digunakan memenuhi persyaratan Departemen Pekerjaan Umum DPU. Nilai spesifikasi untuk penyerapan air maksimum 3.
2. Pemeriksaan Angularitas Agregat Halus
Hasil rata-ratanya dapat dilihat pada Tabel 5.3. Berdasarkan hasil pemeriksaan angularitas agregat, dapat disimpulkan bahwa agregat halus yang digunakan telah
memenuhi persyaratan Departemen Pekerjaan Umum DPU 2010 rev.2 yaitu memiliki nilai angularitas agregat sebesar 51,61.Nilai spesifikasi angularitas
agregat kedalaman dari permukaan ≥ 10 cm adalah minimum 40. 3. Kadar LumpurLempung Agregat Halus
Pemeriksaan kadar lumpur dilakukan terhadap agregat halus, masing-masing sebanyak dua kali. Hasil dari pemeriksaan kadar lumpur agregat halus dapat
dilihat pada Tabel 5.3. Berdasarkan hasil pemeriksaan Kadar Lumpur dapat disimpulkan bahwa agregat halus yang digunakan memiliki nilai sebesar 0,40
sehingga memenuhi persyaratan Departemen Pekerjan Umum DPU 2010 rev.2 yaitu ≤ 1.
4. Sand Equivalent
Pemeriksaan sand equivalent dilakukan terhadap agregat halus sebanyak dua kali. Hasil rata-ratanya seperti pada Tabel 5.4.Berdasarkan hasil pemeriksaan Sand
Equivalent diperoleh nilai sebesar 79,65, maka agregat halus yang digunakan telah memenuhi persyaratan Departemen Pekerjaan Umum DPU 2010 rev.2 yaitu
≥ 60. Ini menunjukkan bahwa agregat halus cukup bersih karena sedikit mengandung lumpur.
Tabel 5.4 Hasil Pemeriksaan Agregat Halus Tambahan
Jenis Pengujian Hasil
Spesifikasi
Berat Jenis
Bulk SSD Apparent
2,56 2,63
2,75 Penyerapan
2,68 Maks. 3
Angularitas 51,61
Min. 40 Kadar Lumpur
0,40 Maks.1
Sand Equivalent 79,65
Min. 60
Sumber: Penelitian 2014
Tabel 5.5 Hasil Pemeriksaan Agregat Halus Bongkaran Aspal Lama
Jenis Pengujian Hasil
Spesifikasi
Berat Jenis
Bulk SSD Apparent
2,53 2,55
2,58 Penyerapan
0,83 Maks 3
Sumber: Penelitian 2014
5.2.3 Pemeriksaan Filler AAC
Pemeriksaan terhadap berat jenis filler AAC dilakukan sebanyak dua kali. Berdasarkan hasil pemeriksaan, diperoleh nilai berat jenis filler adalah sebesar 1,80.
5.3 Pengujian Aspal
Pengujian aspal meliputi pengujian berat jenis aspal, pengujian penetrasi aspal, titik lembek aspal, titik nyala aspal, kehilangan berat aspal dan daktilitas aspal. Aspal yang
digunakan adalah aspal Esso penetrasi 6070.
5.3.1 Pengujian Berat Jenis Aspal
Pengujian berat jenis aspal dilakukan sebanyak dua kali. Hasil rata-ratanya pada Tabel 5.6.
Berdasarkan pengujian berat jenis aspal, diperoleh hasil rata-rata berat jenis aspal sebesar 1,11, sehingga berat jenis aspal yang digunakan memenuhi memenuhi persyaratan
Departemen Pekerjaan Umum DPU 2010 dengan spesifikasi yaitu ≥1,0.
5.3.2 Pengujian Penetrasi Aspal
Pengujian penetrasi aspal dilakukan dengan cara membuat dua buah benda uji, yang masing-masing benda uji diperiksa dengan alat penetrometer sebanyak lima kali.
Berdasarkan pengujian penetrasi aspal, diperoleh hasil rata-rata penetrasi aspal sebesar 66,45 sehingga hasil pengujian memenuhi persyaratan Departemen Pekerjaan Umum
DPU 2010 dengan spesifikasi yaitu minimum 60 sedangkan nilai maksimum 70.
5.3.3 Pengujian Titik Lembek Aspal
Pengujian titik lembek dilakukan sebanyak dua kali. Hasil rata-ratanya pada Tabel 5.6.
Berdasarkan pengujian titik lembek aspal, diperoleh hasil rata-rata titik lembek aspal sebesar 51°C, sehingga hasil pengujian memenuhi spesifikasi Departemen Pekerjaan
Umum DPU 2010 rev.2 yaitu minimum ≥ 48°C.
5.3.4 Pengujian Titik Nyala Aspal
Pengujian titik nyala aspal dilakukan sebanyak dua kali. Hasil rata-ratanya pada Tabel 5.6.
Berdasarkan hasil pengujian titik nyala aspal, diperoleh hasil rata-rata titik nyala aspal sebesar 319,5°C, sehingga hasil pengujian memenuhi persyaratan Departemen
Pekerjaan Umum DPU 2010 dengan spesifikasi yaitu titik nyala ≥232°C.
5.3.5 Pengujian Kehilangan Berat Aspal
Pengujian kehilangan berat aspal dilakukan sebanyak dua kali. Hasil rata-ratanya pada Tabel 5.6. Berdasarkan pengujian kehilangan berat aspal, diperoleh hasil rata-rata
kehilangan berat aspal sebesar 0,445, sehingga hasil pengujian memenuhi spesifikasi, yaitu maksimum 0,8.
5.3.6 Pengujian Daktilitas Aspal
Pengujian daktilitas dilakukan sebanyak dua kali. Hasil rata-ratanya pada Tabel 5.6. Berdasarkan pengujian daktilitas aspal, diperoleh nilai rata-rata daktilitas sebesar 250
cm, sehingga hasil pengujian memenuhi persyaratan Departemen Pekerjaan Umum DPU 2010 dengan spesifikasi yaitu minimum 100 cm.
Tabel 5.6 Hasil Pengujian Aspal Esso Penetrasi 6070 No
Jenis Pengujian Hasil
Satuan Spesifikasi
1 Penetrasi
66,45 mm
60-70 2
Titik Nyala 319,5
°C min 232 °C
3 Titik Lembek
51 °C
min 48 °C 4
Berat Jenis 1,11
grcm
3
min 1 5
Daktilitas 250
cm min 100
6 Kehilangan Berat Aspal
0,445 max 0,8
Sumber : Hasil Penelitian 2014