Landasan Teori 1. Anggaran Akuntansi Rumah Tangga 1. Pengetian Akuntansi Rumah Tangga

2.2. Landasan Teori 2.2.1. Anggaran Menurut Rudianto 2009: 3, anggaran adalah rencana kerja organisasi dimasa mendatang yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal, dan sistematis. Tujuan suatu organisasi menyusun anggaran antara lain : 1. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan investasi dana 2. Memberikan batasan atas jumlah dana yang dicari dan digunakan 3. Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana, sehingga dapat memudahkan pengawasan 4. Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal 5. Menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan anggaran lebih jelas dan nyata 6. Menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan keuangan. 2.3. Akuntansi Rumah Tangga 2.3.1. Pengetian Akuntansi Rumah Tangga Akuntansi rumah tangga adalah akuntansi yang dilakukan individu di kehidupan rumah tangga. Pada awal abad 20 tulisan tentang akuntansi dalam rumah tangga dibuat secara popular oleh Charles Waldo Haskins, President of the New York State Society of CPAs and Dean of the School of Commerce, Accounting and Finance at New York University Haskins Sells, 1984, p. 4. Pada tahun 1903, Haskins wrote a popular work entitled How to keep Household Accounts. Walker dan Llywelin, 2000. Haskin menyebutkan bahwa dalam akuntansi rumah tangga teknik akuntansi tidak menjadi perhatian tetapi lebih ditentukan oleh the other science of social life. Collen dan Sanjek dalam Walker dan Llywelin mengemukakan bahwa akuntansi rumah tangga dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak ada perbedaan yang didasarkan pada jenis kelamin, etnik, ras atau tingkat sosial. Sedangkan menurut Yohnson, universitas sebagai lembaga pendidikan memegang peranan penting dalam memberikan financial literacy baik bagi orang tua maupun kepada anak-anak yang sedang kuliah di universitas tersebut. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa akuntansi rumah tangga tidak dapat dilepas dari perencanan keuangan keluarga atau pribadi. Oleh karena itu pada bahasan selanjutnya dibahas konsep perencanaan keuangan keluarga.

2.3.2. Pengertian Perencanaan Keuangan

Financial Planning atau perencanaan keuangan mulai populer di Indonesia sekitar tiga sampai empat tahun terakhir. Mereka yang menekuni profesi ini menyebut dirinya sebagai Financial Planner yakni orang-orang yang mendampingi individu atau keluarga untuk menyusun rencana keuangan guna mencapai tujuan-tujuan keuangan yang telah dipilih atau ditetapkan sebelumnya. Dalam konteks ini perencanaan keuangan lebih banyak berkaitan dengan keuangan pribadi Personal Finance daripada keuangan perusahaan Corporate Finance. Primeplanner, family financial planner mendefinisikan financial planning sebagai ”proses perencanaan guna mencapai tujuan-tujuan hidup melalui pengelolaan keuangan secara terampil, cerdas, dan bijaksana”. Definisi ini dibuat dalam pengertian yang lebih bersifat praktis dan operasional. Sebagai proses, perencanaan keuangan tidak bisa dilakukan satu kali untuk selamanya-lamanya. Perencanaan akan berkembang mengikuti dinamika kehidupan dari mereka yang merencanakannya. Berbagai perubahan yang terjadi dalam berbagai bidang kehidupan harus terus-menerus diakomodasi untuk memperbaiki dan menyempurnakan perencanaan keuangan yang pernah dibuat sebelumnya. Proses perencanaan menjadi penting sepanjang ada tujuan-tujuan hidup life goals yang ingin dicapai artinya, perencanaan yang tidak dibuat sekedar demi perencanaan itu sendiri, tetapi untuk suatu maksud yang dianggap penting bagi perencanaannya. Tujuan kehidupan, antara lain mencakup: membeli rumah, membeli mobil, mempersiapkan dana untuk menikah, malahirkan dan membesarkan anak, pendidikan anak, pensiun, mengantisipasi resiko dan melindungi diri atau keluarga dari berbagai kemungkinan buruk, merencanakan liburan keluarga kemancanegara, meningkatkan penghasilan dari waktu-kewaktu, dan sebaginya. Semua tujuan itu memerlukan perencanaan yang baik, agar peluang pencapaiannya dapat diperbesar. ” Secara khusus proses perencanaan berkaitan dengan bidang keuangan meskipun tidak terbatas hanya pada bidang keuangan. Dengan kaitan ini, uang dipahami lebih sebagai ”alat” dan bukan tujuan akhir. Dan agar uang dapat benar- benar ”diperalat” untuk merealisasikan tujuan masa mendatang, diperlukan berbagai keterampilan skills, kecerdasan intellegence dan kearifan WISDOM. Sembel, 2003. Pepatah bijak mengatakan bahwa WISDOM adalah awal dari keberhasilan. Ditangan kanannya adalah awal dari keberhasilan. Ditangan kirinya ada kebahagiaan, dan jalan menuju kemakmuran. Interprestasi WISDOM bisa beraneka ragam. Sembel 2003 menggunakan WISDOM sebagai singkatan untuk mempermudah mengingat langkah perencanaan keuangan. Tabel 2.1 : WISDOM Sumber : Berikut adalah langkah-langkah dalam merencanakan pengelolaan keuangan keluarga Sembel et al. 2003. Sembel et al, 2003

2.3.3. Proses Perencanaan Keuangan Keluarga

KONSEP PENTING : WISDOM, landasan proses keuangan W Watak, kenali situasi saat ini. I Ingin, tentukan tujuan keuangan di masa depan. S Siasat, rancang strategi untuk mencapai tujuan itu. D Didik, tingkatan pengetahuan, keterampilan, sikap anda. O Otak Otot, laksana strategi dengan kerja cerdas dan keras. M Manajemen Monitoring, kelola sumberdaya dan monitor

a. Penentuan tujuan keuangan keluarga secara spesifik dan relistik.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI, EFIKASI DIRI DAN PENGALAMAN TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DALAM BERWIRAUSAHA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR SURABAYA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

0 2 89

PENGARUH MEDIA PENDIDIKAN, MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

1 3 107

PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO 45 (Studi Kasus pada Progdi Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

0 1 88

KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI, KEMAMPUAN INTELEKTUAL, DAN KEPRIBADIAN TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN ”Veteran” Jawa Timur).

0 0 101

PRAKTEK AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN KOPERASI: STUDI KASUS PADA KOPERASI PRIMER UPN “VETERAN" JAWA TIMUR.

0 0 8

PENGARUH PENGENDALIAN DIRI, MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

6 11 111

PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH (Studi kasus pada Progdi Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

1 1 86

DALAM MEMILIH TEMPAT KOS (Studi Kasus Pada Mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur)

0 0 17

STUDI TENTANG PEMAHAMAN ANGGARAN DALAM PERENCANAAN KEUANGAN PADA KELUARGA DOSEN AKUNTANSI (Studi Kasus UPN Veteran Jawa Timur Surabaya)

0 3 18

PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO 45 (Studi Kasus pada Progdi Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur)

0 0 23