencatatan keuangan keluarga atau rumah tangga, selain itu akuntansi juga telah lama menentukan corak dari praktek akuntansi dalam
kehidupan sehari-hari. Peran akuntansi dan tanggung jawab jenis kelamin nampaknya
akan dipengaruhi oleh keadaan ekonomi, sosial dan perubahan budaya yang berdampak pada rumah tangga dan hubungan antar penduduknya. Isu
manajemen keuangan dan kendali dikenali oleh sarjana sosiologi sebagai
pokok kepemahaman pembagian tenaga dan pemeliharaan yang tidak sama di dalam maupun di luar rumah. Ini adalah bidang dimana akuntansi
masyarakat hendaknya mempunyai suatu suara. Kadangkala batasan-batasan norma menciptakan di sekitar
penggunaan akuntansi di rumah memelihara ideologi dari rumah sebagai kepedulian, daerah ekspresif dan pada gilirannya, menguatkan asumsi
tentang rumah tangga sebagai lokasi tidak produksi dan suatu daerah tidak publik. Arti dari penjelasan tersebut adalah sangat dalam mengerti kenapa
rumah tangga jaman ini telah dilalaikan oleh para peneliti akuntansi, mereka tidak bisa di asumsikan untuk mempunyai pembelian analitis dan
menjelaskan pengabdian dari rumah tangga sebagai lokasi permintaan keterangan dalam periode awal.
Kesimpulan :
Penelitian ini telah mencari cara untuk menawarkan sejumlah pengertian yang mendalam ke dalam cara yang ditempuh oleh literatur
yang populer pada rumah tangga dan manajemen keuangan pribadi, bersama-sama dengan anggota dari lain komunitas akademis, dalam rumah
tangga ini adalah pokok dimana akademi akuntansi yang dengan jelas mempunyai suatu kontribusi penting untuk membuat akuntansi dalam
rumah tangga. Telah ditunjukkan bahwa rumah tangga adalah suatu lokasi penting untuk studi akuntansi. Anekaragam kemampuan akuntansi dalam
kehidupan ini lebih menarik perhatian para pengacara dibandingkan para akuntan. Akuntansi rumah tangga begitu ditunjukkan untuk meliputi suatu
rangkaian tugas dan tanggung jawab yang lebih berbeda dibanding diakui di dalam literatur dan untuk melibatkan unsur-unsur otoritas dan kendali.
2.1.5. Penelitian antara Penelitian yang terdahulu dengan Penelitian Sekarang
Perbedaan penelitian yang terdahulu dengan penelitian sekarang yaitu pada informan yang dipilih peneliti untuk memecahkan
permasalahan yang ada pada informan.
2.2. Landasan Teori 2.2.1. Anggaran