yang memuaskan, maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data.
3.5 Sumber Data dan Jenis Data
Unit satuan analisis data penelitian ini pertama adalah dosen khususnya dosen akuntansi di UPN Veteran Jawa Timur, dengan kriteria:
1. Mempunyai background pendidikan minimal S1 akuntansi
2. Berusia
≥ 30 tahun 3.
Mempunyai penghasilan tetap dalam keluarga. Data yang diperoleh adalah data primer, yaitu sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Menurut Sugiyono 2005: 62, sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpulan
data. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dengan wawancara langsung dengan dosen akuntansi di UPN Veteran Jawa Timur.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan :
1. Observasi pengamatan
Observasi dilaksanakan dengan cara observasi partisipasi moderat. Dalam observasi ini terdapat keseimbangan antara peneliti menjadi orang dalam
dengan orang luar.peneliti dalam mengumpulkan data ikut observasi partisipatif dalam berbagai kegiatan, tetapi tidak semuanya. Hal itu dapat
membantu peneliti lebih mengamati proses pengelolaan keuangan keluarga.
2. Interview Wawancara Bebas Terpimpin
Wawancara jenis ini dilakukan secara bebas, tetapi terarah dengan tetap berada pada jalur pokok permasalahan yang akan ditanyakan dan telah
dipersiapkan terlebih dahulu. Teknik wawancara semacam ini dimungkinkan untuk mengembangkan pertanyaan sesuai dengan situasi
dan kondisi sehingga mendapatkan data yang lebih lengkap, terutama yang berkenaan dengan pengelolaan keuangan keluarga informan.
3. Dokumentasi Teknik dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan bukti-bukti penelitian
berupa foto proses wawancara, rekaman selama wawancara berlangsung dengan mengunakan kamera, perekam suara dan juga dokumen lain yang
berhubungan dengan perencanaan keuangan pribadi informan.
3.6. Analisa Data
Dalam penelitian kualitatif, analisa data dilakukan sejak awal dan sepanjang proses berlangsung. Teknik analisa data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah model analisa interaktif interactive model of analysis yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman 1992 sebagi berikut :
1. Reduksi data
Data yang diperoleh dari lokasi penelitian data lapangan dituangkan dalam uraian atau laporan yang lengkap dan terperinci. Laporan lapangan oleh
peneliti direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting kemudian dicari tema atau polanya melalui
penyutingan, pemberian kode dan pentabelan. Reduksi data ini dilakukan terus-menerus selama proses penelitian ini berlangsung.
2. Penyajian Data
Penyajian data display data dimaksudkan agar memudahkan bagi peneliti untuk melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian
tertentu dari penelitian. Dengan kata lain merupakan pengorganisasian data kedalam bentuk tertentu sehingga kelihatan dengan sosoknya yang
utuh. 3.
Penarikan kesimpulan Verifikasi Verifikasi data dalam penelitian kualitatif ini dilakukan secara terus-
menerus sepanjang proses penelitian berlangsung. Sejak awal memasuki lapangan dan selama proses pengumpulan data, peneliti berusaha untuk
menganalisis dan mencari makna dari data yang dikumpulkan, yaitu dengan mencari pola, tema, hubungan persamaan, hal-hal yang sering
timbul yang dituangkan dalam kesimpulan-kesimpulan tentative. Dengan bertambahnya data melalui proses verifikasi secara terus-menerus, baru
ditarik kesimpulan yang bersifat ”grounded”. Dengan kata lain setiap kesimpulan yang dibuat senantiasa terus dilakukan verifikasi selama
penelitian berlangsung. Proses analisis data secara interaktif dapat disajikan dalam bentuk skema
sebagai berikut :
Gambar 3.1 : Analisis interaktif menurut Miles dan Huberman
Sumber :
Keabsahan Data
Mattew B. Miles dan A. Michael Huberman, Analisa Data Kualitatif, Jakarta : UI-Press,1992.
Setiap penelitian memerlukan standar untuk melihat derajat keprecayaan atas kebenaran dari hasil penelitian. Dalam penelitian kualitatif standar tersebut
dengan keabsahan data: 1. Derajat Kepercayaan credibility
Uji credibility atau kepercayaan terhadap data penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan
dalam penelitian, triangulasi. a. Perpanjangan pengamatan
Perpajangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan waawancara lagi dengan sumber data yang
pernah ditemui maupun yang baru. Diharapkan perpanjangan Pengumpulan
data
Reduksi data Penyajian data
Penarikan kesimpulan
verifikasi
pengamatan ini berarti berhubungan peneliti dengan narasumber akan semakin terbentuk, semakin akrab, semakin terbuka, saling
mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. Bila telah terbentuk kepercayaan, maka telah terjadi kewajaran
dalam penelitian. Dalam perpanjangan pengamatan untuk menguji kredibilitas data penelitian ini, sebaiknya difokuskan pada pengujian
terhadap data yang diperoleh, apakah data yang diperoleh itu setelah dicek kembali ke lapangan benar atau tidak, berubah atau tidak. Bila
setelah dicek kembali ke lapangan data sudah benar berarti kredibel, maka waktu perpanjangan pengamatan dapat diakhiri.
b. meningkatnya ketekunan Meningkatnya ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih
cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direka secara pasti dan
sistematis. Dalam meningkatkan ketekunan peneliti dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan itu salah atau
tidak. Demikian juga ketekunan maka, peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang telah
diamati. c. Triangulasi
Tujuan triangulasi adalah untuk megecek kebenaran data tertentu dengan membandingkannya dengan data yang diperoleh dari sumber
lain. Pada berbagai fase penelitian lapangan, pada waktu berlainan
dan dalam penelitian ini metode tersebut digunakan untuk menguji data para informan dengan dokumen yang ada.
2. Pengujian Transferability Seperti telah dikemukan bahwa, transefability ini merupakan validitas
ekternal dalam penelitian kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat ketetapan atau dapat ditetapkannya hasil penelitian ke populasi
dimana sample tersebut diambil. Nilai transfer ini berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana hasil penelitian dapat digunakan dalam situasi
lain. Maka penelitian tentang perencanaan dan pengelolaan keuangan keluarga dapat dipahami, sehingga dapat memutuskan dapat atau tidaknya
untuk mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain. Bila gambaran tentang perencanaan dan pengelolaan keuangan keluarga dapat
dipahami dengan jelas, ”semacam apa” penelitian tersebut diberlakukan , maka laporan tersebut memenuhi standar transferbilitas.
2. Pengujian Transferability Seperti telah dikemukan bahwa, transefability ini merupakan validitas
ekternal dalam penelitian kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat ketetapan atau dapat ditetapkannya hasil penelitian ke populasi
dimana sample tersebut diambil. Sering terjadi penelitian tidak melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi bisa bisa memberikan data. Penelitian
ini sepertian ini perlu di uji dependabilitynya. Kalau proses penelitian tidak dilakukan tetapi datanya ada, maka peneliti tersebut reliable atau
dependable. Untuk itu pengujian dependability dilakukan dengan cara
melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Audit dilakukan dengan menyediakan bukti-bukti penelitian seperti perijinan, hasil
wawancara, hasil observasi, dokumentasi serta jadwal aktifitas penelitian. 4. Pengujian Konfirmability
Uji konfirmability mirirp dengan uji dependability, sehingga pengujian dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji konfirmability berarti menguji
hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability. Dalam penelitian, jangan
sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya ada.
50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN
4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian